Pengertian Kecerdasan Sosial Kecerdasan Sosial

berkomitmen orang lain untuk melakukan tindakan dalam rangka mewujudkan tujuan bersama yang telah disepakati. Sedangkan bagi Ford dalam Parker Begnaud, 2004, kepemimpinan merupakan kemampuan untuk meyakinkan orang yang diharapkan untuk melakukan apa yang dikehendakinya dan seolah-olah orang berpikir dari dirinya sendiri. Saat ini kepemimpinan tidak cukup lagi hanya mengadalkan bakat atau keturunan John Aldair, 2005 untuk itu pemimpin harus mampu dalam menghadapi emosi, baik interpersonal maupun intrapersonal. Sesuai dengan pendapat ahli di atas, maka kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain melalui proses komunikasi agar mendapatkan kesediaan berkomitmen guna tercapainya tujuan organisasi. Dapat disimpulkan kembali bahwa efektivitas kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain melalui proses komunikasi untuk melakukan kesediaan berkomitmen agar mampu melaksanakan pekerjaan yang benar untuk mencapai tujuan organisasi, sesuai dengan apa yang diinginkan. Menurut Drucker sebagaimana dikutip Handoko 1999, efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar doing the right things. Pengertian ini lebih menekankan pada proses melakukan pekerjaan. Pengertian efektivitas tersebut juga berbeda dengan prinsip doing things right atau melakukan suatu pekerjaan dengan benar, yang lebih menekankan pada hasil kerja. Adair 2009 mengatakan bahwa efektivitas merupakan pencapaian tujuan, apa yang dicapai sesuai dengan yang diinginkan. Dikatakan juga bahwa sebelum seorang menjadi lebih efektif dalam mengambil suatu keputusan, harus membayangkan tentang sifat dari keputusan yang efektif itu, tidak perlu suatu keputusan yang selalu sempurna namun keputusan yang terbaik adalah keputusan yang mampu diambil pada saat itu. Dalam hal mengambil suatu keputusan yang efektif, tidak ada seseorang yang sebenarnya bermaksud membuat kesalahan. Efektivitas juga merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metoda cara yang tepat untuk mencapai tujuan Handoko, 2000. Dengan demikian, konsep efektivitas tidak terlepas dari sejauh mana keberhasilan individu, organisasi, atau pembuat kebijakan dalam mencapai dan mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas kerja instruktur misalnya dianggap baik apabila tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud sesuai dengan target dan standar yang ditetapkan. Terkait dengan hal ini Le Boeuf 1992 mengilustrasikan bahwa seseorang dikatakan telah bertindak secara efektif apabila bisa menentukan tujuan yang tepat di antara berbagai alternatif dan kemudian juga mampu mencapainya. Dalam upaya mencapai efektivitas, menurut Stefanie dan Lanto 1997, yang perlu diperhatikan adalah mengenai