Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

d. Wawancara Instrumen wawancara memuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada beberapa siswa sebagai penguat dari angket minat belajar siswa yang sudah diisikan sebelumnya. Wawancara dilakukan setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul. Tabel 3.8 Kisi-kisi wawancara minat belajar Indikator Minat Pertanyaan Persaaan suka senang 1. Apakah kamu senang mempelajari matematika? 2. Bagaimana perasaanmu ketika mengikuti pembelajaran prisma dan limas dengan metode kooperatif tipe TAI berbantuan modul? 3. Apakah kamu lebih suka dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan bantuan modul kemarin atau pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru selama ini? 4. Apakah dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan modul membuatmu lebih bersemangat dalam belajar? Pemusatan perhatian 1. Apakah kamu memperhatikan penjelasan yang diberikan guru ketika pembelajaran matematika berlangsung? 2. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan konsentrasi belajarmu? Ketertarikan 1. Apakah kamu belajar matematika secara rutin setiap hari? 2. Apakah kamu mempelajari sendiri materi yang ada di modul ketika kamu belajar dirumah? 3. Apakah kamu menyelesaikan semua kegiatan dan mengerjakan soal yang ada pada modul? 4. Apakah kamu menggunakan sumber belajar selain modul yang telah diberikan untuk mempelajari matematika? Keterlibatan partisipasi 1. Melalui kegiatan individu saat pembelajaran kooperatif tipe TAI, apakah kamu mengerjakan soal pada modul dengan baik? Indikator Minat Pertanyaan 2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, apakah kamu terlibat aktif dalam kegiatan diskusi bersama teman-teman sekelompokmu? 3. Apa saja yang kamu lakukan selama diskusi kelompok berlangsung? 4. Apakah kamu mengalami kesulitan saat pembelajaran materi prisma dan limas yang sudah dilaksanakan kemarin? Jika iya, usaha apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut? e. Tes Tes berisi soal uraian mengenai materi prisma dan limas. Tes kemampuan akhir dilaksanakan setelah pembelajaran prisma dan limas. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari selama pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul. Tabel 3.9 Kisi-kisi tes kemampuan akhir No. Indikator No. Soal 1. Menyebutkan unsur-unsur prisma 1a, 1b 2. Menggambar jaring-jaring prisma 1c 3. Menghitung luas permukaan prisma 3a 4. Menghitung volume prisma 3b 5. Menyebutkan unsur-unsur limas 2a, 2b 6. Menggambar jaring-jaring limas 2c 7. Menghitung luas permukaan limas 4a 8. Menghitung volume limas 4b 9. Menggunakan konsep prisma dan limas untuk menyelesaikan masalah 5

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas Instrumen Menurut Nana Sudjana 1990:12 validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Dalam penelitian ini digunakan validitas pakar dan validitas butir soal. Validitas pakar dilakukan oleh para ahli yaitu dosen dan guru mata pelajaran. Untuk instrumen angket dan tes kemampuan akhir akan di uji coba dan dilakukan validitas butir. Nilai validitas butir dapat dicari dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment Suharsimi, 2003:225 sebagai berikut: � = NXY − X Y √{NX − X NY − Y  Keterangan: � = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Skor item Y = Skor total X = Jumlah skor item total Y = Jumlah skor total N = Jumlah responden Menurut Noor 2011:169 setelah mendapatkan r hitung maka dapat dicek kevalidan butir soal dengan cara sebagai berikut: a Hasil uji validitas setiap butir soal dibandingkan dengan � �� dengan tingkat kesalahan 5. b Jika � �� � ℎ� �� , maka butir soal tersebut valid. Intepretasi terhadap nilai koefisien korelasi � digunakan kriteria Nurgana Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:180 berikut ini: Tabel 3.10 Intepretasi Besarnya Koefisien Korelasi � Nilai Reliabilitas Kriteria 0,90 � ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,70 � ≤ 0,90 Tinggi 0,40 � ≤ 0,70 Sedang 0,20 � ≤ 0,40 Rendah 0,00 � ≤ 0,20 Sangat Rendah 2. Pengujian Reliabilitas Menurut Nana Sudjana 1990:16 reliabilitas adalah ketetapan suatu alat ukur dalam menilai apa yang dinilainya. Teknik yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut ini Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:180: � =  � n −   − S �  Dimana S � = X 2 − X 2 � � Keterangan: � = Reliabilitas instrumen � = Banyaknya butir soal N = Jumlah responden  S � = Jumlah skor tiap item S = Varians total Suatu soal dikatakan sebagai soal yang reliabel apabila hasil perhitungan r ≥ 0,5. Intepretasi nilai � mengacu pada pendapat Guilford Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:181, yaitu: Tabel 3.11 Intepretasi Besarnya Koefisien Korelasi � �� Nilai Reliabilitas Kriteria 0,90 � ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,70 � ≤ 0,90 Tinggi 0,40 � ≤ 0,70 Sedang 0,20 � ≤ 0,40 Rendah 0,00 � ≤ 0,20 Sangat Rendah

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI. Data keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berdasarkan pada hasil lembar pengamatan yang terdiri dari 21 pernyataan. Setiap pernyataan terdapat 4 kolom penilaian yang harus dipilih dengan memberikan tanda  dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 4. Pengamatan dilakukan oleh 4 observer untuk setiap pertemuan dan dilaksanakan pada 5 kali pertemuan. Presentase keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: = � × Keterangan: = Presentase keterlaksanaan pembelajaran = Jumlah skor yang diperoleh � = Skor maksimal yang dapat diperoleh Perhitungan di atas pada umumnya merupakan cara untuk menghitung presentase keterlaksanaan dengan skor minimal 0 untuk setiap pernyataan. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 4 untuk setiap pernyataan, maka dari itu untuk menentukan presentase keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memodifikasi rumus tersebut menjadi seperti berikut: = − � − × Keterangan: = Presentase keterlaksanaan pembelajaran = Jumlah skor yang diperoleh ST = Skor terendah SM = Skor maksimal Banyak observer pada setiap pertemuan = 4 Banyak pertemuan yang dilaksanakan = 5 Banyak pernyataan lembar observasi = 21 Skor tertinggi yang mungkin dicapai = × × × = Skor terendah yang mungkin dicapai = × × × = Diperoleh rumus menghitung presentase keterlaksanaan pembelajaran sebagai berikut: = × − , Keterangan: = Presentase keterlaksanaan pembelajaran = Jumlah skor yang diperoleh Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP terlaksana lebih dari atau sama dengan 80 maka dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran telah terlaksana dengan baik. 2. Analisis Data Observasi Minat Belajar Siswa Lembar observasi minat belajar siswa terdiri dari 6 pernyataan yang setiap pernyataanya harus diisi dengan rentang nilai 1 sampai 5. Pengamatan dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan. Presentase minat siswa saat pembelajaran diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: = � × Keterangan: = Presentase minat belajar = Jumlah skor yang diperoleh SM = Skor maksimal yang dapat diperoleh Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 5 untuk setiap pernyataan, maka dari itu untuk menentukan presentase minat belajar siswa saat pembelajaran dilakukan dengan memodifikasi rumus tersebut menjadi seperti berikut: = − � − × Keterangan: = Presentase minat belajar = Jumlah skor yang diperoleh ST = Skor terendah SM = Skor maksimal Banyak pertemuan yang dilaksanakan = 5 Banyak pernyataan lembar observasi = 6 Skor tertinggi yang mungkin dicapai = × × = Skor terendah yang mungkin dicapai = × × = Diperoleh rumus menghitung presentase minat belajar saat pembeljaran berlangsung adalah sebagai berikut: = × − Keterangan: = Presentase minat belajar = Jumlah skor yang diperoleh Selanjutnya menurut Suyanto dan Djihad 2013:254 ditentukan kriteria minat belajar masing-masing siswa sebagai berikut: Tabel 3.12 Kriteria minat belajar tiap siswa Interval Kriteria – 20 Tidak Berminat TM 21 – 40 Kurang Berminat KM 41 – 60 Cukup Berminat CM 61 – 80 Berminat M 81 – 100 Sangat Berminat SM Selanjutnya menghiung presentase minat belajar siswa secara keseluruhan dengan menghitung jumlah siswa yang termasuk dalam masing-masing kriteria. Kriteria minat belajar siswa secara keseluruhan ditentukan menggunakan tabel kriteria Kartika Budi 2001:53 berikut ini: Tabel 3.13 Kriteria minat belajar keseluruhan siswa Jumlah yang memperoleh nilai Kriteria SM SM+ M SM+M+ CM SM+M+ CM+KM SM+M+CM+ KM+TM ≥ 75 SM 75 ≥ 75 M 75 ≥ 65 CM 65 ≥ 65 KM 65 TM

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (stad) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas iv materi perubahan lingkungan di mis islamiyah Londut tahun pelajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera U

0 0 143