BAB IV USULAN KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN PROGRAM
PEMBINAAN SPIRITUALITAS MAHASISWA PRODI IPPAK
Pada bab ini akan dipaparkan empat pokok mengenai usulan program untuk meningkatkan proses pembinaan spiritualitas mahasiswa Prodi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik IPPAK. Keempat pokok tersebut meliputi: latar belakang pemilihan program, tujuan program, format lembar refleksi, dan
manfaat panduan refleksi bagi peningkatan hidup rohani mahasiswa.
A. Latar Belakang Pemilihan Program
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh dari para mahasiswa dan dosen, bahwa usulan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hidup rohani
mahasiswa masih terkait dengan usaha selama latihan doa meditasi. Melalui doa meditasi, para responden mengharapkan supaya dalam doa meditasi terdapat sistem
pengelompokkan dalam latihan doa meditasi, dibuatkannya panduan untuk berdoa meditasi dan mahasiswa juga menyadari untuk membiasakan doa meditasi.
Diharapkan melalui kebiasaan berdoa meditasi dapat membantu mahasiswa meningkatkan hidup rohani sebagai calon katekis dan guru agama. Melalui latihan
berdoa meditasi untuk mendapatkan hidup rohani tidak akan datang secara tiba-tiba.
68 Perlu pembiasaan dan latihan sebagai usaha manusia dalam proses berdoa meditasi
sehingga menjadi salah satu cara meningkatkan hidup rohaninya. Beberapa hal buah meditasi yang didapatkan perlu semakin ditingkatkan lagi seperti ditemukan pada bab
tiga. Prodi IPPAK menjadi salah satu lembaga pendidikan calon guru agama
katolik dan katekis, maka para mahasiswa perlu lebih diperkembangkan dalam hal hidup rohaninya. Adapun pendampingan spiritualitas yang dilakukan oleh prodi
IPPAK meupakan salah satu bentuk usaha prodi IPPAK memperkembangkan hidup rohani mahasiswa. Spiritualitas yang mau dikembangkan adalah mengacu pada
Spiritualitas Ignasian sebagai semangat di Universitas Sanata Dharma. Bila semangat Spiritualitas Ignasian dipakai sebagai acuan perkembangan
hidup rohani maka latihan doa yang diajarkan oleh Ignasius perlu dilakukan. Kematangan dan kedalaman hidup rohani menurut Ignasius hanya akan terjadi bila
manusia mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan. Kerapkali hal itu harus dilakukan oleh manusia berulang-ulang hingga menemukan keputusan yang
terbaik. Maka repetisi dan refleksi sangatlah penting di dalam latihan rohani Ignasius Loyola, 1993: 230.
Bertolak dari pentingya refleksi sebagai suatu proses doa meditasi, penulis merasa bahwa refleksi menjadi proses yang tidak boleh dilupakan. Bentuk refleksi
dalam proses doa meditasi menjadi dasar penulis mengusulkan panduan refleksi bagi peningkatan hidup rohani mahasiswa. Dengan program ini, diharapkan mahasiswa
69 semakin terbiasa menemukan buah dari doa meditasi. Pada akhirnya buah-buah
meditasi yang didapat menjadi dasar acuan untuk pengembangan hidup rohani mahasiswa sebagai calon guru agama dan katekis.
B. Tujuan Program