2.3.2. Sifat Debu
Partikel debu sebagai pencemar udara mempunyai waktu hidup, yaitu pada saat partikel masih melayang-layang sebagai pencemar di udara sebelum jatuh ke
bumi. Waktu hidup partikel berkisar antara beberapa detik sampai beberapa bulan. Sedangkan kecepatan pengendapannya tergantung pada ukuran partikel, massa jenis
partikel serta arah dan kecepatan angin yang bertiup. Partikel yang sudah mati karena jatuh mengendap di bumi, dapat hidup kembali apabila tertiup oleh angin kencang
dan melayang-layang lagi di udara Wardhana, 2001. Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 1994 yang dikutip oleh Sihombing 2006, sifat-sifat debu adalah
sebagai berikut: 1. Mengendap
Debu cenderung mengendap karena gaya grafitasi bumi. Namun karena ukurannya yang relatif kecil berada di udara. Debu yang mengendap dapat
mengandung proporsi partikel yang lebih besar dari debu yang terdapat di udara. 2. Permukaan cenderung selalu basah
Permukaan debu yang cenderung selalu basah disebabkan karena permukaannya selalu dilapisi oleh lapisan air yang sangat tipis. Sifat ini menjadi
penting sebagai upaya pengendalian debu di tempat kerja. 3. Menggumpal
Debu bersifat menggumpal disebabkan permukaan debu yang selalu basah, sehingga debu menempel satu sama lain dan membentuk gumpalan.
Universitas Sumatera Utara
4. Listrik statis elektrostatik Sifat ini menyebabkan debu dapat menarik partikel lain yang berlawanan.
Adanya partikel yang tertarik ke dalam debu akan mempercepat terjadinya proses penggumpalan.
5. Opsis Opsis adalah debu atau partikel basah atau lembab lainnya dapat memancakan
sinar yang dapat terlihat pada kamar gelap. Menurut sifatnya, partikel dapat menimbulkan rangsangan saluran pernapasan, kematian karena bersifat racun, alergi,
fibrosis, dan penyakit demam Agusnar, 2008.
2.3.3. Sumber- Sumber Debu
Sumber pencemar partikel debu dapat berasal dari peristiwa alami dan dapat juga berasal dari ulah manusia dalam rangka mendapatkan kualitas hidup yang lebih
baik. Pencemaran partikel yang berasal dari alam Wardhana, 2001 antara lain: 1. Debu tanahpasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang.
2. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan gunung berapi.
3. Semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi di daerah pegunungan.
Sedangkan sumber pencemaran partikel akibat ulah manusia sebagian besar berasal dari pembakaran batubara, proses industri, kebakaran hutan dan gas buangan
alat transportasi Wardhana, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Debu yang terdapat di dalam udara terbagi dua, yaitu deposite particulate matter adalah partikel debu yang hanya berada di udara, partikel ini segera
mengendap karena ada daya tarik bumi. Dan Suspended particulate matter adalah debu yang tetap berada di udara dan tidak mudah mengendap Yunus, 1997.
2.3.4. Nilai Ambang Batas NAB untuk Debu