begitu juga sebaliknya , motivasi ekstrinsik adalah kelanjutan dari adanya motivasi intrinsik untuk mengawali seseorang melakukan aktivitas.
Peneliti menyimpulkan bahwa lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan mempunyai
motivasi yang rendah dalam melakukan senam lansia, peneliti melihat banyaknya lansia malas melakukan olahraga yang disebabkan berbagai
alasan seperti rendahnya pengetahuan sehingga lansia beranggapan senam lansia akan membuat keadaan fisik mereka akan lebih memburuk,
kurangnya minat dan keinginan yang berdampak pada motivasi intrinsik untuk melakukan senam lansia dengan kesadaran dari dalam diri lansia
sendiri. Perhatian dari petugas kesehatan, teman dan lingkungan seperti ajakan dan rasa kepedulian yang tinggi juga mempunyai dampak yang
sangat besar untuk mempengaruhi minat dan keinginan lansia yang disebut motivasi ekstrinsik. Semakin besar motivasi lansia yang didapat maka
semakin besar keinginan untuk melakukan senam lansia, sebaliknya motivasi yang rendah akan memyebabkan rendahnya keiinginan lanjut usia
dalam melakukan aktivitas fisik termasuk senam lansia.
5.2.2 Motivasi Instrinsik Lanjut Usia Dalam Melakukan Senam Lansia
di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan Tahun 2013
Hasil penelitian didapatkan secara umum bahwa motivasi instrinsik lanjut usia dalam melakukan senam lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan berada dalam kategori rendah dengan jumlah responden 29 lansia 65.9.
Motivasi, Kepercayaan, dan Action MBA adalah tiga faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Adanya motivasi dimulai dengan
mimpi atau keinginan dan biasanya disertai dengan antusiasme, apabila seseorang bersemangat terhadap tujuannya dan merasakan kepercayaan
yang kuat dalam hati, maka sesorang tersebut akan berusaha untuk mencapainya. Watawarga, 2009. Hal ini didukung dengan penelitian
yang dilakukan Budiharjo 2005 mengatakan bahwa partisipasi lansia untuk melakukan senam kurang memuaskan, faktor penyebab kurangnya
partisipasi adalah kurangnya pengetahuan dan motivasi dalam melakukan senam lansia.
Peneliti melihat bahwa kurangnya keinginan dan antusiasme yang menyebabkan lansia merasa tidak perlu melakukan senam lansia karena
kurangnya pengetahuan bahwa senam lansia merupakan aktivitas yang dapat menjaga kebugaran dan meningkatkan kesehatan. Hal ini sejalan
dengan penelitian Maulida 2010, Gambaran Pengetahuan Lanjut Usia Dalam Melakukan Olah Raga Dipanti Jompo Rumoh Seujahtera Geunaseh
Sayang dalam katagori rendah yaitu 28 orang 64 peneliti beranggapan bahwa rendahnya pengetahuan lansia disebabkan kurangnya informasi
yang didadapat dan tidak adanya keinginan untuk mendapatkan informasi. Berdasarkan pernyataan penelitian no.6 yaitu ”saya melakukan
senam lansia untuk hidup sehat dan bahagia saat ini dan seterusnya” dari 44 responden hanya 15 responden yang menjawab pertanyaan dengan
benar. Menurut Vallend dkk, 2009 Motivasi intrinsik dapat dilihat dari
secara 3 garis besar yaitu: motivasi intrinsik untuk tahu, motivasi intrinsik yang berkaitan dengan pencapaian dan motivasi untuk merasakan stimulus.
Dari pernyataan penelitian diatas sehingga dapat dilihat bahwa rendahnya keinginan lanjut usia untuk mencapai sesuatu atau yang disebut motivasi
untuk merasakan stimulus yang mendorong seseorang untuk terlibat dalam sebuah aktivitas untuk merasakan manfaat dari senam lansia.
Observasi yang didapat peneliti bahwa sebagian lansia mengatakan malas melakukan senam lansia karena susah untuk berjalan, terlalu tua dan
lemah untuk melakukan senam lansia dan tidak merasakan manfaat dari senam lansia tersebut. Hal ini sependapat dengan penelitian Rahmat
2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas fisik di panti jompo rumoh seujahtera geunaseh sayang Banda
Aceh didapatkan hasil yaitu faktor fisik 41 yang di sebabkan penurunan kekuatan otot, faktor umur 35 karena penurunan fungsi
kognitif dan koordinasi , dan faktor situasi dan kondisi 23. Melihat hasil penelitian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa
tingkat motivasi intrinsik berada dalam kategori rendah berkaitan dengan tingkat kepuasan lansia yang beranggapan tanpa melakukan senam lansia
mereka dapat hidup dengan sehat. Hal lain yang mengakibatkan rendahnya motivasi intrinsik adalah tidak muncul kemauan dari lansia itu sendiri
untuk merasakan stimulasi, manfaat, keinginan, rendahnya pengetahuan dan informasi untuk melibatkan diri agar lansia dapat merasakan
pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya.