Pengertian dan Urgensi Pembinaan Disiplin Siswa

14 proses hasil atau pertanyaan menjadi lebih baik, dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan, pertumbuhan evaluasi berbagai kemungkinan atas sesuatu. 22 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “pembinaan diartikan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 23 Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Disiplin merupakan suatu keadaan tertib, ketika orang-orang bergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati. Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang ada diselenggarakan disekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia dan mandiri Suatu sikap disiplin sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun sekolah. Sikap disiplin penting karena dengan adanya disiplin siswa-siswi dapat dengan teratur menjalankan tata tertib sekolah dengan baik. Disiplin adalah sebuah potret keberhasilan seseorang dalam mengolah lembaga atau sumber daya. Dalam dunia pendidikan, sikap disiplin sangat diperlukan sebagai salah satu sarana pendukung terciptanya efisiensi pendidikan, akrena dengan disiplin maka pembuangan waktu yang sia-sia akan terminimalisir. Tidak hanya dalam dunia pendidikan, sikap disiplin haruslah dimiliki oleh setiap komponen organisasi, dalam sekolah untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran. Disiplin sekolah bertujuan adalah agar teriptanya perilaku yang tidak menyimpang, mendorong siswa untuk melakukan perilaku yang baik dan benar, membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah dan upaya agar siswa dapat belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan 22 Slamet Santoso, Teori-teori Psikologi Sosial, Bandung: Refika Aditama, 2010, hal : 139 23 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, hal:134 15 bermanfaat. Sehingga semua dapat terorganisir dengan teratur. Guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan kedisiplinan sekolah.Peran guru menumbuhkan disiplin siswa dapat dilakukan dengan cara membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk diri siswa itu sendiri, membantu siswa meningkatkan standar perilakunya dalam hal ini guru dapat menjadi pembimbing ataupun konselor, menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat. Pentingnya disiplin adalah akan sangat membantu proses penerapan sistem di sekolah. Rasa hormat terhadap otoritas atau kewenangan merupakan kepentingan disiplin yang pertama karena patuh merupakan salah satu bukti yang sangat nyata orang tersebut mendisiplinkan dirinya sendiri. Kepentingan selanjutnya adalah upaya untuk menanamkan kerja sama, kebutuhan untuk berorganisasi kebutuhan orang lain untuk memahami, rasa hormat terhadap orang lain, keinginan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan, memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin. Karena disiplin merupakan slah satu hal yang menunjang keberhasilan sekolah. Untuk itu, setipa pihak-pihak yang terkait seperti guru, kepala sekolah harus membuat peraturan sekolah haruslah rinci dan jelas, agar siswa dapat dengan benar-benar patuh terhadap tata tertib sekolah dan bagi siswa yang melanggar harus diberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Penerapan kedisiplinan ini harus diterapkan dengan bijaksana. Dengan memberikan sanksi yang sesuai tindakannya.

2. Sebab dan Bentuk Pelanggaran Disiplin Siswa dalam Proses

Pembelajaran. a. Sebab Pelanggaran Disiplin dalam Pembelajaran Pada dasarnya kedisiplinan dibentuk karena adanya kebutuhan dari diri individu. Pengenalan terhadap kebutuhan seorang peserta didik secara baik merupakan andil yang paling besar bagi pengendalian disiplin. Maslow mengemukakan teori ”Hierarki Kebutuhan Manusia” sebagai berikut: 16 1 Kebutuhan fisik manusia merupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidupnya seperti makan, minum, perlindungan, fisik, sex, dan sebagainya. 2 Kebutuhan akan rasa aman baik fisik, dan perasaan keamanan terhadap masa depan yang dihadapi. 3 Kebutuhan akan cinta kasih, mencintai orang lain dan dicintai orang lain, penerimaan, pembenaran, dan cinta kasih orang lain pada dirinya. 4 Kebutuhan akan penghargaan dan untuk dikenal oleh orang lain, merasa berguna bai orang lain, mempunyai pengaruh terhadap orang lain, dan sebagainya. 5 Kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman, terhadap berbagai hal agar individu dapat mengambil berbagai kputusan yang bijaksana terhadap beberapa hal dalam menghadapi dunianya secara efektif. 6 Kebutuhan akan keindahan dan aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan untuk berpengalaman mengaktualisasikan dirinya dalam dunia nyata secara langsung agar dari pengalamannya ia akan lebih korektif, toleran, dan spontan. 24 Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa semua tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan yaitu pemenuhan kebutuhan. Bila kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi melalui cara-cara yang ada dalam masyarakat, maka akan terjadi ketidakseimbangan pada diri individu, dan yang bersangkutan akan berusaha mencapainya dengan cara- cara lain yang kurang diterima masyarakat. Sama halnya dengan pelanggaran disiplin di sekolah yang bersumber pada lingkungan sekolah itu sendiri. Misalnya: 1 Tipe kepemimpinan guru atau kepala sekolah yang otoriter senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan subjek didik akan mengakibatkan peserta didik jadi submisif, apatis, atau sebaliknya agresif ingin berontak terhadap kekangan dan perlakuan tidak manusiawi yang mereka terima, 24 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran,......., h. 135-136