19
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
b. Ukuran lembing
Lembing merupakan suatu alat yang menyerupai tombak. Lembing
terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan
pegangan lembing.
1 Mata lembing, berada pada ujung bagian lembing yang runcing.
Bagian ini biasanya terbuat dari metal. Fungsinya untuk
menancapkan lembing di tanah.
2 Badan lembing, terbuat dari metal atau bahan yang kuat dan
memenuhi syarat yang telah di- tentukan oleh organisasi atletik
internasional.
3 Pegangan lembing, merupa- kan lilitan tali di bagian tengah
lembing yang berfungsi sebagai pegangan saat melakukan lem-
paran.
Berat dan panjang lembing yang digunakan dalam perlombaan nasional dan internasional sebagai berikut.
1 Putra
Berat = 800 gram. Panjang lembing = 260
-270 cm.
2 Putri
Berat = 600 gram. Panjang lembing = 220
-230 cm.
c. Teknik dasar lempar lembing awalan langkah silang cross step
Nomor lempar lembing merupakan nomor yang selalu dilombakan dalam berbagai event perlombaan atletik. Tujuan utama dari nomor
ini ialah mendapatkan hasil lemparan yang sejauh-jauhnya. Hasil lemparan yang jauh akan diperoleh jika menggunakan teknik yang
tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pelempar untuk mendapatkan hasil lemparan yang jauh, yaitu gaya yang
digunakan dan teknik dasar.
Dalam nomor lempar lembing terdapat dua gaya, yaitu: 1 gaya ortodoks;
2 gaya dengan awalan langkah silang.
Gambar 2.2 Bentuk lembing
Sumber: shop.idmsports.com. au25062009
Di unduh dari : Bukupaket.com
20
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gaya ortodoks hanya digunakan oleh pemula karena gerakannya cukup sederhana, yaitu dengan menyamping. Namun, para atlet
biasanya menggunakan gaya dengan awalan langkah silang. Alasannya, gaya ini lebih efektif karena akan menghasilkan jarak lemparan yang
lebih jauh.
Berikut beberapa teknik dasar lempar lembing dengan awalan langkah silang yang harus dimiliki pelempar. Tujuan penerapan teknik
dasar tersebut ialah untuk mendapatkan hasil lemparan yang jauh.
1 Teknik memegang lembing
Dalam teknik memegang lembing, dikenal tiga jenis pegangan sebagai berikut.
a Pegangan cara amerika
Pegangan ini dilakukan dengan cara memegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar ke belakang
lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lainnya. Sementara itu, jari yang lainnya melingkar pada badan lembing.
Gambar 2.3 Pegangan cara amerika
b Pegangan cara inlandia
Pegangan ini dilakukan dengan cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara
telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Jari-jari yang lainnya melingkar pada badan lembing.
Gambar 2.4 Pegangan cara inlandia
c Pegangan cara menjepit
Pegangan ini dilakukan dengan cara menjepit lembing di belakang lilitan dengan jari telunjuk dan jari tengah. Teknik pegangan seperti
ini sudah jarang digunakan karena dianggap kurang efektif.
Di unduh dari : Bukupaket.com
21
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 2.5 Pegangan cara menjepit
2 Teknik membawa lembing
Teknik membawa lembing terdiri atas tiga cara, sebagai berikut. a Posisi tangan lurus ke belakang, telapak tangan yang memegang
lembing menghadap ke depan-bawah, dan bagian mata lembing di samping dada.
b Lembing dipegang di atas bahu sedikit, arah mata lembing serong atas, bawah, atau lurus ke depan.
c Lembing dipegang di samping atas kepala, arah mata lembing sama seperti cara kedua.
Gambar 2.6 Tiga cara memegang lembing
3 Teknik awalan
Panjang lintasan awalan lempar lembing adalah 30 -45 meter.
Teknik awalan bertujuan untuk mendapatkan tolakan yang kuat saat melempar. Awalan lempar lembing biasanya dilakukan dengan
berlari. Kecepatan berlari harus tetap sampai saat menjelang gerakan menyilang. Untuk melakukan gerakan yang tepat saat gerak menyilang,
para pelempar biasanya membuat suatu tanda check mark.
Gambar 2.7 Teknik awalan
a b
c
Di unduh dari : Bukupaket.com
22
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
4 Teknik melempar
Beberapa langkah menjelang balok tolak, pelempar meluruskan lengannya ke belakang sambil mengubah posisi tubuh menyamping
untuk melakukan gerakan menyilangkan kaki ke depan. Setelah gerakan sampai pada balok tolakan, langkahkan kaki tolak selebar
mungkin ke depan. Bersamaan dengan gerakan ini, putar pinggang ke depan sehingga posisi tubuh menghadap ke depan. Kemudian,
lakukan lemparan. Titik lemparan harus tepat pada sudut lemparan 40 derajat.
Gambar 2.8 Teknik melempar
5 Teknik gerak lanjutan
Gerak lanjutan merupakan gerakan setelah melakukan lem- paran. Gerakan ini dilakukan dengan cara mencondongkan dan
melangkahkan kaki ke depan. Namun, hal yang harus diperhatikan sebelum melangkahkan kaki ke depan ialah lembing harus benar-
benar yakin telah mendarat.
Pada kelas sebelumnya, telah dipelajari beberapa gerak dasar dan sebagian teknik dasar pencak silat. Pada bahasan kali ini akan
diuraikan mengenai beberapa teknik pembelaan diri dalam pencak silat. Teknik pembelaan diri yang akan diuraikan di sini, yaitu teknik
hindaran dan elakan.
Teknik hindaran
Hindaran adalah upaya pembelaan dengan cara memindahkan bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran serangan lawan, dengan
cara melangkah atau memindahkan kaki. Beberapa unsur dalam teknik hindaran, yaitu kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan.
Hindaran dapat dilakukan ke arah 8 penjuru mata angin. Cara hindaran kedelapan arah tersebut dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Hindaran hadap, yaitu menghindar dengan memindahkan kaki se- hingga posisi tubuh menjadi menghadap lawan. Hindaran hadap
dapat dilakukan dengan cara hindar hadap kuda-kuda belakang dan kuda-kuda depan.
B. PENCAK SILAT