Aspek-aspek Perilaku Asertif Perilaku Asertif

g. Kecerdasan Emosi Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Akbari dan Lengkong, 2012 yang bertujuan untuk melihat kontribusi kecerdasan emosi terhadap perilaku asertif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memberi sumbangan sebesar 30,3 terhadap perilaku asertif.

3. Aspek-aspek Perilaku Asertif

Perilaku asertif memiliki beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut merupakan hal-hal yang terkandung dalam perilaku asertif. Berikut ini adalah beberapa aspek perilaku asertif yang diungkapkan oleh Alberti dan Emmons, 1987 antara lain : a. Mendukung kesetaraan dalam hubungan interpersonal Perilaku ini bertujuan untuk mendapatkan suatu keseimbangan dalam melakukan hubungan interpersonal. Individu diharapkan untuk memperoleh perlakuan yang sama tanpa merasa dirugikan satu sama lain. Individu yang memiliki perilaku asertif memahami bahwa setiap manusia memiliki persamaan derajat dalam berinteraksi dengan orang lain. Ketika melakukan hubungan interpersonal diharapkan individu tidak ada yang merasa dirugikan, sehingga tercipta suatu hubungan yang setara antar individu. b. Bertindak sesuai dengan kepentingan dan minat Kemampuan untuk membuat keputusan pribadi mengenai karir, hubungan dengan orang lain, gaya hidup dan manajemen waktu. Perilaku ini bertujuan untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan dengan motivasi yang dimiliki oleh individu. Individu yang memiliki perilaku asertif bertindak sesuai dengan hal yang diminati. Individu dapat menentukan arah hidupnya sesuai dengan dirinya sendiri. Selain itu kemampuan ini juga membuat individu untuk berani secara jujur meminta bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan bantuan. c. Mampu mempertahankan hak-hak pribadi Kemampuan ini meliputi keberanian seseorang untuk mengucapkan kata tidak atau menolak pada hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Individu mampu untuk mempertahankan hak- hak mereka tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain Adams, 1995. Selain itu individu yang memiliki kemampuan ini dapat menanggapi suatu kritik tanpa menggunakan emosi negatif seperti marah. Kemampuan ini juga digunakan seseorang untuk mempertahankan suatu pendapat yang diungkapkan. d. Mengekspresikan perasaan secara terbuka dan nyaman Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan yang sedang dialami secara terbuka baik perasaan negatif atau perasaan positif Adams, 1995. Individu tersebut juga mampu mengungkapkan afeksi dan respons-respons positif lainnya terhadap orang lain secara terbuka Corey, 2007. Hal-hal yang diungkapkan dapat meliputi seluruh isi pikiran, perasaan serta kebutuhan yang terdapat pada dirinya sendiri. Perilaku ini dilakukan secara spontan, tanpa perasaan cemas, ragu-ragu maupun perasaan takut. e. Tidak menghalangi hak-hak orang lain Kemampuan ini dilakukan untuk mengungkapkan suatu ekspresi tanpa memberikan kritik yang tidak adil pada orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain individu menghindari perilaku yang menyakiti dan mengintimidasi orang lain. Individu yang memiliki kemampuan ini mengetahui bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam mengungkapkan pendapatnya. Mereka menghargai setiap individu dengan segala hak dan pendapatnya masing-masing. Dengan demikian perilaku asertif memiliki beberapa aspek. Aspek tersebut antara lain adalah mendukung kesetaraan dalam hubungan interpersonal, bertindak sesuai kepentingan dan minat serta mampu mempertahankan hak-hak pribadi. Selain itu terdapat juga aspek mengekspresikan perasaan secara terbuka dan nyaman dan tidak menghalangi hak-hak orang lain.

4. Penghalang Individu Berperilaku Asertif