Padanan Aksara Penerjemahan sebagai penafsiran studi akurasi dan gaya bahasa puisi taufik ismail "debu di atas debu"

xiii diri, dan lain-lain. Penting diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abû Hâmid al-Ghazâlî bukan Abû Hâmid Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi. Beberapa ketentuan lain dalam EYD sebetulnya juga dapat diterapkan dalam alih akasara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring italic atau cetak tebal bold. Jika menurut EYD, juduk buku itu ditulis dengan cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya. Demikian seterusnya. Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya berasal dari bahasa arab. Misalnya ditulis, Abdussamad al-Palimbani, tidak ‘Abd al-Samad al-Palimb n ; Nuruddin al-Raniri, tidak N r al-D n al-R n r .

7. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja fi’l, kata benda ism, maupun huruf harf ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat- kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas: Kata Arab Alih Aksara سأا به dzahaba al-ustâdzu جأا ت ث tsabata al-ajru ك لا ي لا al-harakah al- ‘asriyyah ه اا هلا ا أ شأ asyahdu an lâ ilâha illâ Allâh حل لا ك م ناوم Maulânâ Malik al-Sâlih ه مك ثؤي Yu’atstsirukum Allâh ي لا ه لا al-mazâhir al- ‘aqliyyah ينو لا يآا al-âyât al-kauniyyah ر لا ارو لا ح يت al-darûrat tubihu al-mahzûrât xiv ABSTRAK Arif Azami “Penerjemahan Sebagai Penafsiran Studi; Akurasi dan Gaya Bahasa Puisi Taufik Ismail “Debu di Atas Debu”. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perbedaan gaya bahasa dalam teks terjemahan dan teks asli, penulis menggunakan teori gaya bahasa perbandingan dan ilmu balaghah sebagai upaya membandingkan apakah gaya bahasa yang terdapat dalam puisi terjemahan tersebut memang sesuai dengan puisi aslinya. Jika memang teks terjemahan tersebut sesuai apakah layak dipertahankan, ketimbang gaya bahasa dalam karya aslinya? Penelitian ini menggunakan pendekatam kualitatif dengan desain studi kasus yang berorientasi pada gaya bahasa hasil terjemahan puisi Taufik Ismail yang berjudul “Buku” dan ditejemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Prof. Dr. Nabilahh Lubis. Temuan penelitian sebagai berikut metode terjemahan yang banyak digunakan oleh Nabilah Lubis adalah ragam penerjemahan setia dan adaptasi. Hal ini jelas terlihat dari hasil penelitian penulis terhadap hasil terjemahan Nabilahh Lubis. Ragam penerjemahan setia penulis temui di dalam puisi 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 15 dan 15; dan sedangkan ragam penerjemahan adaptasi penulis temukan pada baris puisi 3, 11, 13, dan 14. Kemudian Ragam gaya bahasa yang digunakan oleh Taufik Ismail dalam teks asli menggunakan gaya bahasa simile, personifikasi dan metafora. Di dalam data yang penulis analisis, menemukan beberapa aspek balaghah yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan gaya bahasa tersebut, diantaranya; tasybîh mursal mujmal, tasybih b aligh, isti’ârah dan isti’ârah tamtsiliyah . 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membaca puisi “Buku” karya Taufik Ismail diperoleh beberapa gambaran mengenai beberapa aspek yang menyangkut sebuah buku. Aspek-aspek tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Menggambarkan kehidupan manusia 2. Sebagai alat untuk meneliti 3. Wahana untuk menuangkan ide 4. Alat untuk menyampaikan ilmu pengetahuan 5. Alat untuk memuat catatan-catatan pengetahuan yang berisikan ide-ide dan gagasan 6. Buku acuan yang dapat dipakai sebagai panduan melaksanakan penelitian 7. Buku dapat menjadi teman yang dapat dibaca sebagai pengisi waktu luang. 8. Buku dapat menggambarkan diri penyair yang menulis karya tersebut. Uraian di atas menunjukan bahwa “Buku” ditinjau dari segi fungsi menurut Taufik Ismail memiliki 8 aspek penting. Puis i “Buku” ditinjau dari segi bahasa yang digunakan oleh Taufik Ismail dalam menyampaikan gagasanya banyak menggunakan majas perbandingan yaitu gaya bahasa yang mengandung makna tidak hakiki. Puisi ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa salah satunya adalah bahasa Arab yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini.