2. Uji Reliabilitas
Uji reliability adalah suatu derajat ketetapan, ketelitian dan keakuratan yang ditunjukan oleh instrument pengukuran. Analisis kehandalan bertujuan untuk
menunjukan bahwa item-item tersebut sudah reliabel sebagai indikator. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung uji reliabilitas ini adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
r
11
= relibilitas instrument k = banyaknya pertanyaan atau soal
= jumlah varian butir = varian total
Dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha ≥ 0.60.
K. Teknik Analisis data
1. Teknik Analisis Regresi berganda
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan, yaitu
dengan mengunakan model sebagai berikut:
Y= a + +
+ +
+e Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan variabel dependen a = Konstant
X
1
= Variabel Motivasi Kerja variabel independen X
2
= Variabel Disiplin Kerja variabel independen X
3
= Variabel Kepuasan Kerja variabel independen X
4
= Variabel Kompensasi variabel independen b
1
= Koefisisen regresi variabel Motivasi Kerja b
2
= Koefisien regresi variabel Disiplin Kerja b
3
= Koefisien regresi variabel Kepuasan Kerja b
4
= Koefisien regresi variabel Kompensasi e = Standar eror
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-benar menunjukan hubungan yang signifikan dan representatif.
Ada empat pengujian dala uji asumsi klasik, yaitu : a.
Uji Multikolinieritas Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna
mendekati sempurna antara beberapa atau variabel bebas Kuncoro dan Ridwan, 2007:98. Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis
regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau independen variabel X1, X2, X3, X4,….Xn, dimana akan di ukur tingkat
asosiasi keeratan hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Dikatakan terjadi multikolinearitas,
jika koefisien korelasi antar variabel bebas X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan X4, dan seterusnya lebih besar dari 0,60. Dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 r
≤ 0,60. b.
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas
muncul apabila
kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke
observasi lainnya Hanke dan Reitsch dalam Kuncoro, 2007:96. Artinya, setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan
dalam kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model.
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi kondisi heteroskedastisitas bisa
dilakukan dengan membuat grafik dari residu yang dikuadrat sebagai sumbu tegak dan variabel bebas sebagai sumbu mendatar. Cara yang
kedua dengan uji park dalam bentuk:
Cara ketiga adalah dengan uji korelasi rank Spearman, dengan rumus sebagai berikut.
Cara termudah untuk mengatasi heteroskedastisitas adalah dengan mentransformasi persamaan regresi ke dalam bentuk logaritma.
c. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal
atau mendekati normal. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1 Cara Statistik
Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistrubusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui
2 Normal Probability Plots
Cara normal probability plots lebih handal daripada cara grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data
distribusi normal secara kumulatif. Suatu data dikatakan berdistrbusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal.
3. Uji F dan Uji t
a. dengan F
hitung
Pengujian dengan F
hitung
tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel terikat. Adapun rumusnya yaitu :
Fh = Keterangan :
= koefisien determinan ukuran atau jumlah sampel
k = jumlah variabel independen
Kriteria pengujian Jika F
hitung
≥ F
tabel
, maka ditolak, dan
diterima Jika F
hitung
F
tabel
, maka diterima, dan
ditolak Hipotesis untuk F
hitung
dalam penelitian ini adalah H
= Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja dan Kompensasi Kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan. H
1
= Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja dan Kompensasi Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
b. Pengujian dengan t
hitung
Tujuan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel terhadap kinerja karyawan. Sebagai
penafsir harga ,
, dapat diartikan sebagai penguji signifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel Y. pengujian terhadap
koefisien regresi dalam model di atas adalah pengujian t t-test, untuk mengetahui tingkat signifikan dari masing-masing koefisien dengan
rumus: t =
Keterangan: b = koefisien regresi
β = rata-rata sampel = standar eror dan koefisien regresi
Kriteria pengujian:
Uji t
hitung
tabel dengan 5 Jika
t
hitung
≥ t
tabel
, maka ditolak, dan
diterima Jika
t
hitung
t
tabel
, maka diterima, dan
ditolak Hipotesis
t
hitung
adalah H
= Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja dan Kompensasi secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
H
1
= Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja dan Kompensasi secara parsial berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
40
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN