NKT 1.1 Kawasan yang Mempunyai atau Memberikan Fungsi Pendukung Keanekaragaman Hayati bagi Kawasan Lindung atau Konservasi
8.1.1 NKT 1.1 Kawasan yang Mempunyai atau Memberikan Fungsi Pendukung Keanekaragaman Hayati bagi Kawasan Lindung atau Konservasi
Set iap kawasan lindung at au konservasi di Indonesia dit et apkan dengan t uj uan unt uk mempert ahankan f ungsi-f ungsi ekologis khusus at aupun mempert ahankan ciri khas lainnya, meliput i keanekaragaman hayat i, perlindungan sumber air, populasi sat wa yang langka dan mampu bert ahan hidup at au kombinasi diant aranya. HCV 1. 1 berf okus pada pengelolaan kawasan lindung at au konservasi yang berada di dalam UP at au berdekat an dengannya. Jika ada kawasan lindung at au konservasi di dalam UP, disit ulah t erdapat NKT 1. 1. Jika berdekat an dengan UP ada kawasan lindung at au konservasi yang dit et apkan dengan t uj uan mempert ahankan keanekaragaman hayat i (misal Cagar Alam at au Taman Nasional) dan diperkirakan UP memberikan f ungsi pendukung kepada kawasan t eresebut (misal UP berperan sebagai zona penyangga), j uga t erdapat NKT 1. 1. Kegiat an pengelolaan di dalam UP harus memast ikan agar
f ungsi pendukung keanekaragaman hayat i t ersebut dipelihara at au dit ingkat kan. Dampak-dampak langsung maupun t idak langsung, t erlebih yang berhubungan dengan pembangunan inf r ast rukt ur dan perbaikan akses yang diakibat kannya harus dipert imbangkan. Tuj uan pengelolaan NKT 1. 1 adalah mempert ahankan int engrit as kawasan lindung at au konservasi yand t erdapat didalam UP at au f ungsi pendukung keanekaragaman hayat i yang diberikan oleh UP kepadanya.
8.1.1.1 Pengumpulan Data Sekunder
Keragaman t ipe kawasan-kawasan lindung dan konservasi dan berbagai cont oh
f ungsi-f ungsi khasnya dapat dilihat dalam Tabel 8. 1. Penyusunan dat a sekunder yang disyarat kan dalam penilaian NKT 1. 1 dapat dilihat dalam Table 8. 2. Perlu membuat pet a overlay dengan GIS ant ara semua kawasan lindung at au konservasi yang dit et apkan oleh keput usan pemerint ah di t ingkat pusat (TGHK), provinsi (RTRWP) at au kabupat en (RTRWK), sert a kawasan lindung at au konservasi yang dit et apkan oleh masyarakat set empat di kawasan-kawasan di mana mereka memiliki hak ulayat . Kawasan lahan gambut dengan kedalaman >3 m j uga dianggap kawasan lindung berdasarkan Keppres No 32 t ahun 1990 dan UU 80 t ahun 1999.
Tabel 8.1 . Berbagai macam kawasan lindung at au konservasi di Indonesia berdasarkan SK Dirj en PHPA NO 129 t ahun 1996; PP No. 68 t ahun 1998; UU No. 41 t ahun 1999; PP No. 34 t ahun 2002 (sumber Wiryono 2003)
Jenis hutan Kawasan
Sub-kawasan
Ciri khas atau catatan lain
f ungsi pokok sebagai perlindungan sist em
penyangga kehidupan unt uk mengat ur Kawasan yang memberikan
Kawasan hut an lindung
penyediaan j asa l ingkungan perlindungan dibawahnya
7 kawasan dengan lapisan gambut >3 m
Kawasan bergambut
dikelol a dengan t uj uan konservasi Hut an
Kawasan resapan air
Lindung
Sempadan pant ai
Kawasan perlindungan Sempadan sungai set empat
Sempadan sekit ar danau/ waduk Kawasan sekit ar mat a air
Kawasan Rawan Bencana
Alam keadaan al amnya mempunyai kekhasan kehat i at au ekosist em t ert ent u yang
Hut an
perlu dil indungi dengan t uj uan Konservasi perkembangannya berl angsung secara Kawasan suaka alam cagar
Cagar Alam
alami
budaya karena ciri khas berupa kehat i at au
keunikan j enis sat wa unt uk kelangsungan
Suaka Margasat wa
hidupnya dapat dil akukan pembinaan t erhadap habit at nya
Kawasan Pel est arian Alam
Taman Nasional
kawasan yg mempunyai ekosist em asli, dikelol a dengan sist em zonasi yg
dimanf aat kan unt uk keperluan Berdasarkan Keppres 32 tahun 1990 dan UU 80 tahun 1999
Jenis hutan Kawasan
Sub-kawasan
Ciri khas atau catatan lain
penelit ian, ilmu penget ahuan, pendidikan, menunj ang budidaya pariwisat a dan rekreasi kawasan unt uk kol eksi t umbuhan dan/ at au sat wa yg al ami at au buat an, j enis asl i at au bukan, yg dimanf aat kan
Taman Hut an Raya
bagi kepent ingan penelit ian, ilmu penget ahuan, pendidikan, menunj ang budidaya pariwisat a dan rekreasi
kawasan dengan t uj uan ut ama unt uk
Taman Wisat a Alam
dimanf aat kan bagi kepent ingan pariwisat a dan rekreasi alam
Kawasan Perburuan Kawasan pengunaan
kawasan yang dit et apkan unt uk sebagai Taman Buru
Kawasan penangkaran sat wa liar
t empat wisat a berburu
Kawasan l ain
Daerah yang dit ent ukan masyarakat Kawasan Konservasi
set empat sebagai areal konservasi
Kawasan Konservasi Kampung
Set empat dengan at uran dikelol a sesuai dengan Areal lain
t uj uan yang disepakat i rakyat kawasan yang memiliki nilai budaya yang
Kawasan Cagar Budaya khas yang dit unj ukkan pemerint ah unt uk dipert ahankan dan dilindungi
Tabel 8.2 . Sumber dat a sekunder yang diperlukan unt uk penilaian NKT 1. 1.
Nomor JENIS PETA
Lansekap
Manaj emen unit
Data bio-fisik
Sempadan Sungai dan zona
Tim GIS UP / Tim Penilai NKT 4 lahan basah lain
1 penyangga danau at au 1 : 25. 000
2 Pet a t ut pan hut an
Tim GIS UP / Tim Penilai NKT Tim GIS UP / Tim Penilai NKT 3 /
3 Pet a Ekosist em
berbagai NGO sepert i TNC, CI at au WWF
Penyebaran dan 4 Kedalaman Tanah Gambut
Dept an / Wet lands Int ernat ional 1 : 200. 000 Dept an / Wet lands Int ernat ional
Data Legal
1 RTRWP
Bapeda Propinsi
Bappeda Kabupat en 3 TGHK
Baplan / Dephut
Data Sosial Ekonomi dan Budaya Bappeda Kabupat en / Masyarakat
1 Kawasan Lindung Kampung
set empat
8.1.1.2 Pengumpulan Data Primer
Dat a primer yang dikumpulkan di lapangan unt uk menilai HCV 1. 1 dibat asi dengan pembukt ian di lapangan dan pemahaman pot ensi-pot ensi dampak UP t erhadap kawasan lindung at au konservasi di dekat nya, t erut ama f ungsi pendukung keanekaragaman hayat i kepadanya. Cont oh-cont ohnya mencakup konsult asi dengan pihak-pihak set empat yang berkepent ingan unt uk lebih memahami pot ensi-pot ensi dampak UP t erhadap kawasan-kawasan lindung at au konservasi di dekat nya, t ermasuk kawasan lindung at au konservasi yang dit ent ukan oleh masyarakat set empat ; dan penent uan kehadiran spesies didalam UP, habit at -habit at , at au ekosist em-ekosist em yang memberikan f ungsi pendukung kepada suat u kawasan konservasi didekat UP.
8.1.1.3 Analisis
1. Memet akan cakupan t ut upan hut an dan eksosit em-ekosist em di dalam lansekap yang mencakup UP
2. Memet akan keberadaan kawasan lindung at au konservasi di dalam UP dan lansekap didekat nya, t ermasuk kawasan konservasi yang dit ent ukan oleh masyarakat set empat .
3. Menent ukan apakah areal yang mencakupi UP it u berpot ensi menyediakan f ungsi pendukung keanekaragaman hayat i kepada kawasan lindung at au konservasi di dalam at aupun di dekat UP
4. Memet akan bagian mana dari lansekap dimana UP menj adi bagian darinya yang menyediakan f ungsi pendukung keanekaragaman hayat i t erhadap kawasan t ersebut unt uk memast ikan apakah UP memberikan
f ungsi pendukung kepadanya
8.1.1.4 Pemetaan
Bagian dari UP dimana t erdapat kawasan lindung at au konservasi di dalamnya merupakan KBKT 1. 1. Bagian dari UP yang memberikan f ungsi pendukung keanekaragaman hayat i bagi suat u kawasan lindung at au konservasi didekat nya (t erut ama zona penyangga) j uga dipet akan sebagai KBKT yang memiliki NKT
8.1.1.5 Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Pengelolaan KBKT dalam NKT 1. 1 secara kreat if dan ef ekt if dapat meningkat kan f ungsi kawasan-kawasan lindung at au konservasi di dekat nya secara signif ikan t anpa harus menambah luas ef ekt if nya. Sebaliknya salah- kelola yang t ak bert anggungj awab at as KBKT t ersebut secara langsung at au t idak langsung dapat mendat angkan dampak-dampak negat if yang dramat is Pengelolaan KBKT dalam NKT 1. 1 secara kreat if dan ef ekt if dapat meningkat kan f ungsi kawasan-kawasan lindung at au konservasi di dekat nya secara signif ikan t anpa harus menambah luas ef ekt if nya. Sebaliknya salah- kelola yang t ak bert anggungj awab at as KBKT t ersebut secara langsung at au t idak langsung dapat mendat angkan dampak-dampak negat if yang dramat is
8.1.1.6 Saran Tindak Pengelolaan
Dampak-dampak langsung maupun t idak langsung di luar kawasan ( of f –si t e
i mpact ) akibat dari kegiat an UP harus dipert imbangkan secara hat i-hat i. Jika diperkirakan UP berperan memberikan f ungsi pendukung keanekaragaman hayat i kepada kawasan lindung at au konservasi, maka UP harus bert indak hat i- hat i di wilayah UP yang berhubungan unt uk memast ikan f ungsi pendukung t et ap berlangsung. Pert imbangan pengelolaan t erhadap kedua hal ini menj adi sangat pent ing j ika pemanf aat an lahan yang direncanakan UP t ermasuk konversi ekosist em alami menj adi hut an t anaman at au lahan non-hut an, sepert i kelapa sawit at au kebun karet unggulan berskala besar.