digunakan untuk melihat pengaruh kontemporer dari sebuah variabel dependen jika mendapatkan guncangan atau inovasi dari variabel independen sebesar satu
standar deviasi. Vector autoregression dapat pula direpresentasikan sebagai suatu vector moving average
VMA:
x
t
= μ +
∑
∞ =
− 1
i t
i
ε φ
3.6
keterangan :
=
i i
i i
22 21
12 11
φ φ
φ φ
φ
Keempat koefisien Ø
11
i, Ø
12
i, Ø
21
i, dan Ø
22
i merupakan impuls response function
. Hasil IRF tersebut sangat sensitif terhadap pengurutan ordering variabel yang digunakan dalam perhitungan. Pengurutan variabel yang
didasarkan pada faktorisasi cholesky. Variabel yang memiliki nilai prediksi terhadap variabel lain diletakkan di depan berdampingan satu sama lainnya.
Variabel yang tidak memiliki nilai prediksi terhadap variabel lain diletakkan paling belakang. Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah pengaruh shock
volume ekspor, harga ekspor, nilai tukar riil, harga internasional dan harga karet alam negara kompetitor pada lag 1 terhadap volume ekspor karet alam Indonesia
ke Amerika Serikat dan Jepang.
3.2.7 Forecast Error Variance Decomposition FEVD
FEVD adalah metode yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana perubahan dalam suatu variabel makro ditunjukkan oleh perubahan variance error
yang dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Metode ini dapat melihat juga kekuatan dan kelemahan dari masing-masing variabel dalam memengaruhi
variabel lainnya pada kurun waktu yang panjang how longhow persistent. Dekomposisi varians merinci varians dari error peramalan forecast menjadi
komponen-komponen yang dapat dihubungkan dengan setiap variabel endogen dalam model. Melalui perhitungan persentase squared prediction error k-tahap ke
depan dari sebuah variabel akibat inovasi dalam variabel-variabel lain, dapat dilihat seberapa besar error peramalan variabel tersebut disebabkan oleh variabel
itu sendiri dan variabel-variabel lainnya
3.2.8 Derajat Pass-Through
Metode penghitungan derajat pass-through mengacu pada model Hyder dan Shah dalam Achsani 2007 dimana Cholesky decomposition digunakan untuk
mengidentifikasi guncangan struktural dan menghitung derajat pass-through melalui analisis impulse response. Koefisien derajat pass-through dihitung
berdasarkan kumulatif impulse response dari variabel shock terhadap variabel respon dan variabel shock terhadap variabel shock itu sendiri.
Persamaan matematis penghitungan derajat pass-through adalah sebagai berikut:
∑ ∑
= =
= −
n i
s s
n i
s r
Through Pass
Derajat
1 1
ψ ψ
3.7 Keterangan:
∑
= n
i s
r 1
ψ : kumulatif respon K terhadap shock P, ERI, PINTL dan PTHAI dari
horizon pertama sampai ke-n
∑
= n
i s
s 1
ψ
: kumulatif respon P, ERI, PINTL dan PTHAI terhadap shock P, ERI, PINTL dan PTHAI dari horizon pertama sampai ke-n
3.3 Model Penelitian
Model penelitian ini adalah:
t t
i k
i t
Y Y
ε β
α
+ +
=
∑
− =
1 1
3.8 Keterangan: Yt : vektor variabel endogen XK
t
, P
t
, PINTL
t
, PTHAI
t,
ERI
t
α : konstanta
β : koefisien matriks untuk lag-i
ε : residual
t : periode triwulan
k : ordo dari model VAR Berdasarkan model di atas, dengan memasukkan enam variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini, maka persamaan VAR yang akan terbentuk sesuai variabel yang akan dianalisis adalah:
t t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
YI ERI
PTHAI PINTL
P K
K
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
ε ψ
ω φ
θ δ
β α
+ +
+ +
+ +
+ =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− =
− =
− =
− =
− =
− =
3.9
t t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
K YI
ERI PTHAI
PINTL P
P
2 1
2 1
1 2
1 1
2 1
1 2
1 1
2 1
1 2
1 2
ε β
ψ ω
φ θ
δ α
+ +
+ +
+ +
+ =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− =
− =
− =
− =
− =
− =
3.10
t t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
P K
YI ERI
PTHAI PINTL
PINTL
3 1
3 1
1 3
1 1
3 1
1 3
1 1
3 1
1 3
1 3
ε δ
β ψ
ω φ
θ α
+ +
+ +
+ +
+ =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− =
− =
− =
− =
− =
− =
3.11
t t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
PINTL P
K YI
ERI PTHAI
PTHAI
4 1
4 1
1 4
1 1
4 1
1 4
1 1
4 1
1 4
1 4
ε θ
δ β
ψ ω
φ α
+ +
+ +
+ +
+ =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− =
− =
− =
− =
− =
− =
3.12
t t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
k i
t k
i t
PTHAI PINTL
P K
YI ERI
ERI
5 1
5 1
1 5
1 1
5 1
1 5
1 1
5 1
1 5
1 5
ε φ
θ δ
β ψ
ω α
+ +
+ +
+ +
+ =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− =
− =
− =
− =
− =
− =
3.13 Keterangan:
K : Volume ekspor karet alam Kg
P : Harga ekspor karet alam USDKg
PINTL : Harga karet alam di pasar internasional USDKg
PTHAI : Harga karet alam di negara kompetitor USDKg
ERI : Nilai tukar riil RpUSD dan RpYen
YI : GDP riil USD dan Yen
Persamaan umum:
t p
t p
t t
t
e X
A X
A X
A A
X +
+ +
+ +
=
− −
−
...
2 2
1 1
3.14 Keterangan:
X
t
: Vektor yang berisi n variabel nx1 A
: Vektor intersep nx1 A
1
: Matriks koefisien nxn e
t
: Vektor variabel gangguan Berdasarkan persamaan di atas, maka untuk mendapatkan jawaban dari
permasalahan jangka panjang hubungan jangka panjang maka model VAR harus dikombinasikan dengan VECM sehingga persamaan akan menjadi sebagai
berikut:
t t
t t
k i
i t
x X
ε αβµ
µ µ
τ
+ +
+ +
∆ =
∆
− −
− =
∑
1 1
1 1
1
3.15 Error termnya ε
1t,
ε
2t,
ε
3t, … ,
ε
5t
yaitu sisaan dugaan error term akan menjadi fokus utama. ε
it
dapat diinterpretasikan sebagai inovasi atau guncangan dari variabel yang kita inginkan, sehingga dampak guncangan sebuah variabel
terhadap variabel lainnya dapat dianalisis. Perestriksian persamaan VAR dan VECM di atas akan menyebabkan jumlah parameter sama dengan jumlah
persamaan exact identified sehingga error ε
1t,
ε
2t,
ε
3t, … ,
ε
5t
dapat diidentifikasi dan diperoleh pure innovation dari ε
1t,
ε
2t,
ε
3t, … ,
ε
5t.
Setelah diperoleh pure innovation
maka analisis selanjutnya dapat dilakukan yaitu impulse response function
IRF dan forecast error variance decomposition FEVD.