32
c. Tabulasi
Pekerjaan tabulasi adalah pekerja membuat tabel. Jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori jawaban kemudian dimasukkan dalam tabel.
41
Bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah tabel yang mempunyai kolom dalam
setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang satu dengan yang lain.
2. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap analisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabel dan
menggunakan teknik deskriptif prosentase sebagai berikut:
P: Persentase F: Frekuensi
N: Number of case Banyaknya responden
41
Ibid, h.155.
P = F x 100 N
32
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah
1. Latar Belakang
Persatuan umat islam PUI lahir pada tanggal 5 April 1952 bertepatan dengan 9 Rajab 1371 H di Bogor, sebagai hasil fusi antara dua organisasi besar
di Jawa Barat yaitu antara Persikatan Ummat Islam PUI yang berpusat di Majalengka dengan Persatuan Umat Islam Indonesia PUII yang berpusat di
Sukabumi. Sebagai salah satu organisasi pergerakan islam, PUI bergerak dan beramal di bidang Pendidikan, Sosial, dan Kesehatan Masyarakat, Ekonomi
dan Dakwah. Pada tahun 1982 para tokoh Persatuan Ummat Islam PUI DKI Jakarta
bersama masyarakat bersepakat untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat SLTA, maka didirikanlah Madrasah Aliyah dengan nama
Madrasah Aliyah Al-Islamiyah PUI yang berupaya tampil menjadi lembaga pengkaderan generasi muda Muslim Robbani, yang dapat menegakkan kembali
nilai-nilai Islam `ditengah-tengah masyarakat yang sedang dilanda krisis multi dimensi serta menyiapkan dan membekali siswa agar dapat menguasai ilmu
pengetahuan yang luas dan memiliki keterampilan sehingga dapat hidup mandiri kreatif dan produktif.
Dalam peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mewajibkan tiap sekolahmadrasah mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuyan Pendidikan KTSP secara mandiri. KTSP dapat diartikan sebagai kurikulum oprasional yang disusun dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan disentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-
benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolahmadrasah dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan
tuntutan global.
Sejalan dengan
semangat Manajemen
Berbasis SekolahMadrasah, maka MA Al-Islamiyah PUI Jakarta mengembangkan
33
Kurikulum MA Al-Islamiyah PUI Jakarta yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan di MA Al-Islamiyah PUI Jakarta.
Kebijakan pemerintah tentang otonomi sekolah yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mengelola kurikulumnya sendiri, memberi
motivasi bagi MA Al-Islamiyah PUI untuk mewarnai kurikulumnya dengan ciri khas dengan mengembangkan mata pelajaran agama islam, bahasa Arab
dan Tahfizul Qur’an dengan lebih optimal. Dalam mengembangkan KTSP MA Al-Islamiyah PUI mengacu pada
prinsip-prinsip: i.
Berpusat pada potensi peserta didik untuk dikembangkan dan dibina menjadi insan kamil.
ii. Tanggap terhadapperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
iii. Relevan dengan kebutuhan hidup yang terus berkembang.
iv. Menyeluruh, berkesinambungan dan istiqomah.
v. Belajar sepanjang hayat.
vi. Seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat.
2. Landasan Hukum
Pengembangan KTSP di MA Al-Islamiyah PUI mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terditi dari: Syandar Isi, proses kompetensi lulusan, tenaga pendidik, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan MA Al-Islamiyah PUI dalam pengembangan kurikulumnya mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan SKL dan Isi SI
serta berlandaskan pada: UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
PP. No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinoal Pendidikan. Peraturan Mendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi SI.
Peraturan Mendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan SKL.