Penentuan operating time Hasil Optimasi Metode Uji Fenolik Total

h. Uji antrakuinon Uji Brontrager dan uji Brontrager termodifikasi bisa mendeteksi adanya antrakuinon, antrakuinon akan memberikan karakteristik warna merah, violet, hijau atau ungu dengan basa Marliana et al., 2005. Uji Brontrager bisa mendeteksi senyawa antrakuinon, namun uji ini akan menunjukkan negatif untuk glikosida antrakuinon yang sangat stabil atau turunan tereduksi dari tipe antranol. Oleh karena itu uji Brontrager dimodifikasi dengan melakukan uji Brontrager sebelumnya untuk menghidrolisis dan mengoksidasi senyawa antrakuinon. Tidak terjadinya perubahan warna pada uji Brontrager menunjukkan tidak adanya antrakuinon pada ekstrak antrakuinon karena antrakuinon yang terdapat dalam ekstrak kemungkinan sangat stabil atau turunan tereduksi dari tipe antranol sehingga menyebabkan hasil negatif.

F. Hasil Optimasi Metode Uji Fenolik Total

1. Penentuan operating time

Penentuan operating time bertujuan untuk mendapatkan waktu dimana reaksi antara sampel dan pereaksi berada pada kondisi optimum. Reaksi yang optimum ditunjukkan dengan nilai absorbansi yang relatif stabil. Pada awal reaksi, absorbansi senyawa yang berwarna akan terus meningkat hingga pada waktu tertentu akan diperoleh absorbansi yang stabil. Tetapi, semakin lama waktu pengukuran, ada kemungkinan senyawa berwarna tersebut akan mengalami kerusakan sehingga menyebabkan intensitas warnanya menurun dan absorbansinya juga menurun Gandjar dan Rohman, 2007. Penentuan OT dilakukan menggunakan asam galat sebagai senyawa pembanding. Asam galat digunakan sebagai standar karena asam galat adalah salah satu senyawa fenolik dan memiliki aktivitas antioksidan Fiuza et al., 2004. Penentuan OT ini dilakukan dengan mereaksikan senyawa baku asam galat dan reagen Folin-Ciocalteu. Hasil reaksi antara senyawa fenolik dengan pereaksi Folin-Ciocalteu akan membentuk kompleks berwarna biru sehingga warna larutan menjadi biru yang selanjutnya diukur dengan spektrofotometer visibel. Reaksi dianggap optimal apabila absorbansi dari tiap selang waktu yang diukur telah stabil. Absorbansi yang stabil terlihat dari makin kecilnya selisih absorbansi antar selang waktu. Pengukuran OT dilakukan selama satu jam dengan waktu pengamatan setiap 5 menit sekali. Penentuan OT dilakukan pada 3 konsentrasi yang berbeda. Setiap konsentrasi memberikan nilai absorbansi yang berbeda pada panjang gelombang maksimum teoritis, sehingga ketiga konsentrasi tersebut akan mempresentasikan OT pada masing – masing konsentrasinya. Konsentrasi yang digunakan yaitu 50 μgmL, 100 μgmL, dan 150 μgmL. Operating time dilakukan menggunakan panjang gelombang teoritis. Panjang gelombang teoritis yang digunakan untuk menentukan operating time dari reaksi penentuan fenolik total adalah 760 nm Blainski et al., 2013. Gambar 12. Grafik penentuan operating time asam galat Dari grafik Gambar 12 terlihat pada menit ke 30 nilai absorbansi yang didapat telah stabil, berarti reaksi sudah berjalan sempurna. Sehingga dapat disimpulkan OT untuk pengukuran asam galat adalah 30 menit.

2. Penentuan panjang gelombang maksimum

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Umbi Bengkoang pada Berbagai Umur Panen dengan Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)

11 78 93

Uji aktivitas antioksidan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan metode DPPH ( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

1 31 48

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BUNI (Antidesma bunius L. Spreng) TERHADAP Escherichia coli Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Buni (Antidesma Bunius L. Spreng) Terhadap Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus Sensitif Dan Multiresis

0 2 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BUNI (Antidesma bunius L. Spreng) TERHADAP Escherichia coli Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Buni (Antidesma Bunius L. Spreng) Terhadap Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus Sensitif Dan Multiresist

0 4 14

Uji aktivitas antioksidan dan penetapan kadar fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah buni [Antidesma bunius L. (Spreng)] dengan metode 2,2–difenil-1- pikrilhidrazil (dpph) dan metode folin-ciocalteu.

1 28 125

Uji aktivitas antioksidan dan penetapan kadar fenolat total fraksi air daun ketapang (Terminalia catappa L.) dengan metode DPPH (2-2-diphenyl-1-picryhydrazyl) dan metode folin ciocalteu.

0 1 9

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN CEPLIKAN (Ruellia tuberosa L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl).

0 1 2

Uji aktivitas antioksidan dan penetapan kadar fenolat total fraksi air daun ketapang (Terminalia catappa L.) dengan metode DPPH (2-2-diphenyl-1-picryhydrazyl) dan metode folin ciocalteu - USD Repository

0 0 7

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) ekstrak metanolik daun Apu-Apu (Pistia stratiotes L.) - USD Repository

0 2 111

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) ekstrak metanolik akar apu-apu (pistia stratiotes l.) - USD Repository

0 0 120