Tahap Pengolahan Data Metode Penelitian

25 Titik-titik pengukuran Gambar 8. Sketsa titik-titik pengukuran Kemudian dilakukan survey dengan membagikan kuisioner kepada beberapa pekerja. Data dari kuisioner juga sangat dibutuhkan dalam penelitian ini. Pembagian kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui keluhan-keluhan dan dampak yang ditimbulkan dari kondisi lingkungan kerja. Kuisioner-kuisioner diberikan kepada para pekerja yang bekerja di dalam pabrik, dimana kuisioner akan diberikan pada beberapa pekerja pada setiap bagian pabrik. Hasil kuisioner akan dijadikan referensi subjektif dari para pekerja yang bersangkutan dalam kaitannya dengan dampak kondisi lingkungan kerja yang dirasakan dalam bentuk prosentase.

3.3.4. Tahap Pengolahan Data

Data-data yang telah didapat melalui pengukuran, diolah menggunakan rumus: SPL = 20 log PP ref ...........................................................................................6 Dimana: SPL sound pressure level : tingkat tekanan kebisingan dB P : tekanan suara yang bersangkutan Nm 2 P ref : tekanan suara referensi 0.0002 dynecm 2 = 2 x 10 -5 Nm 2 Data yang telah diolah kemudian digunakan sebagai input dalam pembuatan peta kontur kebisingan. Untuk ploting nilai kebisingan pada peta kontur dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Golden Software Surfer 8. Dari peta kontur yang dihasilkan, dapat dianalisis pola dan karakteristik sebaran kebisingan di masing-masing lokasi yang telah ditentukan. Hasil data pengukuran kebisingan dianalisis untuk menentukan lama waktu maksimum yang aman yang diperbolehkan bagi pekerja yang berada dimasing-masing ruangan dengan cara interpolasi dari standar kebisingan yang ada pada tabel 5. Apabila lama waktu yang diperbolehkan tidak memenuhi 8 jam kerjahari, perlu dilakukan analisis pemilihan alat pelindung telinga yang dapat mereduksi kebisingan yang x y 0,0 26 melebihi nilai ambang batas tersebut sehingga pekerja dapat bekerja 8 jam kerjahari pada lokasi tersebut dengan aman. Ada banyak software yang bisa digunakan untuk pembuatan kontur. Software tersebut antara lain golden software surfer 8, autocad, global mapper, dan arc map. Kelebihan golden software surfer 8 dari ketiga software tersebut adalah: 1. Terdapat fitur di dalam golden software surfer 8 yaitu terdapat worksheet yg memudahkan dalam pegambaran kontur. 2. Selain fitur worksheet, golden software surfer 8 juga mendukung file excel. 3. Golden software surfer 8 lebih banyak dipakai dalam pembuatan kontur. 4. Golden software surfer 8 menyediakan lebih banyak gridding method. Metode gridding di dalam surfer menghasilkan kontur yang akurat, permukaan, gambar rangka, vektor, gambar, dan peta berbayang dari data XYZ yang telah dimiliki. 5. Pengoperasian golden software surfer 8 lebih mudah. Selain itu, penggunaan golden software surfer 8 dalam penelitian dikarenakan pengoperasian software ini telah dipelajari sebelumnya di mata kuliah Ilmu Ukur Wilayah, sehingga dalam proses pengolahan dan pembuatan kontur tidak dibutuhkan waktu yang lama karena semua cara pengoperasiannya telah dipahami. Ketiga software lainnya yaitu autocad, global mapper, dan arc map bisa digunakan untuk membuat kontur hanya saja butuh waktu untuk memahami cara pengoperasiannya, dan diperlukan data-data yang berbeda untuk penginputan ke dalam software. Dalam penelitian ini, data yang di ukur adalah data X,Y,dan Z yang akan di olah menggunakan software excel kemudian data hasil olahan tersebut di masukkan ke dalam golden software surfer 8.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kebisingan di Ruang-ruang Pengolahan

Dalam pengolahan teh dibutuhkan mesin-mesin untuk memproduksi teh dalam skala besar untuk meningkatkan produktivitas teh. Di sisi lain mesin-mesin tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan jika tidak diperhatikan dengan cermat. Kebisingan dari mesin-mesin yang digunakan oleh para pekerja secara tidak langsung dapat merugikan kesehatan, menurunkan performasi dan produktivitas kerja. Pola penyebaran kebisingan yang terjadi pada masing-masing ruangan dari setiap mesin sangat beranekaragam. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah besarnya daya mesin, tingginya putaran poros, jenis transmisi, adanya bagian-bagian mesin yang aus, adanya sambungan antar elemen mesin yang kurang sempurna. Pengukuran kebisingan dipabrik teh dilakukan pada ruang penggilingan, pengeringan, dan sortasi karena ruangan tersebut mempunyai tingkat kebisingan yang melebihi nilai ambang batas. Pengukuran dilakukan 2 kali yaitu pada shift 1 pukul 08.00- 15.00 WIB, dan shift 2 pukul 04.00-07.00 WIB. Tujuan dilakukan pengukuran pada tiap shift yaitu untuk mengetahui perbedaan tingkat kebisingan setiap ruangan pada waktu siang hari dan malam hari. Pada siang hari aktivitas manusia baik di dalam maupun di luar pabrik lebih banyak dibandingkan dengan malam hari, sehingga akan mempengaruhi nilai kebisingan yang di ukur. Gambar 9. Kebisingan maksimum dimasing-masing ruangan pada tiap shift Tabel 13. Data kebisingan hasil pengukuran di masing-masing ruangan Ruangan Kebisingan dBA Shift 1 Shift 2 Penggilingan 85.9 – 95.2 84.3 – 91.7 Pengeringan 89.9 – 98.5 84.0 – 95.9 Sortasi 74.7 – 101.0 72.5 – 90.0 88 90 92 94 96 98 100 102 In ten si ta s Ke bisin ga n d B A Shift Penggilingan Pengeringan Sortasi 1 2