Tekstur Bihun Sukun 1. Kekerasan

77 e. Tekstur Bihun Sukun e.1. Kekerasan Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa interaksi antara tepung, hidrokoloid dan CaCl 2 menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata P0.05 terhadap kekerasan bihun sukun seperti yang disajikan pada Tabel 36 dan Lampiran 4. Bihun yang dibuat dari campuran tepung sukun dan tepung beras cenderung memiliki nilai kekerasan yang lebih tinggi daripada bihun yang dibuat dari tepung sukun 100. Tabel 36 Nilai kekerasan bihun sukun dalam gf hasil interaksi tepung, hidrokoloid dan CaCl 2 CaCl 2 Tepung sukun 100 Tepung sukun 85 + tepung beras 15 Guar gum Iles-iles Guar gum Iles-iles 1 0.5 1 0.5 1 0.5 1 0.5 1183.45 gf 834.15 k 930.80 jki 1068.60 ghi 1695.80 c 1200.80 gf 1370.45 ed 1741.10 c 1 1012.65 jhi 1074.6 ghi 944.60 jki 1292.35 ef 1948.65 b 3701.70 a 921.30 jki 1182.70 gf 2 904.05 jk 1138.2 gh 905.30 jk 1130.25 gh 2275.35 b 1434.15 ed 1491.80 d 957.50 jki Kontrol 1575.40 Bihun komersial 2594.90 Keterangan: superscript yang berbeda pada baris yang sama berbeda nyata pada uji lanjut Duncan P0.05 Bila dibandingkan dengan kontrol, bihun yang dihasilkan dari campuran tepung sukun dan tepung beras dengan penambahan guar gum memiliki nilai kekerasan yang relatif lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa substitusi tepung beras terhadap tepung sukun mampu memperbaiki kekompakan struktur bihun yang dihasilkan. Bihun sukun yang dihasilkan pada penelitian ini secara umum memiliki tingkat kekerasan jauh di bawah bihun komersial. Bihun komersial memiliki nilai kekerasan 2594.9 gf. Bihun sukun yang berasal dari campuran tepung sukun dan tepung beras dengan penambahan guar gum 1 dan garam 2 memiliki nilai kekerasan yang paling mendekati bihun komersial. Berdasarkan nilai kekerasan yang diperoleh pada Tabel 36, bihun sukun dikelompokkan menjadi dua seperti tersaji pada Tabel 37. Dapat dilihat bahwa bihun sukun yang disubstitusi dengan tepung beras, terutama dengan penambahan guar gum, menghasilkan tingkat kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan bihun sukun 100. 78 Tabel 37 Pengelompokan bihun berdasarkan nilai kekerasan Kekerasan 1300 gf 1300 gf G1, G2, G3, G4, G5, G6 I1, I2, I3, I4, I5, I6 B2 BI3, BI4, BI6 B1, B3, B4, B5, B6 BI1, BI2, BI5 Pada Tabel 38 dapat dilihat pengelompokan bahan baku bihun berdasarkan nilai viskositas setback VS. Secara umum, bahan baku dengan nilai VS rendah menghasilkan bihun sukun dengan tingkat kekerasan rendah pula. Hasil ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Beta dan Corke 2001, yang menyatakan bahwa terdapat korelasi positif antara nilai setback dengan tingkat kekerasan mi sorgum yang dihasilkan. Viskositas setback yang tinggi menunjukkan kemudahan pati untuk mengalami retrogradasi, sehingga lebih baik jika digunakan sebagai bahan baku bihun dibandingkan pati dengan setback yang rendah Collado et al. 2001. Tabel 38 Pengelompokan bahan baku bihun berdasarkan viskositas setback Nilai VS 1428 cP 1428 cP G2, G3, G4, G5, G6 I2, I3, I4, I5, I6 B3, B4, B5, B6 BI3, BI4, BI5, BI6 G1 I1 B1, B2 BI1, BI2

e.2. Elastisitas