3. Ada sejumlah siswa yang tidak menguasai bahan yang dipelajari secara
keseluruhan. Tingkat penguasaan bahan ketuntasan sangat rendah. Timbulnya kesulitan dalam belajar itu berkaitan dengan aspek
motivasi, minat, sikap, kebiasaan belajar, dan pola-pola pendidikan yang diterima dari keluarganya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan- hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar Abu Ahmad Widodo
Supriyono, 2013: 93.
D. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Faktor-faktor kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan, seperti yang diungkapkan Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono
2013: 78- 96 dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Belajar”, yaitu sebagai
berikut: 1.
Faktor Intern Faktor dari dalam diri manusia itu sendiri yang meliputi: a.
Faktor Fisiologi sebab yang bersifat fisik 1
Karena Sakit Seorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisik,
sehingga saraf sensoris dan motorisnya lemah. Akibatnya rangsangan yang diterima melalui indranya tidak dapat
diteruskan ke otak. Lebih-lebih sakitnya lama, sarafnya akan bertambah lemah, sehingga ia tidak dapat masuk sekolah untuk
beberapa hari, yang mengakibatkan ia tertinggal jauh dalam pelajaran.
2 Karena Kurang Sehat
Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar, sebab ia mudah capek, mengantuk, pusing, daya
konsentrasinya hilang, kurang semangat, pikiran terganggu. Karena hal-hal ini maka penerimaan dan respon pelajaran
berkurang, saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola, menginterpretasi, dan mengorganisasi
bahan pelajaran melalui indranya. Perintah dari otak yang langsung kepada saraf motorik yang berupa ucapan, tulisan, hasil
pemikiranlukisan menjadi lemah juga. 3
Karena Cacat Tubuh Cacat tubuh dibedakan atas:
a Cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang
penglihatan, gangguan psikomotor. b
Cacat tubuh yang tetap serius seperti buta, tuli, bisu, hilang tangan dan kaki.
b. Faktor Psikologis
Berikut ini merupakan faktor-faktor psikologis, yaitu: 1
Inteligensi Anak yang IQ-nya tinggi cenderung dapat menyelesaikan
segala persoalan
yang dihadapi
dan dapat
mengikuti
pembelajaran dengan baik. Sedangkan anak yang mempunyai IQ rendah tergolong lemah dan mengalami kesulitan belajar.
2 Bakat
Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda.
Jadi, seseorang akan mudah mempelajari yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang anak harus mempelajari bahan yang
lain dari bakatnya akan cepat bosan, mudah putus asa, tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak suka
mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau belajar sehingga nilainya rendah.
3 Minat
Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar. Belajar yang tidak
ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan, tidak sesuai
dengan tipe-tipe khusus anak banyak menimbulkan problema pada dirinya. Karena itu pelajaran pun tidak pernah terjadi proses
dalam otak, akibatnya timbul kesulitan. Ada tidaknya minat terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti
pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidaknya dalam pelajaran itu.
4 Motivasi
Motivasi sebagai
faktor inner
batin berfungsi
menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan
sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar motivasinya akan giat
berusaha, tampak gigih tidak mau menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya untuk memecahkan
masalahnya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada
pelajaran, suka mengganggu kelas, sering meninggalkan pelajaran, akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar.
5 Faktor Kesehatan Mental
Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi juga menyangkut segi kesehatan mental dan emosional.
Kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik. Demikian juga belajar yang selalu sukses akan
membawa harga diri seseorang. Individu di dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan,
seperti memperoleh penghargaan, dapat kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan, dan lain-lain. Apabila kebutuhan itu tidak
terpenuhi akan membawa masalah emosional. Keadaan seperti
ini akan menimbulkan kesulitan belajar, sebab dirasa tidak mendatangkan kebahagiaan.
2. Faktor ekstern faktor dari luar manusia meliputi:
1 Faktor Keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Tetapi dapat juga sebagai faktor penyebab kesulitan belajar.
Adapun yang termasuk dalam faktor ini antara lain: cara mendidik anak, hubungan orang tua dan anak, contoh atau bimbingan dari
orang tua, suasana rumah atau keluarga, dan keadaan ekonomi keluarga.
2 Faktor Sekolah
Adapun faktor yang meliputi faktor sekolah antara lain: hubungan guru dengan siswa, metode mengajar guru, alat pelajaran
yang kurang lengkap khususnya pada saat praktikum, kondisi gedung, kurikulum, waktu sekolah dan disiplin kurang.
3 Faktor Masyarakat
Adapun yang termasuk dalam faktor masyarakat antara lain: teman bergaul, lingkungan tetangga, aktivitas dalam masyarakat, dan media
massa.
E. Diagnosis Kesulitan Belajar