10
hemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah eritrosit di bawah nilai normal 20-30, yang mengakibatkan kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah daripada
keadaan tidak hamil Tarwoto, 2007. Menurut Proverawati 2007 banyak gejala anemia selama kehamilan,
meliputi: merasa lelah atau lemah, kulit pucat progresif, denyut jantung cepat, sesak napas, dan konsentrasi terganggu. Keluhan anemia yang paling umum dijumpai pada
masyarakat adalah yang lebih dikenal dengan 5 L yaitu letih, lesu, lemah, lelah dan lalai. Disamping itu penderita kekurangan zat besi akan menurunkan daya tahan
tubuh yang mengakibatkan mudah terkena infeksi.
2.3. Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
Tubuh mendaur ulang zat besi, yaitu ketika sel darah merah mati zat besi yang ada didalamnya dikembalikan ke sumsum tulang untuk digunakan kembali oleh sel
darah merah yang baru. Menurut Tarwoto 2007 penyebab anemia secara umum adalah: kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor
kemiskinan, penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare, dan kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak,
perdarahan akibat luka. Sebagian besar anemia di Indonesia penyebabnya adalah kekuangan zat besi.
Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hemoglobin. Anemia gizi besi dapat terjadi karena beberapa hal yaitu: kandungan zat
besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan, meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.
Universitas Sumatera Utara
11
2.4. Dampak Anemia Pada Ibu Hamil dan Janin
Akibat yang akan terjadi pada anemia kehamilan adalah : kehamilan trisemster pertama: abortus, missed abortion dan kelainan congenital, kehamilan
trisemester kedua: persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, BBLR, infeksi dan kematian buat janin dan ibu Sukarsih, 2002.
2.5. Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan
Klasifikasi Anemia dalam kehamilan menurut Tarwoto,dkk, 2007 adalah sebagai berikut:
a. Anemia Defesiensi Besi: Anemia defesiensi besi merupakan jenis anemia
terbanyak didunia, yang disebabkan oleh suplai zat besi kurang dalam tubuh.
b. Anemia Megaloblastik: Anemia yang disebabkan karena defesiensi vitamin
B
12
dan asam folat. c.
Anemia Aplastik: Terjadi akibat ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel-sel darah. Kegagalan tersebut disebabkan kerusakan primer
sistem sel yang mengakibatkan anemia. d.
Anemia Hemolitik: Anemia Hemolitik disebabkan karena terjadi peningkatan hemolisis dari eritrosit, sehingga usianya lebih pendek.
e. Anemia Sel Sabit: Anemia sel sabit adalah anemia hemolitika berat dan
pembesaran limpa akibat molekul Hb.
Universitas Sumatera Utara
12
2.6. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Ibu Hamil