VALIDITAS, SELEKSI ITEM, DAN RELIABILITAS

3. Reliabilitas Konsep reliabilitas menurut Azwar 1992 adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengkukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel. Estimasi terhadap reliabilitas hasil pengukuran ini dilakukan dengan cara menghitung koefisien Alpha-Chronbach dari program SPSS. Batasan koefisien reliabilitas berada dalam rentan angka 0 hingga 1,00. Apabila pengukuran mendekati koefisien reliabilitas 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel. Koefisien reliabilitas yang diperoleh dari skala kecerdasan sosial sebesar 0,941 dari 80 item, setelah item digugurkan reliabilitas skala kecerdasan sosial sebesar 0,962 dari 40 item. Koefisien reliabilitas yang diperoleh dari skala efektivitas kepemimpinan sebesar 0,948 dari 64 item, setelah item digugurkan reliabilitas skala efektivitas kepemimpinan sebesar 0,966 dari 40 item. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedua skala tersebut reliabel.

G. ANALISIS DATA

1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Santoso 2010 menyebutkan bahwa uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk memeriksa apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak. Pengujian ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistic prametrik memiliki asumsi normalitas srebaran. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogrov-Smirnov dengan program SPSS. Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 p 0,05. Sebaliknya, distribusi data penelitian dikatakan tidak normal jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 p 0,05. b. Uji Linearitas Santoso 2010 menyebutkan bahwa uji linearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel yang akan dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak. Peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Uji linearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test for Linearity dengan program SPSS. Dua variabel dikatakan bersifat linear jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 p 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sebaliknya, dua variabel diaktakan bersifat tidak linear jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 p 0,05. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment menggunakan program SPSS dengan asumsi data normal parametrik. Jika data tidak normal non parametrik maka uji hipotesis akan dilakukan dengan korelasi Spearman Rho. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada 15 Juni 2015 – 30 Juni 2015. Penelitian ini melibatkan Kepala Sekolah SMK di Jakarta Timur. Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan SMIP PARAMITHA untuk menyebarkan skala kepada kepala sekolah SMK lainnya di Jakarta Timur dan meminta untuk mengisi skala tersebut jujur dan apa adanya. Peneliti menyebarkan 50 skala dan kembali menerima sebanyak 49 skala.

B. Data Demografi Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, jumlah subjek sebanyak 49 orang yang terdiri dari beberapa kategori usia, jenis kelamin, dan lama bekerja. Berikut adalah tabel pengelompokan kategori.menurut usia. Tabel 7. Kategori Usia Kategori Tahun N Rentang Usia 18-34 1 2 35-54 44 90 55-65 4 8 Jumlah 49 100 Tabel 8. Kategori Jenis Kelamin Kategori Jenis Kelamin N Pria 38 76 Wanita 11 24 Jumlah 49 100 Tabel 9. Kategori Tingkat Pendidikan Kategori Strata N S1 32 66 S2 16 32 S3 1 2 Jumlah 49 100 Tabel 10. Kategori Lama Bekerja Kategori Tahun N Lama Bekerja 1-10 21 42 11-20 23 48 21-30 5 10 Jumlah 49 100 Pada penelitian ini, peneliti membandingkan mean teoritis dan mean empiris untuk memperoleh informasi umum mengenai skor yang di peroleh subjek pada tiap-tiap variabel penelitian. Perhitungan mean teoritis dilakukan secara manual dengan menjumlahkan skor minimal dan skor maksimal, kemudian dibagi dua. Mean empiris diperoleh dari rata-rata skor data penelitian dengan menggunakan program SPSS. Apabila nilai mean empiris lebih besar daripada nilai mean teoritis, maka dapat dikatakan bahwa subjek memiliki kecerdasan sosial yang cenderung tinggi. Sebaliknya, apabila mean empiris lebih kecil daripada nilai mean teoritis, maka dapat dikatakan bahwa subjek memiliki kecerdasan sosial yang cenderung rendah. Pada variabel efektivitas kepemimpinan, apabila mean empiris lebih besar daripada mean teoritis, maka dapat dikatakan bahwa subjek memiliki efektivitas kepemimpinan yang tinggi. Sebaliknya, apabila mean empiris lebih kecil daripada mean teoritis, maka dapat dikatakan bahwa subjek memiliki efektivitas kepemimpinan yang cenderung rendah. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI