Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kepemimpinan

d. Memberikan pengakuan dan penghargaan : memberikan pujian dan pengakuan bagi kinerja yang efektif dan merealisasikannya dengan penghargaan yang nyata seperti penambahan gaji atau promosi jabatan Dari uraian di atas dapat terlihat bahwa yang dimaksud efektivitas kepemimpinan adalah sejauh mana kemampuan seseorang pemimpin dalam mempengaruhi anggota-angotanya dalam rangka mencapai tujuan bersama dan indikatornya adalah menentukan tujuan organisasi dan memberikan informasi yang bersifat membimbing serta mengembangkan kemampuan seseorang, mampu melakukan pemecahan masalah dan mengelola konflik dengan tujuan membangun tim, memotivasi dan mendukung kemandirian, memberikan pengakuan dan penghargaan.

C. Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah Sudarman, 2002. Sebagai guru yang mendapat tugas tambahan kepala sekolah merupakan pelaku yang paling bertanggung jawab terhadap tercapainya keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif PERMEN DIKNAS No.13, 2007. K epala sekolah menduduki dua fungsi yaitu sebagai tenaga kependidikan dan tenaga pendidik. Hal ini dikemukakan oleh Sudarwan 2008 tentang jenis-jenis tenaga kependidikan, sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Tugas tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar dan pelatih 2. Tenaga fungsional pendidikan, terdiri atas penilik, pengawas, peneliti dan pengembang dibidang kependidikan dan pustakawan 3. Tenaga teknis pendidikan, terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar 4. Tenaga pengelola satuan pendidikan, terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah 5. Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau administratif kependidikan Menurut PERMEN DIKNAS No.13 tahun 2007 tentang standar Kepala sekolah Madrasah, kepala sekolah harus memiliki kompetensi atau kemampuan yang meliputi dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Lebih lanjut penjelasan kelima kompetensi tersebut yaitu : 1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah 2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah, sebagai organisasi pembelajaran yang efektif 3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dala melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pimpinan sekolah 4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbagik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah 5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Hubungan antara Kecerdasan Sosial dengan Efektivitas Kepemimpinan

pada Kepala Sekolah Kejuruan Swasta di Jakarta Timur Berdasarkan laporan tahunan dari United Nations Development Programme UNDP, Indonesia menempati urutan ke-121 dalam Indeks Pembangnan Manusia Human Development Index. Apabila kita melihat kebelakang, tentu saja faktor penyebab permasalahan ini adalah kegagalan pendidikan di masa lalu. Kegagalan pendidikan ini merupakan produk bersama para guru, Kepala Sekolah, sampai pengambil kebijakan di tingkat pusat. Pada permasalahan ini, Kepala Sekolah merupakan pemegang otoritas tertinggi pada tingkat operasional di sekolah, dan menjadikannya sebagai pihak yang sangat menentukan mutu pendidikan di sekolah. Kepala Sekolah diharapkan dapat mengelola dan meningkatkan ketrampilan serta pengetahuan orang-orang yang berada dalam organisasi sekolah. Pola kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah, hal ini terkait dengan tugas pokok Kepala Sekolah sebagai “pemimpin” dan “pengelola” guru beserta stafnya untuk bekerja sebaik-baiknya demi mencapai tujuan sekolah. Untuk dapat mencapai tujuan sekolah, sesuai dengan pasal 12 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990, Kepala Sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana serta prasarana. Hal ini menuntut kepala sekolah untuk memiliki tingkat profesionalisme dalam memimpin yang tinggi. Menurut Drakfe 2009 kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi aktivitas orang lain melalui proses komunikasi ke arah pencapain tujuan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Sekolah, seseorang tidak hanya dituntut untuk mampu memimpin dengan baik, tetapi perlu dapat menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah dan mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif PERMENDIKNAS No.13 tahun 2007. Untuk mencapai tujuan keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, maka dibutuhkan pola kepemipinan yang efektif atau efektivitas kepemimpinan. Menurut Drucker sebagaimana dikutip Handoko 1999, efektivitas itu sendiri merupakan cara melakukan pekerjaan yang benar doing the right things. Dengan demikian, konsep efektivitas tidak terlepas dari sejauh mana keberhasilan individu, organisasi, atau pembuat kebijakan dalam mencapai dan mewujudkan tujuan dari sebuah organisasi itu sendiri. Sedangkan kepemimpinan menurut Drafke 2009, adalah kemampuan untuk mempengaruhi aktivitas orang lain melalui proses komunikasi ke arah pencapaian tujuan. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain melalui proses komunikasi untuk melakukan kesediaan berkomitmen agar mampu melaksanakan pekerjaan yang benar untuk mencapai tujuan organisasi, sesuai dengan apa yang diinginkan.