Hubungan Asupan Zat Besi dengan Status Anemia Pada Ibu Hamil Hubungan Usia Kehamilan Trisemester dengan Status Anemia

46

4.7. Hubungan Asupan Zat Besi dengan Status Anemia Pada Ibu Hamil

Hubungan asupan zat besi dengan status anemia pada ibu hamil di Desa Naga Timbul Tahun 2014, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.9. Tabulasi Silang Asupan Zat Besi dengan Status Anemia pada Ibu Hamil di Desa Naga Timbul Tahun 2014 Asupan Zat Besi Status Anemia Anemia Tidak Anemia Total P n n n Kurang 19 65,5 10 34,5 29 100.0 0.04 Cukup 3 27,3 8 72,7 11 100.0 Total 22 55,0 18 45,0 40 100.0 Dari hasil penelitian dapat dilihat hasil tabulasi silang antara asupan protein dengan status anemia pada ibu hamil di Desa Naga Timbul Tahun 2014 menunjukkan bahwa asupan zat besi pada ibu hamil kategori kurang paling banyak terdapat pada ibu hamil yang anemia yaitu sebanyak 19 orang 65,5, Kemudian asupan zat besi pada ibu hamil kategori cukup paling banyak terdapat pada ibu hamil yang tidak anemia sebanyak 8 orang 72,7. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan uji chi Square maka diperoleh hasil dengan nilai p=0,04, ada hubungan yang bermakna antara asupan zat besi pada ibu hamil dengan status anemia karena ibu hamil yang mengkonsumsi makan dalam jumlah yang banyak maka status anemia akan baik pula. Universitas Sumatera Utara 47

4.8. Hubungan Usia Kehamilan Trisemester dengan Status Anemia

Hubungan usia kehamilan dengan status anemia pada ibu hamil di Desa Naga Timbul Tahun 2014, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.10. Tabulasi Silang Usia Kehamilan dengan Status Anemia pada Ibu Hamil di Desa Naga Timbul Tahun 2014 Usia kehamilan trisemester Status Anemia Anemia Tidak Anemia Total p n n n Trisemester I 1 18,2 10 81,8 11 100,0 Trisemester II 8 65,5 5 38,5 13 100,0 Trisemester III 13 81,8 3 18,2 16 100,0 0,04 Total 22 55,0 18 45,0 40 100,0 Dari hasil penelitian dapat dilihat hasil tabulasi silang antara usia kehamilan dengan status anemia pada ibu hamil di Desa Naga Timbul Tahun 2014 menunjukkan bahwa ibu hamil dengan usia kehamilan trisemester III yang mengalami anemia yaitu sebanyak 13 orang 81,8, Kemudian ibu hamil dengan usia kehamilan trisemester II yang menderita anemia sebanyak 8 orang 72,7. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan uji chi Square maka diperoleh hasil dengan nilai p=0,04, ada hubungan yang bermakna antara usia kehamilan pada ibu hamil dengan status anemia . Universitas Sumatera Utara 48

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Usia Ibu Hamil

Pada tabel 4.1. dapat dilihat usia ibu hamil yang paling banyak adalah usia 20- 35 tahun yaitu sebanyak 65. Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah antara umur 20-35 tahun, dibawah atau diatas usia akan meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan.Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun akan mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janin, beresiko mengalami perdarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia Depkes, 2003. Dalam penelitian Wintrobe 2007 menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, hal ini dikarenakan pada umur yang relatif muda masih terjadi pertumbuhan yang sangat membutuhkan zat gizi lebih banyak dibandingkan dengan usia diatasnya. Bila kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan tidak terpenuhi , akan terjadi kompetisi zat gizi antar ibu dan janin.

5.2. Jarak Kelahiran Ibu Hamil

Dalam penelitian ini jarak kelahiran ibu hamil yang paling banyak adalah 2 tahun 50,0. Semakin banyak jumlah kelahiran paritas, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang paritas rendah. Universitas Sumatera Utara