I. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber utamanya. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi dan dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial
maupun non komersial. 3.
Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Studi kepustakaan dalam penelitian ini
yaitu dengan cara memperoleh informasi yang dibutuhkan dari buku- buku atau referensi untuk memperoleh data landasan teori.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji Validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas alat ukur. Suatu tes atau alat pengukur perlu diketahui sejauh mana ketepatannya dan
kecermatannya. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui instrumen peneliti dalam mengukur apa yang ingin diukur, sehingga instrumen
tersebut dapat mengukur secara benar. Pengujian validitas menggunakan korelasi product moment Sugiyono, 2003:182.
Keterangan: Rxy = Koefisien korelasi product moment rhitung
X = Nilai dari tiap butir
Y = Nilai total dari tiap butir
n = Jumlah sampel atau responden
α = 5
Besarnya rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan
α=5. Apabila r
hitung
lebih besar r
tabel
dan nilai positif maka
butir pertanyaan atau indikator dinyatakan valid atau layak digunakan dalam pengambilan data
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah ukuran konsisten instrumen penelitian. Instrumen dikatakan reliabel jika alat tersebut menunjukkan hasil yang
konsisten, sehingga instrumen ini dapat digunakan dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda.
Dengan menggunakan alat instrumen yang realibel, akan dihasilkan data yang realibel pula Sugiyono, 2003:110. Untuk mencari reliabilitas
dalam penelitian digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
Keterangan : Rxy = Koefisien korelasi product moment
X = Butir valid nomer ganjil
Y = Butir valid nomer genap
n = Jumlah sampel atau responden
Setelah mencari reliabilitas, maka perlu di uji. Untuk menguji reabilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown Sugiyono,
2003:122. Rumus dari Spearman Brown adalah sebagai berikut :
rxy rxy
rxx +
= 1
2
Keterangan : rxx
= Koefisien
Reliabilitas rxy
= Koefisien
korelasi product moment
apabila rxx dari rtabel, maka kuesioner memenuhi syarat realibilitas.
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif Kuantitatif
Menurut Sugiyono 2009:29, analisis statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Untuk mengetahui karakteristik responden, maka dalam penelitian ini akan
dikemukakan tentang dekriptif dari karakteristik responden.
2. Analisis Data Kuantitatif
Dalam menganalisis data, pengujian menggunakan metode non parametik. Alat bantu dalam analisis yaitu menggunakan analisis Regresi Linier
Berganda dan Koefisien Determinasi untuk mengukur hubungan antar variabel X dan Y.
a. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas, yaitu harga, penggolongan dan
keragaman produkjasa, pelayanan, lokasi, desain tempat dan promosi terhadap variabel terikat yaitu loyalitas Sugiyono, 2003:221.
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
X b
X b
X b
X b
X b
X b
b Y
+ +
+ +
+ +
= Keterangan :
Y = Loyalitas Pelanggan X
1
= Harga
X
2
= Penggolongan dan keragaman produkjasa X
3
= Pelayanan
X
4
= Lokasi X
5
= Desain tempat X
6
= Promosi b
= Konstantan Regresi b
1
, b
2
,..... b
6
= koefisien regresi X
1
, X
2
...... X
6
1 Uji Asumsi Klasik
Secara teoretis, model yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan nilai parameter model praduga yang sahih bila dipenuhi
asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji
normalitas. a
Uji Multikolonieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebasindependen Ghozali, 2007:91. Multikolinieritas dapat
dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya dan 2 variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih tidak dijelaskan oleh variablel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi karena VIF = 1 tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah
nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat
ditolerir. Sebagai nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,9.
b Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali, 2007:95.
Menurut Makridakis dkk., 1995 dalam Sujianto, 2009:80 salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi
dengan uji Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut:
a 1,65 DW 2,35 maka tidak ada autokorelas.
b 1,21 DW 1,65 atau 2,35 DW 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan. c
DW 1,21 atau DW 2,79 maka terjadi autokorelasi. c
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika
varian dan residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut
heteroskedastisitas Ghozali, 2007:105. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat
dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1 penyebaran titik-titik data sebaiknya
tidak berpola; 2 titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 dan 3 titik-titik data tidak mengumpul
hanya di atas atau di bawah saja dalam Sujianto, 2009:79. d
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah
model regresi, variabel independen dan variabel dependen normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data
normal. Keduanya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov dengan signifikan
α = 5 dan untuk pengambilan keputusan dengan pedoman sebagai berikut dalam Sujianto, 2009:83:
1 Nilai signifikan
α atau nilai probabilitas 0,05, distribusi data adalah tidak normal.
2 Nilai signifikan
α atau nilai probabilitas 0,05, distribusi data adalah normal.
b. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antar variabel X dan
Y, yaitu variabel independent yang meliputi harga, penggolongan dan keragaman produkjasa, pelayanan, lokasi, desain tempat dan promosi
terhadap variabel dependent yaitu loyalitas. Untuk mengetahui seberapa besar variabel X dan Y, maka digunakan rumus sebagai
berikut :
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ +
+ =
XY Y
X b
Y X
b Y
X b
Y X
b Y
X b
Y X
b R
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
2
Keterangan : R²
= Koefisien Determinasi X
1
= Variabel Independent b
1
= Koefisien regresi Y =
Variabel dependent
c. Pengujian Signifikan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik F, karena yang di uji adalah pengaruh variabel secara
simultan. 1.
Uji Simultan Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independent mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji
distribusi F dengan cara membandingkan antara nilai Fhitung dengan Ftabel, apabila perhitungan Fhitung Ftabel maka Ho
ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari regresi dapat menerangkan variabel terikat secara serentak. Sebaliknya
jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel bebas tidak menjelaskan variabel terikat. Uji Simultan Uji F dapat diukur dengan menggunakan rumus
Sugiyono, 2003:190:
1 1
2 2
− −
− =
k n
R k
R F
Dengan taraf nyata sebesar α = 5, derajat pembilang adalah k,
penyebut = n-k-1, maka ttabel α, k, n-k-1, dimana :
N = Banyaknya sampel
k = Banyaknya variabel bebas
R² = Koefisien Korelasi Linear berganda
42
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN