Jenis Penelitian Identifikasi Variabel Subjek Penelitian Metode Pengambilan Sampel

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang memiliki tujuan untuk melihat hubungan antar variable-variabel yang akan diteliti. Sangadji dan Sopiah, 2010. Pada penelitian ini peneliti ingin melihat hubungan antara dua variabel yaitu kecerdasan emosi dan perilaku asertif pada remaja akhir.

B. Identifikasi Variabel

Penelitian ini memiliki dua variabel. Variabel independent dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosi. Variabel dependent pada penelitian ini adalah perilaku asertif.

C. Definisi Operasional

1. Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi merupakan kemampuan non kognitif dalam mengelola dan meregulasi emosi secara lebih adaptif baik pada diri sendiri dan saat berhubungan dengan orang lain. Individu yang memiliki kemampuan kecerdasan emosi mampu untuk memahami dan mengerti emosi yang sedang dialami. Kemampuan ini membantu individu untuk dapat mengenali apa yang sedang dirasakan. Kecerdasan emosi bertujuan untuk menjaga hubungan interpersonal dengan individu lain. Kecerdasan emosi diukur dengan menggunkan skala kecerdasan emosi. Skala ini disusun dengan menggunkan aspek-aspek yang terdapat pada kecerdasan emosi. Semakin tinggi skor total subjek maka dapat dikatakan kecerdasan emosi yang dimiliki subjek tinggi. Sedangkan semakin rendah skor total subjek, menunjukkan bahwa kecerdasan emosi pada subjek rendah.

2. Perilaku Asertif

Perilaku asertif merupakan skor perilaku individu untuk mengungkapkan perasaan secara jujur. Pengungkapan perasaan secara jujur ini dilakukan secara tegas dan dilandasi oleh hak-hak yang dimiliki. Selain itu, perilaku asertif mendorong seseorang untuk berani memiliki pendapat yang berbeda dari orang lain. Perilaku asertif ini dilakukan tanpa menyakiti dan mengganggu orang lain. Perilaku Asertif akan diukur dengan menggunkan skala perilaku asertif. Skala ini disusun dengan menggunakan aspek-aspek yang terdapat pada perilaku asertif. Semakin tinggi skor total subjek maka dapat dikatakan perilaku asertif yang dimiliki subjek tinggi. Sedangkan semakin rendah skor total subjek, menunjukkan bahwa perilaku asertif pada subjek rendah.

D. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini terdapat kriteria bagi subjek yang digunakan dalam penelitian. Kriteria tersebut antara lain adalah : 1. Subjek dalam penelitian merupakan subjek yang berada pada tahap perkembangan remaja akhir. Subjek tersebut adalah remaja yang memiliki rentang usia 17-21 tahun. Hurlock, 1957 2. Subjek tersebut merupakan individu yang tidak menempuh studi di bidang psikologi. Hal ini dilakukan agar hasil pengerjaan soal netral dan tidak terjadi faking good karena subjek sudah mempelajari kecerdasan emosi dan perilaku asertif sebelumnya. Penelitian ini menggunakan subjek remaja akhir karena beberapa pertimbangan. Remaja akhir banyak mengalami peristiwa yang berhubungan dengan emosi. Beberapa emosi yang muncul pada masa remaja akhir adalah marah, takut, khawatir, cemburu dan lain-lain. Hurlock, 1957. Selain itu remaja akhir juga banyak mengalami tegangan emosi, sehingga mereka juga dituntut untuk dapat mengelola emosi secara lebih adaptif. Dengan demikian peneliti dapat melihat sejauh mana remaja akhir memiliki kemampuan untuk mengelola emosi yang sedang dihadapi.

E. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non- random sampling yang berarti tidak semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk digunakan sebagai sampel. Taniredja Mustadifah 2011. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik ini memiliki definisi bahwa sampel yang dipilih adalah sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian Prasetyo Jannah, 2008.

F. Metode Pengumpulan Data