2. Penelitian lanjutan
a. Penetapan dosis parasetamol. Pemilihan takaran dosis parasetamol
didasarkan pada batas keamanan yang masih dapat diterima, kepekaan dari metode dan kemungkinan terdapat farmakokinetika tergantung dosis Donatus,
1985.
b. Penetapan dosis air berkarbonasi. Dosis air berkarbonasi diperoleh
dari dosis yang biasa dikonsumsi dari manusia yang dikonversikan ke tikus. c Penetapan jadual pengambilan sampel. Memberikan kepada
sekelompok hewan uji suspensi parasetamol dalam CMC 1 secara peroral dengan dosis 300 mgkg BB. Selanjutnya mencuplikan sampel darah yang
dilakukan pada menit ke 0, 5, 10, 20, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, 300, 360 dan 420 melalui vena lateralis pada ekor tikus. Sampel ditampung dalam microtube
yang telah diisi heparin. Penetapan kadar parasetamol dalam sampel dilakukan dengan cara
memusingkan sampel pada 3500 rpm selama 10 menit. Cairan bening plasma diambil sebanyak 0,25 ml, menambakan berturut-turut 0,25 ml akuabidestilata
dan 0,5 ml larutan TCA 10, memusingkan pada kecepatan 3500 rpm selama 10 menit. Mengambil jernihan tersebut dan menyaring dengan penyaring Millex
0,45 μm. Selanjutnya menginjeksikan jernihan pada HPLC sebanyak 20 µl. Elusi
dilakukan dengan fase gerak campuran air-asam asetat-etil asetat 98:1:1 pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
panjang gelombang 250 nm dengan laju alir 1 mlmenit. Jadual waktu samplingnya diperoleh dari perhitungan 3-5 x t ½ eliminasi parasetamol.
d Penetapan kadar parasetamol utuh dalam plasma. Tahap ini juga meliputi pengadaptasian, dan pemeliharan subyek uji pada kondisi yang sama
minimal satu minggu sebelum perlakuan, termasuk puasa makan dan minum bagi subyek uji 18 jam sebelum perlakuan dan membagi subyek uji dalam 2
kelompok: • Kelompok kontrol negatif sebanyak 5 ekor tikus, kemudian memberikan
kepada tikus-tikus tersebut suspensi parasetamol dalam CMC 1 dengan dosis 300 mgkgBB. Dilanjutkan dengan memberikan air yang setara dengan volume
air berkarbonasi. • Kelompok perlakuan sebanyak 5 ekor tikus, kemudian memberikan kepada
tikus-tikus tersebut suspensi parasetamol dalam CMC 1 dengan dosis 300 mgkgBB. Dilanjutkan dengan memberikan air berkarbonasi dengan dosis seperti
yang teleh ditetapkan pada orientasi. Sampling darah dilakukan pada menit ke 0, 5, 10, 20, 30, 45, 60, 90,
120, 180, 240, 300, 360 dan 420 melalui vena lateralis ekor. Sampling darah pada menit ke-0 sebanyak 0,5 ml, digunakan sebagai blanko. Kemudian
menampung sampel yang diperoleh .dalam mirotube yang telah berisi heparin. Tahap penetapan kadar parasetamol utuh dalam plasma dilakukan seperti pada
langkah 2c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Analisis Hasil 1.