Pengujian Hipotesis Penelitian Metode Analisis Data

56 5 Matriks Klasifikasi Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan kemungkinan suatu perusahaan menerima opini audit going concern. 6 Model Regresi Logistik yang Terbentuk Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik logistic regression, yaitu dengan melihat pengaruh audit tenure, opini audit tahun sebelumnya dan disclosure terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan tambang dan agriculture. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: GC = β0+β1Tenure+β2OTS+β3Disc+ε dimana: GC : Opini Audit Going Concern 1 untuk perusahaan yang menerima opini going concern, dan 0 untuk perusahaan yang tidak menerima opini going concern β0 : Konstanta Tenure : Lama hubungan auditor dengan klien OTS : Opini audit yang diterima tahun sebelumnya Kategori 1 bila opini going concern GCAO, 0 bila bukan NGCAO Disc : Tingkat disclosure 57 β1- β3 : Koefisien regresi ε : Koefisien error

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki satu variabel dependen dan tiga variabel independen. Variabel dependen itu adalah opini audit going concern, sedangkan variabel independen adalah audit tenure, opini audit tahun sebelumnya dan disclosure . Selanjutnya akan diuraikan definisi variabel serta dan operasional cara pengukurannya. Adapun variabel-variabel yang akan dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Opini Audit Going Concern Opini audit going concern merupakan variabel dependen yang mana variabel ini akan dipengaruhi oleh variabel independen lainnya. Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk mengevaluasi apakah terdapat keraguan besar tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk jangka waktu yang layak dan, jika berlaku, untuk mempertimbangkan kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan serta untuk mencantumkan paragraf penjelasan dalam laporannya yang mencerminkan kesimpulannya SPAP, 2011. Variabel opini audit going concern diukur dengan menggunakan variabel dummy. Perusahaan yang mendapat opini audit going concern diberi kode 1, sedangkan perusahaan yang mendapat opini non going concern diberi kode 0 Rossa dan Rahardjo, 2013. 58 2. Audit Tenure Audit tenure merupakan lama waktu hubungan auditor dengan klien. Variabel audit tenure diukur dengan menggunakan skala interval sesuai dengan lama hubungan KAP dengan auditee. Tahun perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya Rossa dan Rahardjo, 2013 3. Opini Audit Tahun sebelumnya Auditee yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya akan dianggap memiliki masalah kelangsungan hidupnya, sehingga semakin besar kemungkinan bagi auditor untuk mengeluarkan opini audit going concern pada tahun berjalan Dewayanto,2011. Variabel opini audit tahun sebelumnya diukur dengan menggunakan variable dummy. Opini audit going concern akan diberikan kode 1 sedangkan untuk opini audit non going concern akan diberikan kode 0 Rossa dan Rahardjo, 2013. 4. Disclosure Penentuan indeks dilakukan dengan menggunakan skor disclosure yang diungkapkan oleh perusahaan. Jika perusahaan mengungkapkan item informasi dalam laporan tahunannya, maka skor 1 akan diberikan dan jika item tersebut tidak diungkapkan, maka 0 akan diberikan. Kemudian dimasukkan dalam rumus sebagai berikut: 59 Selanjutnya akan ditampilkan tabel pengukuran dan operasional tiap variabel: Tabel 3.1 Variabel Pengukuran dan Operasional No Variabel Jenis Variabel Indikator Skala 1 Opini Audit going concern Dependen Perusahaan yang mendapat opini audit going concern diberi kode 1, sedangkan perusahaan yang mendapat opini non going concern diberi kode 0 Nominal 2 Audit Tenure Rossa dan Rahardjo, 2013 Independen Memakai skala interval sesuai dengan lama hubungan KAP dengan perusahaan Interval 3 Opini tahun sebelumnya Zulfikar dan Syafruddin, 2013 Independen Apabila pada tahun sebelumnya terdapat opini GC diberi kode 1, sedangkan opini NGC diberi kode 0 Nominal 4 Disclosure Verdiana dan Utama, 2013 Independen Jika perusahaan mengungkapkan item informasi dalam laporan tahunannya skor 1 akan diberikan dan jika item tersebut tidak diungkapkan, maka 0 akan diberikan Rasio 60

Bab IV Hasil dan Pembahasan

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan tambang dan agriculture yang terdaftar di BEI antara tahun 2011 hingga 2014 dan tidak megalami delisting selama periode penelitian. Industri tambang dan agriculture dipilih karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan sumber daya alam yang melimpah. Perusahaan tambang sangat rentan terhadap permasalahan kelangsungan hidup going concern, misalnya kebijakan dari pemerintah terkait perizinan maupun harga komoditas tambang dunia yang sedang turun khususnya batubara dan emas. Kemudian perusahaan agriculture dipilih karena saat ini Indonesia tengah mendapatkan investasi yang terus mengalami peningkatan. Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM mencatat minat investasi di sektor pertanian terus mengalami peningkatan. Kenaikannya sampai 134,8, berdasarkan pengajuan izin prinsip yang diterima Junida, 2015. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh audit tenure, opini audit tahun sebelumnya, dan disclosure terhadap opini audit going concern. Penelitian ini menggunakan selama empat tahun, yang dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Penggunaan periode tersebut agar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

18 117 88

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14