LATAR BELAKANG MASALAH Evaluasi sistem pengendalian internal pada sistem pemberian kredit koperasi Wijaya Kusuma kabupaten Sukoharjo 3362

2. Mempunyai hak alvalis, yaitu bagian pinjaman dapat sebagai penjamin kredit jika bagian survei tidak menyetujui kredit. Tugas bagian staff penagihan dan surveyor Adapun yang menjadi tugas dari bagian staff penagihan dan surveyor koperasi Wijaya Kusuma Sukoharjo antara lain : 1. Menyurvei calon nasabah. 2. Membuat laporan hasil survei. 3. Menagih angsuran kredit dari nasabah. Wewenang bagian staff penagihan dan surveyor Adapun yang menjadi wewenang dari bagian staff penagihan dan surveyor koperasi Wijaya Kusuma Sukoharjo antara lain : 1. Memberikan penilaian terhadap hasil survei. 2. Menerima kas angsuran dari nasabah. 3. Melakukan penagihan kas dari nasabah.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Koperasi sebagai badan usaha diharapkan mampu melaksanakan setiap langkah perkoperasian yang ditujukan untuk memajukan koperasi sekaligus juga menyejahterakan para anggotanya. Dalam arti kata, koperasi diharapkan dapat memajukan dan mengembangkan usaha dalam bentuk kegiatan ekonomi yang tidak terlepas dari kepentingan anggotanya. Maju dan berhasilnya usaha koperasi tidak hanya dapat diukur dari besarnya Sisa Hasil Usaha SHU yang diperoleh, tetapi masih banyak lagi alat ukur yang lain yang dapat digunakan. Salah satunya adalah dengan cara menilai mutu pelayanan kepada para anggotanya. Supaya keberhasilan koperasi dapat sesuai dengan tujuan dan cita- citanya, maka koperasi harus dikelola dengan manajemen yang baik dan benar, sehingga koperasi diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan bagi para anggotanya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan juga sistem pengendalian internal yang baik pula sesuai dengan kondisi koperasi yang diharapkan sehingga dapat menunjang kegiatan koperasi menjadi lebih baik lagi. Sistem pengendalian internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengelolaan koperasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak terutama manager dan pengurus untuk mengawasi dan mengontrol usahanya agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan koperasi itu sendiri. Dengan demikian diharapkan tecapainya sasaran yang ingin dicapai dalam penerapan sistem pengendalian internal yaitu : 1. Ketepatan data akuntansi 2. Pengamanan harta perusahaan 3. Meningkatkan efisiensi dan ketaatan terhadap kebijakan koperasi Dalam usaha menjamin kepentingan pihak koperasi, maka pihak koperasi menerapkan suatu sistem pengendalian internal mulai dari permohonan sampai tahap penarikan kredit. Koperasi Wijaya Kusuma Sukoharjo mempunyai aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang baik dalam mengelola operasionalnya. Penerapan sistem pengendalian yang baik akan menjamin terciptanya suatu mekanisme kerja yang maksimal dan sehat. Koperasi Wijaya Kusuma Sukoharjo merupakan salah satu bentuk koperasi fungsional yang ada di Indonesia. Koperasi Wijaya Kusuma Sukoharjo diharapkan mampu berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Penerapan sistem pengendalian internal merupakan salah satu bentuk upaya untuk melindungi kekayaan pengelolaan koperasi dari tindakan ketidak efisienan karena adanya penyimpangan pengelolaan dapat timbul dari dalam lingkungan koperasi itu sendiri. Penyimpangan internal dapat terjadi karena sistem pengawasan yang sangat lemah, kemudian hal ini akan memberikan peluang bagi karyawan untuk berbuat penyimpangan wewenang misalnya terjadi tumpang tindih kewenangan. Dengan implikasi dari penerapan sistem pengendalian yang baik akan menciptakan kondisi yang efektif dan efisien. Pada dasarnya koperasi dalam menjalankan aktivitasnya mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal tersebut otomatis akan mendorong pimpinan untuk menerapkan suatu kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan tersebut. Selama ini penerapan sistem pengendalian internal yang diterapkan belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya perangkapan tugas oleh satu karyawan yaitu bagian teller dan staff akuntansi yang seharusnya dipisahkan antara fungsi pengelola kas fisik dengan fungsi pencatatan akuntansi. Dilihat dari prakteknya, masih terdapat sistem pengendalian yang belum terlaksana dengan baik. Dari uraian diatas maka dapat diambil suatu judul sebagai berikut : “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PEMBERIAN KREDIT KOPERASI WIJAYA KUSUMA SUKOHARJO”.

C. Perumusan Masalah