2.2.2. Laju Inflasi
Inflasi di Kota Bogor diukur berdasarkan Indeks harga Implisit, Indeks Harga Implisit adalah suatu indeks harga
yang menggambarkan perbandingan antara nilai produk Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan. Jadi
Indeks Harga Implisit mencerminkan tingkat Inflasi yang terjadi dalam suatu periode. Perubahan Indeks Harga Implisit
dapat dianggap lebih menggambarkan tingkat inflasi yang menyeluruh dibandingkan dengan indikator inflasi lainnya
seperti Indeks Harga Konsumen IHK atau Indeks Sembilan Bahan Pokok. Hal ini disebabkan Indeks Harga Implisit sudah
mewakili semua jenis harga yaitu Harga Konsumen, Harga Produsen, Harga Perdagangan Besar, Harga Eceran dan
harga lainnya yang sesuai dengan berbagai jenis harga yang dipergunakan dalam penghitungan nilai produksi setiap
Sektor, sebagaimana tertuang dalam tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2.
Indeks Harga Implisit PDRB Kota Bogor Tahun 2004-2008
S E K T O R Tahun
2004 2005
2006 2007
2008 PRIMER
Pertanian Pertambangan Penggalian
132,92 132,98
126,86 141,20
141,27 133,97
155,36 150,58
141,99 162,24
162,35 150,51
169,59 168,40
159,41
SEKUNDER Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan
125,7 2
123,35 120,24
136,73 144,
73
145,7 8
127,9 162,1
4
155,4 4
136,8 181,9
3
187,5 5
146,4 203,2
8
211,4 3
156,4
RPJMD Kota Bogor 2010 - 2014 II-11
TERSIER Perdagangan, Hotel dan
Restoran Angkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa 175,45
222,07 156,48
116,52 113,48
192,0 9
242,42 186,00
126,35 118,88
210,81 261,49
221,45 139,51
124,25 233,22
285,11 264,79
153,98 130,30
258,91 315,03
317,05 166,63
137,26 PDRB
156,06 173,5 8
191,89 213,27 237,33
angka perbaikan, angka sementara Sumber Produk Domestik Regional Bruto Kota Bogor 2008
Pada Tabel 2.2 terlihat pada tahun 2008 telah terjadi Inflasi Perubahan Indeks Harga Implisit berbagai
jenis produk sebesar 11,28 persen dan nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2007 yaitu
11,14 persen. Sektor yang mengalami inflasi terbesar adalah Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar
19,73 persen, sedangkan yang terendah adalah Sektor Pertanian yaitu sebesar 3,73 persen yang dipengaruhi oleh
Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan sebesar 4,76 persen, Sub Sektor Tanaman Perkebunan sebesar -0,22 persen, Sub
sektor peternakan dan hasil-hasilnya sebesar 0,001 persen dan sub sektor perikanan sebesar 3,04 persen.
2.2.3. Daya Beli Masyarakat