Hegemoni Ekonomi Kerajaan Demak

66

3.1.2.3 Hegemoni Ekonomi Kerajaan Demak

Hegemoni ekonomi digunakan untuk mempengaruhi aktivitas suatu negara dan masyarakat. Ekonomi dijadikan alat negara untuk memperoleh legitimasi negara di mata masyarakat Patria-Arif 2005: 136. Kaum Tionghoa yang mayoritas bekerja sebagai pedagang menjadi seperti sapi perahan. Mereka hanya dianjurkan untuk berdagang dan berdagang saja demi kemakmuran kerajaan. Akibatnya kaum Tionghoa terkesan menjadi kelompok yang eksklusif di mata rakyat kecil seperti dalam kutipan berikut ini: “Harta. Kekayaan. Pelit. Gila dagang. Apa salahnya orang Cina dengan itu semua ? Tidak, mereka tidak salah karena mereka memiliki harta, kekayaan, pelit dan gila dagang. Mereka bersalah, karena mereka lupa dan tidak peduli, bahwa sewaktu-waktu mereka bisa disalahkan dan dikorbankan, bila sedang terjadi pertikaian”. Sindhunata, 2007: 80. Ekslusivitas kaum Tionghoa tersebut memang sengaja diciptakan oleh pihak kerajaan untuk menutupi pertikaian yang terjadi di kalangan elit kerajaan. Hal ini bertujuan apabila sewaktu-waktu terjadi kekacauan dalam pemerintahan, kaum Tionghoa akan menjadi pihak yang akan dikorbankan. Pihak kerajaan berusaha untuk menggiring opini masyarakat agar memandang kaum Tionghoa sebagai golongan yang mewah dan bergaya hidup tinggi. Akibat dari keekslusifan kaum Tionghoa dalam struktur sosial masyarakat Demak, pihak elit kerajaan Demak dengan mudah dapat menggunakan kaum Tionghoa sebagai perisai atas kekacauan sistem pemerintahan di kerajaan Demak. 67 Kaum Tinghoa yang gila dagang memungkinkan mereka untuk memonopoli kehidupan ekonomi. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut ini: “Begitu pecah pertikaian, orang Cina menjadi salah karena gila dagang, sehingga tak memberi kesempatan pada oran g lain untuk juga berdagang” Sindhunata, 2007: 80. Kaum Tionghoa yang telah memonopoli kehidupan ekonomi kerajaan Demak menjadikan kaum Tionghoa leluasa memegang kendali atas keadaan perekonomian di kerajaan Demak khususnya dalam lingkungan masyarakatnya. Ini mendeskripsikan jika Kaum Tionghoa didskripsikan sebagai bangsa yang kaya secara materil. Akan tetapi, Kaum Tionghoa tidak memiliki hak monopoli yang melawati batas teritorial ekonomi kerajaan Demak. Hal ini berdampak kepada hak politik Kaum Tionghoa yang tidak dapat menjaga kekayaan materilnya karena dominasi hak ekonomi yang dikuasai oleh kerajaan Demak bangsa jawa.

3.1.2.4 Hegemoni Budaya Kerajaan Demak