Hubungan Persamaan Jangka Panjang

karet alam ke Jepang dari triwulan pertama hingga triwulan ke-7, namun dari triwulan ke-8 hingga triwulan 60 direspon negatif. Akibat guncangan tersebut, volume ekspor karet alam ke Jepang akan meningkat menjadi sebesar 58,38 ribu ton pada triwulan ke-2 namun triwulan berikutnya hingga triwulan ke-13 akan terus menurun menjadi 56,04 ribu ton. Dari triwulan 14 ekspor karet alam ke Jepang terus meningkat dan tercapai kestabilan pada triwulan ke-23 atau hampir 6 tahun dengan volume ekspor sebesar 56,21 ribu ton. -0.04 -0.03 -0.02 -0.01 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 Triw ulan P e rs e n ta s e P e ru b a h a n -0.01 0.01 0.02 0.03 0.04 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 Triw ulan P e rs e nt a s e P e rub a ha n Amerika Serikat Jepang Gambar 9 Respon Ekspor Karet Alam ke Amerika Serikat dan Jepang terhadap Guncangan Harga Ekspor Karet Alam ke Amerika Serikat dan Jepang pada Lag 1 Guncangan pada nilai tukar riil dapat berupa apresiasi maupun depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Guncangan yang terjadi pada nilai tukar riil berupa depresiasi sebesar Rp 4.066 per dolar AS pada 1 triwulan sebelumnya akan direspon negatif oleh ekspor karet alam ke Amerika Serikat pada triwulan awal sampai triwulan ke-6, namun triwulan selanjutnya hingga triwulan 60 respon menjadi positif Gambar 10. Sampai dengan triwulan ke-3 depresiasi akan mengakibatkan menurunnya ekspor karet alam ke Amerika Serikat hingga menjadi 149,46 ribu ton. Dari triwulan 4 volume ekspor terus meningkat hingga menjadi 150,43 ribu ton pada triwulan 10 dan terus menurun hingga triwulan terakhir. Akibat guncangan tersebut ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat mencapai kestabilan pada triwulan ke-34 dengan volume ekspor sebesar 150,34 ribu ton. -0.006 -0.005 -0.004 -0.003 -0.002 -0.001 0.001 0.002 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 Triw ulan P e rs e n ta s e P e ru b a h a n 0.003 0.006 0.009 0.012 0.015 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 Triw ulan P e rs e n ta s e P e ru b a h a n Amerika Serikat Jepang Gambar 10 Respon Ekspor Karet Alam ke Amerika Serikat dan Jepang terhadap Guncangan Nilai Tukar Riil pada Lag 1 Pada perdagangan karet alam ke Jepang, jika terjadi depresiasi nilai tukar riil sebesar Rp 1.888 rupiah per yen Jepang pada 1 triwulan sebelum maka akan direspon positif oleh ekspor karet alam ke Jepang dari triwulan pertama hingga triwulan ke-60. Pada awalnya depresiasi tersebut akan meningkatkan volume ekspor karet alam ke Jepang sampai dengan triwulan ke-3 dengan volume ekspor mencapai 57,04 ribu ton. Dari triwulan ke-4 volume ekspor terus menurun dan mencapai kestabilan pada triwulan ke-29 dengan volume ekspor sebesar 56,32 ribu ton. Respon ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat maupun Jepang terhadap guncangan harga karet alam internasional sebesar satu standar deviasi pada lag 1 pada awalnya positif namun mulai triwulan tertentu responnya menjadi negatif, terlihat pada Gambar 11. Guncangan kenaikan sebesar satu standar deviasi, yaitu kenaikan harga internasional karet alam sebesar 0,19 USDKg pada 1 triwulan sebelumnya akan direspon positif oleh ekspor karet alam ke Amerika Serikat hingga triwulan ke-5 dengan volume ekspor sebesar 150,34 ribu ton. Pada triwulan selanjutnya kenaikan harga internasional tersebut akan direspon negatif oleh ekspor karet alam ke Amerika Serikat dan mencapai kestabilan pada triwulan ke-35 dengan volume ekspor sebesar 150,20 ribu ton. Demikian halnya ekspor karet alam ke Jepang juga merespon positif adanya kenaikan harga karet alam internasional pada 1 triwulan sebelumnya sebesar 0,19 USDKg dari triwulan 1 hingga triwulan triwulan ke-7 dengan volume ekspor sebesar 56,35 ribu ton. Triwulan 8 hingga seterusnya guncangan sebesar satu standar deviasi harga karet alam internasional tersebut direspon negatif dan mencapai kestabilan pada triwulan ke-36 dengan volume ekspor sebesar 56,29 ribu ton. -0.02 -0.01 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 Triw ulan P e rs e n ta s e P e ru b a h a n -0.01 -0.005 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 Triw ulan P e rs e n ta s e P e ru b a h a n Amerika Serikat Jepang Gambar 11 Respon Ekspor Karet Alam ke Amerika Serikat dan Jepang terhadap Guncangan Harga Karet Alam Internasional pada Lag 1 Gambar 12 menunjukkan perbedaan respon yang terjadi pada ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat dan Jepang jika terjadi guncangan sebesar satu standar deviasi, yaitu 0,53 USDKg pada harga karet alam negara kompetitor pada 1 triwulan sebelum. Harga karet alam negara kompetitor dalam hal ini adalah harga karet alam Thailand. Kenaikan harga karet alam negara kompetitor pada 1 triwulan sebelumnya akan direspon negatif oleh ekspor karet alam ke Amerika Serikat dari awal triwulan hingga akhir triwulan penelitian. Pada triwulan ke-2 volume ekspor sempat menurun menjadi 146,32 ribu ton dan sempat berfluktuasi hingga pada triwulan ke-31 tercapai kestabilan dengan volume ekspor sebesar 150,25 ribu ton. Sebaliknya pada triwulan hingga triwulan ke-11 ekspor karet alam Indonesia ke Jepang merespon positif guncangan harga karet alam negara kompetitor sebesar 0,53 USDKg. Pada awalnya hingga triwulan ke-3, guncangan tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan volume ekspor karet alam ke Jepang menjadi sebesar 57,23 ribu ton. Triwulan berikutnya hingga triwulan ke- 60 ekspor karet alam ke Jepang menurun hingga menjadi 56,31 ribu ton. Akibat terjadinya guncangan sebesar 0,53 USDKg pada 1 triwulan sebelumnya tersebut, volume ekspor karet alam ke Jepang mencapai kestabilan sekitar triwulan ke-26 dengan volume ekspor sebesar 56,30 ribu ton. -0.03 -0.025 -0.02 -0.015 -0.01 -0.005 0.005 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 Triw ulan P e rs e n ta s e P e ru b a h a n -0.004 -0.001 0.002 0.005 0.008 0.011 0.014 0.017 0.02 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 Triw ulan P e rs e n ta s e P e ru b a h a n Amerika Serikat Jepang Gambar 12 Respon Ekspor Karet Alam ke Amerika Serikat dan Jepang terhadap Guncangan Harga Karet Alam Negara Kompetitor pada Lag 1

5.7 Forecasting Error Variance Decomposition FEVD

Forecasting Error Variance decomposition FEVD sangat penting digunakan untuk mencirikan struktur dinamis antar variabel dalam VECM, yaitu melihat seberapa besar pengaruh random shock diantara variabel model VECM. Metode ini dapat mencirikan struktur dinamis dalam model VAR. Dengan metode ini dapat dilihat kekuatan dan kelemahan dari masing-masing variabel dalam memengaruhi variabel lainnya dalam kurun waktu yang panjang. Pola dari FEVD mengindikasikan sifat dari kausalitas multivariat diantara variabel-variabel dalam model VAR. Gambar 13 menunjukkan bahwa variabilitas ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat secara dominan dipengaruhi oleh ekspor karet alam itu sendiri pada 1 triwulan sebelumnya. Pada periode pertama pengaruh dari volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat sebesar 100 persen. Kemampuan volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat dalam memengaruhi dirinya sendiri pada periode selanjutnya terus mengalami penurunan namun tetap mendominasi, hingga pada periode ke-60 pengaruhnya hanya sebesar 82,85 persen. Pengaruh dari harga karet alam internasional pada 1 triwulan sebelum walaupun kecil namun terus meningkat dari 0 persen di periode pertama menjadi 9,87 persen di periode 60. Pengaruh harga ekspor karet alam pada lag 1 dan harga karet alam negara kompetitor pada lag 1 terhadap ekspor karet alam juga cenderung meningkat walaupun persentasenya tidak sebesar variabilitas harga karet alam internasional pada lag 1. Variabilitas harga ekspor pada 1 triwulan sebelumnya berpengaruh hanya sebesar 4,91 persen dan harga karet alam negara kompetitor pada triwulan sebelumnya sebesar 2,14 persen pada periode ke-60. Pengaruh variabilitas nilai tukar riil rupiah terhadap dolar AS pada 1 triwulan sebelumnya kecil sekali terhadap ekspor karet alam ke Amerika Serikat namun persentasenya terus meningkat dari 0 persen di periode pertama hingga mencapai 0,23 persen di periode periode 60. 20 40 60 80 100 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 Triwulan P e rs e n ta s e V a ri a b il it a s LPTHAI LPINTL LERIAS LPAS LKAS Gambar 13 FEVD Ekspor Karet Alam Indonesia ke Amerika Serikat Sama halnya dengan kondisi ekspor karet alam ke Amerika Serikat, Gambar 14 menunjukkan bahwa pada jangka panjang ekspor karet alam Indonesia ke Jepang lebih dipengaruhi oleh guncangan volume ekspor karet alam itu sendiri pada 1 triwulan sebelum yaitu sebesar 100 persen pada periode pertama dan terus menurun hingga pada periode ke-60 sebesar 88,74 persen. Secara keseluruhan periode, variabel yang sangat dominan mempengaruhi ekspor karet alam ke Jepang adalah variabel ekspor karet alam itu sendiri pada lag 1. Hingga periode 60, variabel harga ekspor pada lag 1, nilai tukar riil rupiah terhadap yen Jepang pada lag 1, harga internasional pada lag 1dan harga negara kompetitor pada lag 1 berkontribusi sangat kecil. Variabilitas harga ekspor pada 1 triwulan sebelum berkontribusi sebesar 4,94 persen, nilai tukar riil rupiah terhadap yen Jepang pada 1 triwulan sebelum sebesar 1,30 persen, harga internasional pada 1 triwulan sebelum sebesar 3,73 persen dan harga negara kompetitor pada 1 triwulan sebelum sebesar 1,29 persen. Variabilitas ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat maupun ke Jepang lebih dominan dipengaruhi oleh volume ekspor karet alam itu sendiri pada 1 triwulan sebelum. Hal ini dapat dijadikan acuan yang mudah bagi para eksportir karet alam Indonesia dalam menentukan volume ekspor karet alamnya, sebab dominasi volume ekspor karet alam Indonesia pada 1 triwulan sebelum paling dominan dibanding variabel lainnya. 20 40 60 80 100 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 Triwulan P e rs e n ta s e V a ri a b il it a s LPTHAI LPINTL LERIJ LPJ LKJ Gambar 14 FEVD Ekspor Karet Alam Indonesia ke Jepang

5.8 Derajat

Pass-Through Tabel 21 menunjukkan besarnya derajat pass-through yaitu pengaruh masing-masing variabel independen terhadap ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki nilai lebih kecil daripada satu, yang mengindikasikan adanya incomplete pass-through. Berdasarkan derajat pass- through pada perdagangan karet alam Indonesia ke Amerika Serikat, pengaruh negatif berasal dari variabel harga ekspor dan nilai tukar riil. Pengaruh terkecil berasal dari variabel nilai tukar riil rupiah terhadap dolar AS yaitu sebesar -0,003 persen dan pengaruh terbesar berasal dari variabel harga karet alam negara kompetitor yaitu sebesar 0,17 persen. Pada perdagangan karet alam Indonesia ke Jepang, pengaruh terbesar berasal dari variabel nilai tukar riil yaitu sebesar 0,22 persen dan pengaruh terkecil berasal dari variabel harga internasional yaitu sebesar -0,01 persen. Kondisi perdagangan karet alam Indonesia ke Amerika Serikat cenderung berkebalikan dengan perdagangan karet alam ke Jepang. Saat harga ekspor karet alam ke Amerika Serikat mengalami perubahan dalam hal ini meningkat sebesar satu persen, volume ekspor akan menurun sebesar -0,11 persen. Sebaliknya saat harga ekspor karet alam ke Jepang berubah ke arah peningkatan sebesar satu persen, volume ekspor karet alam ke Jepang akan meningkat sebesar 0,06 persen. Derajat pass-through nilai tukar riil rupiah per dolar AS terhadap variabel volume ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat sebesar -0,003 persen. Kenaikan nilai tukar riil rupiah terhadap dolar AS, dalam hal ini berarti depresiasi sebesar satu persen akan berdampak pada penurunan ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 0,003 persen. Sebaliknya, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang akan berdampak pada peningkatan ekspor karet alam Indonesia ke Jepang sebesar 0,225 persen. Tabel 21 Derajat pass-through Ekspor Karet Alam ke Amerika Serikat dan Jepang No Variabel Shock Derajat pass-through Ekspor Karet Alam ke Amerika Serikat Ekspor Karet Alam ke Jepang 1 Harga Ekspor -0,110 0,060 2 Nilai Tukar Riil -0,003 0,225 3 Harga Internasional 0,009 -0,010 4 Harga Negara Kompetitor 0,170 -0,559 Demikian juga halnya dengan harga internasional dan harga kompetitor, saat harga internasional maupun harga kompetitor meningkat sebesar satu persen, ekspor karet alam ke Amerika Serikat akan meningkat masing-masing sebesar 0,009 persen dan 0,17 persen. Sebaliknya jika harga internasional dan harga kompetitor meningkat satu persen, volume ekspor karet alam ke Jepang akan menurun masing-masing sebesar -0,01 persen dan -0,56 persen.