8
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Tanaman Buni
1. Klasifikasi buah buni
Menurut United States Departement of Agriculture USDA, tanaman buni diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Sub-kerajaan : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsido
Sub-kelas : Rosidae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Antidesma L.
Jenis : Antidesma bunius L. Spreng
2. Nama umum
Tanaman ini dikenal dengan nama wuni di Jawa dan Sunda, burneh di Madura, bune tedong di Sulawesi, dan di Melayu dikenal dengan nama buni
Hariyana, 2013. Diluar negeri dikenal dengan nama bignai di Filipina, ma mao luang di Tailand, choi moi di Vietnam, kywe-pyisin di Birma, antidesme di
Perancis dan di Inggris dikenal dengan nama Chinese laurel Orwa et al., 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Deskripsi tanaman
Tanaman ini berbentuk pohon, dengan tinggi 15 – 30 m. Daun bertangkai
pendek, bentuk lanset sampai eliptis dengan panjang 9 – 25 cm. Tanaman ini
berumah dua; bunga di ujung dan dalam ketiak tandan, tandan jantan bentuk mulai mengecil. Bunga jantan duduk atau bertangkai pendek, bau tidak enak;
kelopak berbentuk bola cawan, pendek berlekuk 3 – 4, panjang 1 – 2 mm. Benang
sari 3 – 4; tonjolan penebalan dasar bunga dengan taju yang tidak sama, gundul,
dan berseling dengan kelopak; putik yang rudimenter besar. Bunga betina bertangkai; kelopak bentuk cekungan, bertaju 3
– 4 pendek, panjang 1 mm, bakal buah gundul, bentuk telur
– botol; kepala putik 3 – 4, pendek dan tebal, melengkung keluar. Buah eliptis lebar, hijau kemudian merah, akhirnya ungu
kehitaman, gundul, bentuk telur; kepala putik 3 – 4, pendek dan tebal,
melengkung keluar. Buah eliptis lebar, hijau kemudian merah, akhirnya dapat dimakan dan biji berbentuk pipih dengan rusuk yang berbentuk jala. Pohon yang
tumbuh di hutan tingginya mencapai 1.300 m Van Steenis, 1992.
4. Kandungan kimia buah buni