176
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Penjelajahan  merupakan  kegiatan  yang  sangat  menarik. Alasannya, kegiatan ini dilakukan di luar kelas. Selain itu, lingkungan
alam yang segar dapat mengembalikan kepenatan setelah melakukan aktivitas selama satu minggu.
Di  sekolah,  pelajaran  ini  sangat  disenangi  siswa.  Selain  sebagai media pendidikan dalam mengenali lingkungan sekitar, kegiatan ini
pun dapat dijadikan sebagai rekreasi. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada  akhir  semester  atau  akhir  tahun  sehingga  tidak  mengganggu
kegiatan belajar mengajar di ruangan.
Penjelajahan  adalah  suatu  perjalanan  kaki  yang  diikuti  dengan permainan  atau  petualangan  apabila  perjalanan  yang  ditempuh
berjarak  jauh.  Contoh  penjelajahan  di  alam  bebas  di  antaranya penjelajahan  ke  gunung,  pantai,  atau  objek  wisata  lainnya.  Banyak
hal bermanfaat yang dapat kita peroleh apabila melakukan kegiatan di alam terbuka. Misalnya, lebih mendekatkan diri pada Tuhan, pencipta
alam semesta; mencintai keindahan panorama negeri sendiri, membina
kesehatan serta kebugaran isik; serta manfaat-manfaat lainnya. Untuk  merencanakan  suatu  penjelajahan  ke  alam  bebas  diper
- lukan  persiapan  dan  penyusunan  secara  matang  untuk  menunjang
keselamatan, keamanan, dan kenyamanan selama mengikuti kegiatan tersebut. Hal-hal yang perlu diketahui lebih lanjut, yaitu mengenai
perencanaan dan keterampilan penggunaan alat navigasi. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai hal tersebut.
Gambar 15.1 Penjelajahan di pegunungan
Sumber: farm3.static.lickr.com20012009
1.   Perencanaan penjelajahan
Tahun 1895, A.F Mummery seorang pendaki Inggris yang dijuluki “bapak  pendakian  gunung  modern”  mengadakan  pendakian  gunung
A.   KEGIATAN PENJELAJAHAN DI ALAM BEBAS
Di unduh dari : Bukupaket.com
177
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
dengan  ketinggian  lebih  dari  8000  mdp  meter  di  atas  permukaan laut.  Namun,  pada  ketinggian  6000  mdp,  pendaki  ini  dinyatakan
hilang dan tidak ditemukan lagi. Dari kejadian di atas, apa yang menyebabkan ia hilang? Takdir,
suatu  kelalaian,  atau  perencanaan  yang  kurang  matang?  Untuk menghindari  hal  tersebut  tidak  ada  salahnya  untuk  merumuskan
suatu  perencanaan  yang  matang.  Perencanaan  ini  dilakukan  jauh hari  sebelum  mengadakan  kegiatan.  Hal  tersebut  bertujuan  untuk
memprediksi hal-hal yang kurang atau tidak diinginkan. Misalnya perlengkapan  dan  perbekalan,  perizinan,  bahkan  keadaan  cuaca
sekalipun.
Gambar 15.2 Penjelajahan di daerah pantai
Sumber: www.sinarharapan.co.id20012009
Perencanaan penjelajahan disusun bukan hanya untuk perjalanan seperti  ekspedisi.  Perjalanan  biasa  pun  harus  direncanakan  secara
matang.  Perencanaan  yang  matang  dapat  meminimalkan  berbagai kemungkinan  yang  tidak  diinginkan.  Misalnya,  kecelakaan  yang
mengakibatkan  korban  jiwa.  Selain  itu,  alam  pun  bergantung  pada sikap kita. Oleh karena itu, selama melakukan penjelajahan di alam
hendaknya bersikap ramah terhadap lingkungan sekitar dan mematuhi etika perjalanan.
Latar  belakang  penyusunan  perencanaan  ialah  adanya  berbagai bahaya dan kemungkinan yang tidak diharapkan selama melakukan
penjelajahan. Oleh karena itu, perlu diketahui berbagai bahaya yang mengancam selama melakukan penjelajahan. Bahaya tersebut antara
lain sebagai berikut.
a.  Bahaya subjektif adalah bahaya yang disebabkan oleh subjek yang melakukan penjelajahan. Misalnya, kekuranghati-hatian peserta
selama perjalanan atau tidak mematuhi etika dalam perjalanan, keadaan tubuh yang lemah karena kelelahan selama perjalanan,
serta kurangnya pengetahuan dan pengalaman penjelajahan.
b.  Bahaya  objektif  adalah  bahaya  yang  disebabkan  oleh  keadaan lingkungan  atau  alam  itu  sendiri.  Misalnya:  petir,  kabut,  dan
udara yang memburuk secara tiba-tiba.
Di unduh dari : Bukupaket.com
178
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Pengetahuan  mengenai  bahaya  subjektif  atau  objektif  dapat memudahkan  peserta  untuk  menghindari  kecelakaan.  Apalagi  jika
penanganannya  dilakukan  secara  benar  dan  tepat  maka  harapan selamat dan mempertahankan hidup pun semakin besar.
Setelah  mengetahui  berbagai  bahaya  yang  mengancam,  kita harus mengetahui rumusan umum sebelum melakukan penjelajahan.
Rumusan tersebut yaitu 4W  1H, artinya Where, Who, Why, When,
dan How.
a.  Where  di  mana,  menunjukkan  tujuan  perjalanan.  Misalnya penjelajahan  ke  daerah  pantai,  pegunungan,  atau  objek  wisata
alam lainnya. b.
Who siapa, dengan siapa kegiatan tersebut dilakukan, apakah sendiri atau melibatkan kelompok. Misalnya, berdasarkan ke-
ahlian, pengalaman, dan minat peserta untuk bekerja sama dalam tim.
c. Why mengapa, pertanyaan tersebut berhubungan dengan alasan
diadakannya  kegiatan  penjelajahan.  Misalnya  hanya  sekedar rekreasi,
study tour, atau penelitian. d.  When  kapan,  pertanyaan  tersebut  berhubungan  dengan  waktu
pelaksanaan  kegiatan.  Waktu  pelaksanaan  meliputi  kapan  dan berapa lama kegiatan dilakukan.
e. How  bagaimana,  meliputi  kondisi  tempat,  anggaran  biaya,
cuaca,  perizinan,  persediaan  air,  pengaturan  tugas,  acara  dari penjelajahan, serta persiapan perlengkapan dan perbekalan.
2.   Perlengkapan penjelajahan