Proses Aging MESA METODOLOGI

mempengaruhi penambahan gugus SO 3 H - yang terbentuk, sehingga menambah berat molekul senyawa dan meningkatkan densitas. Gambar 20 Grafik pengaruh lama periode start up dan proses aging terhadap densitas MESA Rata-rata densitas MESA berkorelasi positif dengan viskositas MESA. MESA dengan densitas tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula. Demikian pula dengan bilangan asam, warna dan kadar bahan aktif yang dimiliki MESA akan meningkat, namun semakin banyak SO 3 yang terikat pada molekul MESA dan teradisi pada ikatan tangkap maka pH dan bilangan iod akan semakin rendah Untuk densitas MES, hasil analisis menunjukkan bahwa densitas MES berkisar antara 0,9603 gcm 3 – 0,9732 gcm 3 . Data densitas MES selengkapnya disajikan pada Lampiran 8A. Hasil analisis ragam α=0,05 terhadap proses aging dan lama periode start up dan interaksi diantara keduanya menunjukkan bahwa proses aging dan lama periode start up dan interaksi diantara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap densitas MES. Hasil selengkapnya disajikan pada Lampiran 8B.

4.4.4 Viskositas

Kekentalan suatu cairan atau viskositas merupakan sifat fluida yang dipengaruhi oleh ukuran molekul dan gaya antarmolekul. Terikatnya gugus sulfonat pada ME menjadikan MESA cenderung memiliki ukuran molekul yang 0,8000 0,8500 0,9000 0,9500 1,0000 1 2 3 4 5 D e n si ta s M E S A g c m 3 Lama periode start up Jam Dengan Proses Aging Tanpa Proses Aging lebih besar sehingga memiliki viskositas yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakunya ME. Hasil analisis viskositas MESA pada berbagai kondisi proses menunjukkan nilai yang bervariasi rata-rata antara 16,50 cP sampai dengan 29,63 cP. Data hasil analisis viskositas MESA pada berbagai kondisi proses selengkapnya disajikan pada Lampiran 9A. Hasil analisis ragam α=0,05 terhadap visositas MESA menunjukkan bahwa proses aging dan lama periode start up serta interaksi keduanya berpengaruh sangat nyata terhadap viskositas MESA. Hasil selengkapnya disajikan pada Lampiran 9B. Hasil uji lanjut Duncan Lampiran 9C menunjukkan bahwa viskositas MESA dengan proses aging 19,13 cP berbeda nyata dengan viskositas MESA tanpa proses aging 21,75 cp. Viskositas MESA pada lama periode start up 5 jam 26,88 cP berbeda sangat nyata dengan viskositas pada lama periode start up 4 jam 23,00 cP, 3 jam 17,88 cP, 2 jam 17,25 cP dan 1 jam 17,19 cP, namun viskositas pada lama periode start up 2 jam tidak berbeda nyata dengan viskositas pada lama periode start up 3 dan 1 jam. Grafik pengaruh lama periode start up dan proses aging terhadap viskositas MESA dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21 Grafik pengaruh lama periode start up dan proses aging terhadap viskositas MESA 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 5 Vi sk o si ta s M E S A cP Lama periode start up Jam Dengan Proses Aging Tanpa Proses Aging Nilai viskositas MESA terendah diperoleh dari kombinasi perlakuan lama sulfonasi 1 jam dengan proses aging yaitu sebesar 16,50 cP, sedangkan nilai viskositas tertinggi didapat dari kombinasi perlakuan lama periode start up 5 jam tanpa proses aging yaitu sebesar 29,63 cP. Viskositas MESA meningkat dengan bertambahnya lama periode start up. Peningkatan viskositas MESA disebabkan oleh terikatnya gugus sulfonat pada rantai hidrokarbon ME. Dengan semakin banyaknya gugus SO 3 terikat pada ME, mengakibatkan peningkatan bobot molekul. Semakin besar bobot molekul, viskositas cairan akan menjadi lebih tinggi. Menurut Takeuchi 2008 viskositas tinggi disebabkan adanya gaya tarik menarik antar molekul yang besar dalam cairan, rantai molekul yang tidak teratur, serta suhu sehingga molekul menjadi lebih sulit bergerak. Rata-rata viskositas MESA berkorelasi positif dengan densitas, bilangan asam, warna dan kadar bahan aktif yang dimiliki MESA. Korelasi yang ditunjukkan adalah semakin banyak SO 3 yang terikat pada molekul MESA maka densitas, bilangan asam, warna dan kadar bahan aktif akan semakin meningkat namun akan menyebabkan pH dan bilangan iod turun. Untuk viskositas MES, hasil analisis terhadap viskositas MES pada berbagai kondisi proses menunjukkan nilai yang bervariasi rata-rata antara 12,30 cP sampai dengan 15,53 cP. Data hasil analisis viskositas MES pada berbagai kondisi proses selengkapnya disajikan pada Lampiran 10A. Hasil analisis ragam α=0,05 terhadap proses aging dan lama periode start up dan interaksi diantara keduanya menunjukkan bahwa proses aging dan lama periode start up dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap viskositas MES. Hasil selengkapnya disajikan pada Lampiran 10B.

4.4.5 Bilangan Iod

Bilangan iod menunjukkan tingkat ketidakjenuhan atau jumlah ikatan rangkap pada suatu bahan. Adanya perubahan pada nilai bilangan iod menunjukkan adanya perubahan pada ikatan rangkap. Bilangan iod menunjukkan banyaknya garam iodin yang diserap oleh 100 g bahan. Besarnya jumlah iod yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau tidak jenuh Ketaren 1986.