Aspek Kecerdasan Sosial Kecerdasan Sosial

Adair 2009 mengatakan bahwa efektivitas merupakan pencapaian tujuan, apa yang dicapai sesuai dengan yang diinginkan. Dikatakan juga bahwa sebelum seorang menjadi lebih efektif dalam mengambil suatu keputusan, harus membayangkan tentang sifat dari keputusan yang efektif itu, tidak perlu suatu keputusan yang selalu sempurna namun keputusan yang terbaik adalah keputusan yang mampu diambil pada saat itu. Dalam hal mengambil suatu keputusan yang efektif, tidak ada seseorang yang sebenarnya bermaksud membuat kesalahan. Efektivitas juga merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metoda cara yang tepat untuk mencapai tujuan Handoko, 2000. Dengan demikian, konsep efektivitas tidak terlepas dari sejauh mana keberhasilan individu, organisasi, atau pembuat kebijakan dalam mencapai dan mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas kerja instruktur misalnya dianggap baik apabila tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud sesuai dengan target dan standar yang ditetapkan. Terkait dengan hal ini Le Boeuf 1992 mengilustrasikan bahwa seseorang dikatakan telah bertindak secara efektif apabila bisa menentukan tujuan yang tepat di antara berbagai alternatif dan kemudian juga mampu mencapainya. Dalam upaya mencapai efektivitas, menurut Stefanie dan Lanto 1997, yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana mengatur waktu. Ada tujuh hal dasar yang harus diperhatikan dalam mengatur waktu, yaitu: a. Membuat rencana lebih dahulu, karena rencana merupakan dasar atau fundamental yang penting dalam mengatur waktu. Dapat saja seseorang membuat rencana dan jadwal, namun yang paling penting adalah mengimplementasikannya, artinya rencana harus dibuat dengan seakurat mungkin dengan realitas sehari-hari. Hendaknya rencana dibuat sedikit fleksibel terhadap kemungkinan terjadi interupsi, krisis, maupun keterlambatan. b. Sesuai dengan jadwal atau lebih awal, salah satu targetnya bahwa waktu yang dibuat dapat tercapai dan kalau memungkinkan sebelum target tiba pekerjaan telah selesai, sehingga dapat mempertahankan komitmen. c. Membagi pekerjaan besar ke dalam beberapa bagian, dengan membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian, akan dapat mengatur waktu untuk setiap langkah yang akan diambil dengan jelas dan pasti, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. d. Melakukan monitoring terhadap kemajuan. e. Mendelegasikan sebisa mungkin pekerjaan, sehingga tidak perlu mengerjakan pekerjaan semuanya oleh diri sendiri, melakukan pendelegasian terhadap pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin, pekerjaan yang memerlukan banyak waktu sehingga dapat mengurangi stress. f. Membuat daftar prioritas, beberapa orang membuat beberapa daftar pekerjaan hanya satu kali dan dibagi dalam beberapa kategori, yaitu prioritas dan urgen yang tinggi untuk pekerjaan yang penting, prioritas medium dari yang kurang urgen atau moderate important dan prioritas rendah dilakukan bila ada waktu. g. Mencari terobosan baru, tidak pernah terlalu tua untuk belajar dan mencari kumungkinan-kemungkinan baru, mencari teknik-teknik, prosedur-prosedur baru yang memungkinkan dapat bekerja lebih efektif. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan dan peralatan yang tepat agar mampu melakukan pekerjaan yang benar guna tercapainya tujuan, sesuai dengan apa yang diinginkan.

2. Aspek Dalam Efektivitas Kepemimpinan