Masalah intern-sebagai contoh, pemogokan kerja atau kesulitan Masalah luar yang telah terjadi-sebagai contoh: pengaduan gugatan

27 2013 mengatakan Auditor Client Tenure merupakan jumlah tahun dimana KAP melakukan perikatan audit pada perusahaan yang sama. Semakin lama auditor mengaudit perusahaan yang sama, maka pemahaman auditor akan perusahaan tersebut akan terus bertambah menjadi lebih baik. Sehingga bila terdapat masalah keberlangsungan usaha pada perusahaan auditee dan auditor dapat tetap menjaga independensinya, maka auditor akan cepat mendeteksi masalah keberlangsungan usaha tersebut Ulya, 2012. Namun dilain hal, hubungan yang lama antara auditor dengan auditee dikhawatirkan dapat mempengaruhi indepedensi auditor. Menurut Januarti 2009 dalam Rossa dan Rahardjo 2013 semakin lama hubungan klien dengan auditor dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat indepedensi auditor dalam memberikan pendapatnya, sehingga kemungkinan untuk memberikan opini audit going concern juga semakin kecil. Pada peraturan menteri keuangan nomor 17PMK.012008 menyebutkan “ Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 huruf a dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut-turut ”. 5. Opini Audit Tahun Sebelumnya Opini audit tahun sebelumnya merupakan opini audit yang diterima perusahaan pada satu tahun sebelumnya. Opini audit tahun sebelumnya dapat mempengaruhi pemberian opini going concern oleh auditor Rossa dan Rahardjo, 2013. Menurut Zulfikar dan Syafruddin 2013, opini audit going concern yang telah diterima auditee pada tahun sebelumnya akan menjadi faktor pertimbangan 28 yang penting bagi auditor dalam mengeluarkan opini audit going concern pada tahun berjalan jika kondisi keuangan auditee tidak menunjukan tanda – tanda perbaikan atau tidak adanya rencana manajemen yang dapat direalisasikan untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Mutchler 1984 dalam Zulfikar dan Syafruddin 2013, melakukan wawancara dengan praktisi auditor yang menyatakan bahwa perusahaan yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama pada tahun berjalan. Mutchler 1985 dalam Zulfikar dan Syafruddin 2013, menguji pengaruh ketersediaan informasi publik terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe opini audit yang telah diterima perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa model discriminant analysis yang memasukkan tipe opini audit tahun sebelumnya mempunyai akurasi prediksi keseluruhan yang paling tinggi sebesar 89,9 persen dibanding model yang lain. 6. Disclosure Disclosure dapat didefinisikan sebagai pemberian informasi oleh perusahaan yang mungkin mempengaruhi keputusan investasi Verdiana dan Utama, 2013. Pengungkapan informasi oleh perusahaan diperlukan oleh investor dalam mengambil keputusan. Untuk meyakinkan bahwa investor memperoleh kembalian yang dikehendaki dengan risiko tertentu, investor memerlukan informasi sebagai landasan keputusannya Nuswandari, 2009. Dalam memutuskan informasi apa yang akan dilaporkan, praktek yang umum adalah 29 menyediakan informasi yang mencukupi untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai Nuswandari, 2009. Pengungkapan yang ditunjukkan oleh laporan tahunan harus mencerminkan elemen-elemen informasi yang luas dan dapat digunakan oleh pengguna dalam membuat proyeksi, memberikan pinjaman, maupun menilai perusahaan. Elemen-elemen tersebut adalah model pelaporan oleh komite Jenkins dalam Nuswandari 2009: a. Data keuangan dan non keuangan: 1 Laporan keuangan dan ungkapan-ungkapan yang terkait 2 Data operasi tingkat tinggi dan pengukuran kinerja yang digunakan oleh manajemen untuk mengelola bisnis. b. Analisis manajemen mengenai data keuangan dan non keuangan 1 Alasan terjadinya pengubahan dalam data yang terkait dengan keuangan, operasi, dan kinerja, serta identifikasi dan dampak tren yang penting pada masa lalu. c. Informasi mengenai keadaan masa mendatang 1 Kesempatan dan risiko, termasuk hasilnya dari tren yang penting. 2 Rencana manjemen, termasuk faktor-faktor kesuksesan yang penting. 3 Perbandingan antara kinerja bisnis sesungguhnya dan kesempatan, risiko, dan rencana manajemen yang diungkapkan sebelumnya. 30 d. Informasi mengenai manajemen dan pemegang saham 1 Direktur, manajemen, kompensasi, pihak-pihak penting yang terkait dengan perusahaan, transaksi dan hubungan dengan pihak- pihak terkait. e. Latar belakang perusahaan 1 Tujuan dan strategi secara luas 2 Cakupan dan gambaran bisnis dan kepemilikan 3 Dampak struktur industry pada perusahaan. Item-item yang digunakan untuk menghitung skor disclosure dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Fitriani dan Sudarsono 2007 yang menyebutkan bahwa terdapat 33 item disclosure Verdiana dan Utama, 2013: Tabel 2.1 Disclosure Item No Keterangan 1 Ikhtisar data keuangan penting 2 Informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan 3 Laporan dewan komisaris mengenai penilaian terhadap kinerja direksi mengenai pengelolaan perusahaan. 4 Laporan dewan komisaris mengenai pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi 5 Laporan direksi mengenai kinerja perusahaan. 6 Laporan direksi mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang telah dilaksanakan perusahaan 7 Nama alamat perusahaan 8 Riwayat Singkat Perusahaan 9 Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan 10 Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan 11 Struktur organisasi dalam bentuk bagan 12 Visi misi perusahaan 13 Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan komisaris 14 Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota direksi Bersambung pada halaman berikutnya 31 Tabel 2.1 Lanjutan No Keterangan 15 Jumlah karyawan, dan deskripsi pengembangan kompetensinya misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan. 16 Uraian tentang pemegang saham dan presentase kepemilikannya 17 Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, presentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut 18 Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama bursa efek dimana saham perusahaan tersebut dicatatkan 19 Nama alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal. 20 Penghargaan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional 21 Nama alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang kantor perwakilan 22 Tinjauan operasi per segmen usaha 23 Analisis kinerja keuagan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan yang sebelumnya. 24 Prospek usaha dari perusahaan 25 Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar 26 Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen 27 Tata kelola perusahaan Good Corporate Governance 28 Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan 29 Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit 30 Tandatangan anggota direksi dan dewan komisaris 31 Informasi tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan 32 Ringkasan statistik keuangan untuk 3 sampai 5 tahun 33 Informasi tentang penelitian dan pengembangan Fitriani dan Sudarsono 2007

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil penelitian terdahulu terkait dengan topik opini audit going concern akan disajikan dalam tabel 2.1 32 Tabel 2.2 Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya Mengenai Audit Tenure X 1 ; Opini Audit Tahun Sebelumnya X 2 ; Disclosure X 3 ; Opini Audit Going Concern Y No Judul dan Peneliti tahun Metlit X 1 X 2 X 3 Y Hasil Penelitian 1 The Relationship between Auditor Tenure and Audit Quality Implied by Going Concern Opininions W. Robert Knechel and Ann Vanstraelen, 2007 - Jenis Penelitian: Kuantitatif - Sumber Data: Data Sekunder - Sampel: Perusahaan swasta di Belgia 1992-1996 yang bekerjasama dengan Belgian National Bank - Analisis: Regresi logistik - Variabel lainnya: Audit Quality √ √ Audit Tenure berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern pada perusahaan yang tidak bangkrut nonbankrupt. Bersambung pada halaman berikutnya 33 Tabel 2.2 Lanjutan No Judul dan Peneliti tahun Metlit X 1 X 2 X 3 Y Hasil Penelitian 2 Analisis Rasio Keuangan dan Rasio non Keuangan yang Mempengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini Audit Going Concern pada Auditee Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ 2000- 2005 Indira Januarti dan Ella Fitrianasari, 2008 - Jenis Penelitian: Kuantitatif - Sumber Data: Data Sekunder - Sampel: Perusahaan Manufaktur terdaftar BEJ 2000-2005 - Analisis: Regresi logistik - Variabel lainnya: Rasio Likuiditas Rasio Profitabilitas Rasio Aktivitas Rasio Leverage Rasio Pertumbuhan Penjualan Rasio Nilai Pasar Ukuran Perusahaan Reputasi KAP Audit Lag √ √ √ Penerimaan opini audit going concern terjadi paling banyak tahun 2000 dan 2001 karena masih terpengaruh krisis ekonomi tahun 1997. Rasio likuiditas, opini audit sebelumnya, dan audit lag yang berpengarh signifikan terhadap pemeberian opini audit going concern. Bersambung pada halaman berikutnya 34 Tabel 2.2 Lanjutan No Judul dan Peneliti tahun Metlit X 1 X 2 X 3 Y Hasil Penelitian 3 Analisis Respon Auditor terhadap Asumsi Going Concern Akibat Krisis Moneter dan Financial Distres Model Study Kasus pada Perusahaan di BEI yang Mengalami Kerugian Abby Seno Higar dan Achmad Djazuli, 2010 - Jenis Penelitian: Kuantitatif - Sumber Data: Data Sekunder - Sampel: Perusahaan terdaftar BEJ 2008-2009 - Analisis: Analisis Statistik Deskriptif Analisis Z-Score Uji Kruskal Wallis - Variabel lainnya: Kondisi Keuangan Krisis Moneter √ Pada tahun 2008 dengan menggunakan uji Kruskal Wallis respon yang diberikan auditor kepada semua kelompok itu berbeda Significant . Adapun pada tahun 2009 dengan menggunakan uji Kruskal Wallis maka disimpulkan bahwa respon yang diberikan auditor kepada semua kelompok itu berbeda Significant . Pada tahun 2008 dan 2009 menunjukan bahwa respon yang diberikan auditor kepada semua kelompok itu berbeda Significant Bersambung pada halaman berikutnya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

18 117 88

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14