40
4.2.2. Ruang Pengeringan
Tingkat kebisingan di ruang pengeringan ini cukup tinggi dan merata diseluruh bagian ruangan. Kebisingan yang ada di ruangan ini ternyata melebihi nilai ambang batas
yang diizinkan yaitu 85 dBA. Kebisingan tertinggi berada di sekitar bagian utara ruangan, dimana operator banyak menghabiskan waktu bekerja di daerah tersebut. Waktu aman bagi
pekerja untuk bekerja di ruang pengeringan menurut Kemenaker untuk shift 1 adalah 1 jam 18 menit dan untuk shift 2 adalah 1 jam 49.2 menit. Tingkat kebisingan yang tinggi di ruang
pengeringan mengharuskan pekerja tidak boleh berada di dalam ruangan melebihi waktu aman yang telah ditentukan. Untuk berada di dalam ruangan lebih dari waktu aman, pekerja
harus menggunakan alat pelindung telinga untuk mereduksi kebisingan yang ada.
4.2.3. Ruang Sortasi
Ruang sortasi mempunyai tingkat kebisingan paling rendah diantara ruang penggilingan dan pengeringan, sehingga waktu aman untuk berada di dalam ruangan ini juga
terbilang cukup lama. Waktu aman bagi pekerja untuk bekerja diruang sortasi menurut Kemenaker untuk shift 1 adalah 54 menit dan untuk shift 2 adalah 4 jam. Pada bagian sisi kiri
ruang sortasi nilai kebisingan berada di bawah nilai ambang batas, sehingga waktu aman untuk berada di daerah tersebut bisa mencapai 8 jam kerjahari.
Lama waktu aman maksimum yang diperbolehkan di masing-masing ruangan pabrik untuk tiap-tiap shift dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 17. Waktu kontak aman per hari di masing-masing ruangan menurut Kemenaker RI
Ruangan Kemenaker RI
Shift 1 Shift 2
Penggilingan 117.6 menit
199.2 menit Pengeringan
78 menit 109.2 menit
Sortasi 54 menit
240 menit
4.3. Evaluasi Hasil Kuisioner
Pembagian kuisioner dilakukan bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kebisingan di tempat kerja terhadap pekerja yang setiap harinya bekerja
pada lingkungan tersebut. Kuisioner dibagikan kepada 15 orang pekerja yang mewakili dari setiap bagian di pabrik teh PTPN VIII Perkebunan Gunung Mas. Data kuisioner dan tabulasi
hasil-hasil kuisioner disajikan pada lampiran 5.
Berdasarkan hasil kuisioner dari 15 pekerja, sebenarnya para pekerja mengakui bahwa lingkungan tempat mereka bekerja bising, tetapi hanya sedikit pekerja yang
mengambil langkah untuk menghindari dan mengurangi kebisingan yang diterima oleh telinganya. Dari jawaban yang telah terkumpul, dapat diketahui bahwa sebagian pekerja
mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan yang ada, tetapi ada sebagian pekerja mengaku tidak mengalami gangguan pendengaran. Besarnya pengaruh intensitas kebisingan
terhadap pendengaran pekerja dapat dilihat pada gambar 17. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
41 Gambar 17. Pengaruh kebisingan terhadap pendengaran pekerja
Dengan kondisi lingkungan yang bising akan sangat mudah menyebabkan gangguan kesehatan terhadap pekerja. Sebagian pekerja mengaku tidak mengalami gangguan
pendengaran 40, tetapi pada kenyataannya berbicara dengan pekerja pada ruangan tersebut harus menggunakan suara yang keras, atau mendekatkan pembicaraan ke telinga
pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pekerja mengalami gangguan pendengaran tetapi tidak disadari oleh pekerja itu sendiri, atau kalaupun pekerja sadar akan kondisi
kesehatannya,kebanyakan pekerja membiarkan gangguan yang mereka alami.
Berbagai gangguan yang terjadi akibat kebisingan yang tinggi diantaranya gangguan komunikasi, gangguan kenyamanan dalam bekerja, dan gangguan konsentrasi saat bekerja.
Besarnya gangguan yang dialami pekerja akibat kebisingan dapat dilihat pada gambar 18.
Gambar 18. Jenis gangguan kebisingan terhadap pekerja Tingkat kebisingan yang tinggi mengharuskan pekerja untuk mengeluarkan suara
lebih keras jika ingin berkomunikasi. Oleh sebab itu, kebanyakan pekerja memilih diam pada 5
10 15
20 25
30 35
40 45
50
Perse nt
as e
Dampak Kebisingan
berdengung atau berdesis kurang dengar sementara
berdengung dan kurang dengar sementara
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Persen ta
se
Jenis Gangguan
susah berkomunikasi tidak nyaman
susah berkonsentrasi Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
42 saat berada di dalam ruangan, dan berbicara jika ada hal-hal yang sangat penting. Suara
mesin yang bising juga membuat pekerja sulit berkonsentrasi dalam bekerja dan merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
Dengan kondisi seperti itu, pekerja mengalami banyak keluhan dari dalam tubuh mereka. Keluhan-keluhan yang dirasakan pekerja antara lain mudah lelah, sulit tidur, kepala
pusing, lekas marah, mudah tersinggung, dan penurunan pendengaran. Besarnya keluhan yang dirasakan oleh pekerja dapat dilihat pada gambar 19.
Gambar 19. Jenis keluhan yang dialami pekerja Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pekerja merupakan salah satu dampak
kebisingan di tempat kerja. Akan tetapi, kebanyakan pekerja membiarkan kebisingan mengganggu pendengaran mereka, karena telah terbiasa dengan kondisi tersebut dan
kurangnya kesadaran dari para pekerja itu sendiri akan bahaya kebisingan yang terjadi. Hal ini terlihat ketika para pekerja mengalami gangguan pendengaran, tidak ada tindakan yang
dilakukan untuk mengobati gangguan tersebut. Hanya sebagian pekerja yang memeriksakan diri ke dokter, tetapi kebanyakan pekerja tidak melakukan apa-apa jika mereka mengalami
gangguan pendengaran. Besarnya tindakan yang dilakukan pekerja jika mereka mengalami gangguan kebisingan dapat dilihat pada gambar 20.
5 10
15 20
25 30
35
jenis keluhan
Perse nt
ase
mudah lelah sulit tidur
kepala pusing lekas marah
mudah tersinggung penurunan pendengaran
43 Gambar 20. Tindakan pekerja jika mengalami gangguan pendengaran.
Dari hasil kuisioner, diketahui bahwa hampir keseluruhan pekerja bekerja 8 jam kerjahari 66.67, sedangkan pekerja yang lain ada yang bekerja kurang dari 8 jam
kerjahari 13.33, bahkan ada juga pekerja yang bekerja lebih dari 8 jam kerjahari 20. Perbedaan jam kerja ini disebabkan oleh perbedaan pekerjaan pada masing-masing ruangan.
Untuk ruang penggilingan dan pengeringan, pekerja bekerja lebih dari 8 jam kerjahari, sedangkan untuk ruang pembeberan, pekerja bekerja kurang dari 8 jam kerjahari. Sebanyak
100 pekerja menjawab ada waktu istirahat selama bekerja. Waktu istirahat dilakukan secara bergantian antara pekerja yang satu dengan pekerja yang lainnya karena proses
produksi berlangsung secara kontinyu.
Sebagian besar pekerja 46.67 tidak menggunakan alat pelindung telinga selama berada di dalam ruangan bising sehingga akan sangat mudah terkena gangguan pendengaran.
Alasan para pekerja tidak menggunakan alat pelindung telinga karena alat tersebut tidak nyaman, alat tersebut bisa mengganggu sistem gerak pekerja pada saat bekerja, dan jika
menggunakan alat pelindung telinga pekerja tidak dapat mengetahui apakah ada mesin yang mati atau rusak. Akan tetapi, ada sebagaian pekerja 53.33 yang peduli terhadap kesehatan
mereka dengan menggunakan alat pelindung telinga pada saat bekerja. Beberapa alat pelindung telinga yang digunakan oleh para pekerja antara lain kapas, earplug, dan topi.
Sebagian dari pekerja belum mengetahui efek dari kebisingan dan manfaat dari penggunaan alat pelindung telinga. Oleh karena itu, perlu diadakan program penyuluhan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja terutama untuk efek kebisingan dan penanggulangannya.
4.4. Pengendalian Kebisingan