Tabel 2.35. Jumlah Sebaran Tower Green Field Tahun 2008
berdasarkan Tower Owner 7
PTTB 2
8 TELKOM
5 9
TELKOMSEL 32
10 UNKNOWN
3 11
VITCOMM 6
12 XL
36
Grand Total 144
Sumber: Master Plan Tower Telekomunikasi Tahun 2009
Dalam analisis rencana pengembangan jaringan ditujukan untuk melayani wilayah-wilayah yang belum
terjangkau jaringan telepon guna pemerataan dan diprioritaskan bagi wilayah yang potensial serta
pengembangan jaringan kabel bawah tanah yang terintegrasi dengan jaringan utilitas kota lainnya.
f. Jaringan Drainase
Sistem drainase di Kota Bogor belum terencana dengan baik. Sebagian besar masih mengikuti pola
alamiah, sebagian lagi berupa sistem drainase jalan. Secara umum, sistem drainase di Kota Bogor terbagi
menjadi 2 dua bagian, yaitu drainase makro dan drainase mikro. Saluran pembuangan makro adalah
saluran pembuangan yang secara alami sudah ada di Kota Bogor yang terdiri dari dua sungai besar, yaitu
Sungai Ciliwung dan Cisadane yang mengalir dari arah Selatan ke Utara serta beberapa sungai kecil seperti
Sungai Cipakancilan, Sungai Cipinanggading, Sungai Ciluar, Sungai Cikalibaru, Sungai Ciheuleut, Sungai
RPJMD Kota Bogor 2010 - 2014 II-67
Ciapus, Sungai Cisindangbarang, Sungai Cigede Wetan, Sungai Cigede Kulon, Sungai Cileungsir,
Sungai Cipalayangan, Sungai Cibeureum, Sungai Cikaret, Sungai Cigenteng, Sungai Cinyangkokot,
Sungai Cileuwibangke, Sungai Cipaku dan Sungai Cijeruk. Saluran pembuangan mikro adalah saluran
yang sengaja dibuat mengikuti pola jaringan jalan. Pada akhirnya saluran ini bermuara pada saluran
makro yang dekat dengan saluran mikro tersebut. Tantangan aspek drainase adalah :
1 Peningkatan penanganan kualitas situ, saluran dan sungai
2 Peningkatan penyediaan situkolam retensi 3 Peningkatan penanganan pasca bencana
4 Peningkatan manajemen pengairan
g. Persampahan
Jumlah penduduk Kota Bogor pada tahun 2008 sekitar 942,204 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 2,83
menghasilkan volume sampah sebesar 2294 m3hari, yakni terdiri atas sampah domestik 1.455 m3hari
perumahan, sampah pasar 305 m3hari, sampah dari pusat perdagangan 178 m3hari, sampah dari
penyapuan jalan 155 m3hari, sampah industri 111 m3hari dan sampah lain-lain non perumahan 90
m3hari. Apabila tidak ada upaya-upaya pengelolaan sampah berupa pengurangan timbulan sampah atau
reduksi sampah, maka untuk mencapai cakupan
RPJMD Kota Bogor 2010 - 2014 II-68
pelayanan pengelolaan sampah akan semakin berat dan kebutuhan anggaran menjadi lebih besar.
Tantangan aspek persampahan adalah: 1 Peningkatan cakupan pelayanan persampahan
2 Peningkatan kualitas pengelolaan persampahan sarana prasarana, manajerial dan sumberdaya
manusia 3 Peningkatan pengelolaan TPA Galuga dan
perintisan TPPAS yang ramah lingkungan dan berdampak ekonomis bagi masyarakat
4 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah secara konsep 3 R re-use,
reduce dan recycle 5 Peningkatan pengawasan terhadap pencemaran
udara, air, tanah, limbah B3 bahan berbahaya beracun
h. Jaringan Gas