Menurut Siagian 1996, efektivitas dipengaruhi oleh diri pribadi yang bersangkutan sendiri, pihak-pihak lain yang mempunyai
kepentingan dengan organisasi, dan kemampuan pimpinan dalam mengantisipasi perubahan-perubahan secara kritis dan akurat.
4. Indikator Kepemimpinan yang Efektif
Yukl 2005 mendefinisikan 4 indikator kepemimpinan yang efektif, dengan rincian sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan organisasi : menentukan tujuan dan strategi jangka
panjang sebuah organisasi, serta memberikan informasi yang relevan tentang rencana yang akan dilakukan oleh seseorang bawahan
b. Mampu melakukan pemecahan masalah dan mengelola konflik
dengan tujuan membangun tim : melakukan identifikasi masalah dengan cara yang sistematis dengan melibatkan kerjasama tim dan
identifikasi dengan unit kerja. c.
Membimbing, memotivasi
dan mendukung
kemandirian :
menggunakan teknik mempengaruhi yang menarik emosi atau logika untuk menimbulkan semangat terhadap pekerjaan serta komitmen
terhadap tujuan dan mengijinkan bawahan untuk mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan aktivitas kerja dan mengambil
keputusan yang penting sehingga mampu membantu kemajuan karir seseorang.
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan : memberikan pujian dan
pengakuan bagi kinerja yang efektif dan merealisasikannya dengan penghargaan yang nyata seperti penambahan gaji atau promosi jabatan
Dari uraian di atas dapat terlihat bahwa yang dimaksud efektivitas kepemimpinan adalah sejauh mana kemampuan seseorang pemimpin
dalam mempengaruhi anggota-angotanya dalam rangka mencapai tujuan bersama dan indikatornya adalah menentukan tujuan organisasi
dan memberikan informasi yang bersifat membimbing serta mengembangkan
kemampuan seseorang,
mampu melakukan
pemecahan masalah dan mengelola konflik dengan tujuan membangun tim,
memotivasi dan mendukung kemandirian,
memberikan pengakuan dan penghargaan.
C. Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah Sudarman, 2002. Sebagai guru yang mendapat tugas
tambahan kepala sekolah merupakan pelaku yang paling bertanggung jawab terhadap tercapainya keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
yang efektif PERMEN DIKNAS No.13, 2007. K epala sekolah menduduki
dua fungsi yaitu sebagai tenaga kependidikan dan tenaga pendidik. Hal ini dikemukakan oleh Sudarwan 2008 tentang jenis-jenis tenaga kependidikan,
sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI