Latar Belakang Gambaran Kualitas Udara dan Keluhan Gangguan Pernapasan pada Masyarakat yang Tinggal dikawasan Industri Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Sosa II Kabupaten Padang Lawas Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berkembangnya sektor industri dan pemanfaatan teknologinya tercipta produk-produk untuk dapat mencapai sasaran peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan peralatan yang diciptakannya, manusia dapat mengeksploitasi kekayaan alam sesuai kehendaknya. Kegiatan tersebut dari waktu kewaktu semakin meningkat seolah-olah sumber alam yang ada dibumi harus segera dihabiskan tanpa memperdulikan generasi yang akan datang. Kerusakan dan penurunan daya dukung lingkungan yang terjadi ini, belum ada dari pihak manapun yang menyadari kesalahannya, semua mengaku tidak bersalah seperti kerusakan hutan, pencemaran sungai maupun pencemaran udara Sunu, 2001. Udara merupakan zat yang paling penting setelah air dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi, selain memberikan oksigen, udara juga berfungsi sebagai alat penghantar suara dan bunyi-bunyian, pendingin benda-benda yang panas dan dapat menjadi media penyebaran penyakit Agusnar, 2007. Udara bersih yang kita hirup merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau, tidak berwarna maupun berasa. Akan tetapi udara yang benar - benar bersih sudah sulit diperoleh, terutama dikota – kota besar yang banyak industrinya dan padat lalu lintasnya. Udara yang tercemar dapat merusak lingkungan dan kehidupan manusia. Terjadinya kerusakan lingkungan berarti berkurangnya rusaknya daya dukung alam yang selanjutnya akan mengurangi kualitas hidup manusia Wardhana, 2001 Universitas Sumatera Utara Masalah pencemaran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik, kendaraan bermotor dan yang berhubungan erat dengan aktivitas manusia Darmono, 2001. Jumlah udara yang dibutuhkan oleh manusia untuk pernapasan sangat besar tergantung dari kegiatannya, oleh sebab itu sekecil apapun konsentrasi polutan yang terdapat di udara akan menimbulkan gangguan, yang penting untuk diketahui adalah bahwa udara yang ada di planet bumi ini jumlahnya tetap, hanya komposisinya yang mungkin berubah. Pemanfaatan udara untuk kehidupan manusia dan makhluk lain menggunakannya secara bergantian, dengan demikian perbaikan kualitas udara menjadi hal yang sangat penting untuk diupayakan, seperti misalnya meningkatkan kadar oksigen dan menurunkan kadar karbondioksida dalam proses fotosintesis Sarudji, 2010. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999, udara sebagai sumber daya alam yang memengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan manusia serta perlindungan bagi makhluk hidup lainnya. Karbon monoksida CO adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak berbau, mudah terbakar, dan bila terbakar menimbulkan nyala berwarna ungu kebiruan, terdapat dalam bentuk gas pada suhu di atas -192° C Fardiaz, 2010. Gejala-gejala keracunan karbon monoksida CO antara lain, pusing, rasa tidak enak Universitas Sumatera Utara pada mata, telinga berdengung, mual, muntah, detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada, kesulitan bernapas, kelemahan otot-otot, dan bisa meninggal dunia Mukono, 2008. Berdasarkan Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun1999 tentang pengendalian pencemaran udara, nilai ambang batas kadar karbon monoksida CO yang diperbolehkan di udara sebesar 30.000 µg Nm 3 dalam 1 jam pengukuran. Di daerah industri banyak beroperasi berbagai pabrik seperti kimia, semen, kayu lapis, pembangkit listrik maupun yang lainnya. Kegiatan industri tersebut potensial dalam menghasilkan bahan pencemar udara. Bahan pencemar udara yang dapat dikeluarkan oleh industri maupun pembangkit listrik antara lain adalah partikel debu, gas SO 2 Sulfur dioksida, gas NO 2 Nitrogen dioksida, gas CO Karbon monoksida, gas NH 3 Amoniak dan gas HC Hidrokarbon Mukono, 2008. Transportasi sangat diperlukan untuk mengangkut bahan baku dari daerah pertambangan ketempat industri pabrik untuk diolah lebih lanjut menjadi bahan jadi produk. Selanjutnya dengan transportasi pula produksi yang dihasilkan dibawa ke pemakai. Dan sejalan dengan kegiatan itu akan berdampak meluasnya pencemaran lingkungan terutama pencemaran udara Wardhana, 2001. Diantara Badan usaha Milik Negara BUMN bidang pertanian yag banyak adalah yang bergerak dibidang perkebunan milik negara yaitu salah satunya, Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara IV PTPN IV Persero. Perusahaan ini memiliki usaha perkebunan diantara lain kebun kelapa sawit, karet, kopi, teh, dan Universitas Sumatera Utara coklat tercatat seluas 0,82 ha, Sedangkan luas perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 2007 sekitar 6,8 juta hektar Soepadiyo, 2008 Industri pabrik kelapa sawit PTPN IV Sosa II sudah ada sejak tahun 1986. Pabrik ini memiliki pabrik pengolahan minyak sawit mentah crude palm oil . Pabrik ini terletak di sebelah pemukiman karyawan pabrik itu sendiri, terdapat di kabupaten Padang Lawas. Hasil minyak mentah hasil produk pabrik ini akan dikirim ke pabrik pusat kelapa sawit PTPN IV kebun Adolina yang akan diolah selanjutnya menjadi minyak murni. Perkebunan yang bergerak dibidang industri minyak kelapa sawit crude palm oil memiliki pabrik dalam pengolahan buah menjadi minyak. Dalam proses pengolahan menggunakan bahan bakar berupa cangkang sawit dan serabut. Proses ini berpotensi mengakibatkan pencemaran udara dari gas buang pabrik kelapa sawit berupa polutan udara. Dalam operasional Pabrik Kelapa Sawit, salah satu kegiatan dalam pengelolaan lingkungan adalah melakukan pengukuran dan pemantauan emisi udara. Penggunaan boiler atau ketel uap dengan bahan bakar berupa Serabut dan Cangkang Sawit, Baku mutu emisinya diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2007 tentang baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap Abunajmu, 2007. Hasil survei pendahuluan yang penulis lakukan pada tanggal 2 november 2012, terlihat bahwa dari jalan raya maupun dari pabrik debu sangat banyak, sampai Universitas Sumatera Utara menyelimuti pohon sawit disekitarnya dan apabila berada disekitarnya agak sulit bernafas. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berjudul: Gambaran kualitas udara dan keluhan gangguan pernapasan pada masyarakat yang tinggal di kawasan pabrik kelapa sawit PKS PTPN IV kebun Sosa II kabupaten Padang Lawas tahun 2013.

1.2. Perumusan Masalah