Komunikasi antar pribadi melibatkan usaha yang bersifat persuasif, karena untuk mencapai sukses harus dikenal latar belakang psikologis, sosiologis
seseorang. Daripadanya seorang komunikator menyiapkan pesan yang baik sehingga mampu mengena keadaan, lapangan psikologis dan sosiologis
komunikan. Artinya memanfaatkan pengetahuan, pendapat, perasaan serta kebiasaan seseorang darimana perasaan itu perlu disesuaikan agar dapat diterima.
Pada saat sekarang para ahli komunikasi menghendaki supaya seorang yang berkomunikasi harus mampu merubah cara berpikir, perasaan atau perilaku
sesama, hal itu akan tercapai kalau ia juga memberikan kesempatan pada pihak lain untuk dapat mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan dan perilakunya.
2.2.4. KONSEP DIRI
2.2.4.1 Pengertian Konsep Diri
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman – pengalaman yang diperoleh dari
interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus-menerus dan terdiferensiasi.
Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat-saat dini kehidupan anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari.
Dengan mengamati diri kita, sampailah kita pada gambaran dan penilaian diri kita. Ini disebut konsep diri Rakhmat,1991:99. Konsep diri merupakan
proses yang terus berlanjut di sepanjang kehidupan manusia. Menurut Symonds dan Fitts, menyatakan bahwa persepsi tentang diri tidak langsung muncul pada
saat kelahiran tetapi mulai berkembang secara bertahap dengan munculnya kemampuan perseptif Agustiani,2009:18.
Menurut Charles Horton Cooley Rakhmat,1991:99, kita melakukannya dengan membayangkan diri kita sebagai orang lain. Cooley menyebut gejala ini
looking-glass self diri cermin; seakan-akan kita menaruh cermin di depan kita. Pertama, kita membayangkan bagaimana kita tampak pada orang lain. Kedua, kita
membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita. Ketiga, kita mengalami perasaan bangga atau kecewa.
Universitas sumatera Utara
Mead mendefenisikan diri self sebagai kemampuan untuk
merefleksikan diri kita sendiri melalui perspektif orang lain. Mead berteori mengenai diri, ia mengamati bahwa melalui bahsa orang mempunyai kemampuan
untuk menjadi subjek dan objek bagi dirinya sendiri. Mead menyebut subjek, atau diri yang bertindak, sebagai I , bersifat spontan, implusif dan kreatif, objek, atau
diri yang mengamati, adalah Me¸bersifat lebih reflektif dan peka secara sosial West,2011:107.
Terdapat beberapa defenisi konsep diri menurut beberapa para ahli, diantaranya adalah :
1. Menurut Arndt dalam Theories of Personality, konsep diri adalah
cerminan dari tuntunan significant person terhadap diri individu Agustiani,2009:20.
2. Menurut William H. Fitts mengemukakan bahwa konsep diri merupakan
aspek penting dalam diri seseorang karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Fitts
mengatakan bahwa ketika individu mempersepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberikan arti dan penilaian serta membentuk
abstraksi tentang dirinya, berarti ia menunjukkan suatu kesadaran diri dan kemampuan terhadap dunia di luar dirinya. Fitts juga mengatakan bahwa
konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang Agustiani,2009:138-139.
3. Menurut William D. Brooks Rakhmat,1991:99 mendefenisikan konsep
diri sebagai “those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interactions with
others”. Jadi, konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita.
4. Menurut Anita Taylor Rakhmat,1991:100 mendefenisikan konsep diri
sebagai “all you think and feel about you, the entire complex of beliefs and attitudes you hold about yourself”.
5. Menurut Goss dan O’Hair Sobur,2010:507 mendefenisikan konsep diri
sebagai acuan bagaimana cara Anda menilai diri Anda sendiri, seberapa besar Anda berpikir bahwa diri Anda berharga sebagai seseorang.
Universitas sumatera Utara
6. Menurut Rogers Sobur,2010:507, mendefenisikan konsep diri sebagai
bagaian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, yaitu “aku” merupakan pusat refrensi setiap pengalaman.
Konsep diri meliputi apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda rasakan tentang diri Anda. Dengan demikian ada dua komponen konsep diri : Komponen
kognitif dan komponen afektif. Komponen kognitif disebut citra diri self image dan komponen afektif disebut harga diri self esteem Rakhmat,1991:100.
2.2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukkan Konsep Diri