kontraksi saluran lumen dan usus terhenti, peristaltik menurun sehingga terjadi konstipasi.
2.5 Kegunaan Tembaga
Beberapa jenis enzim yang sangat bergantung pada Cu seperti seruplasmin, superoksid-dismutase dan sitokrom-C-oksidase. Dari saluran
pencernaan, Cu diabsorpsi dan diangkut melalui darah berikatan dengan protein albumin dan transkuperin kedalam hati lewat sistem darah porta hepatis
Darmono, 1995. Dalam hati, hampir semua Cu berikatan dengan enzim, terutama enzim
seruloplasmin yang mengandung 90-94 Cu dari total Cu dalam tubuh. Nama kimia dari seruplasmin adalah alfa2-glikoprotein yang mengandung 6 atom Cu
dan terikat dengan erat. Pada janin biasanya Cu disimpan didalam hati, kemudian digunakan lagi pada waktu akan dilahirkan Darmono, 1995.
2.5.1 Toksisitas Tembaga
Pemberian Cu dalam waktu yang lama walaupun dalam dosis rendah, dapat merusak kemampuan sel kebal untuk berpoliferasi memperbanyak diri
baik sel T ataupun sel B poliklonal mitogen. Darmono, 2001.
2.6 Pencemaran Logam Berat
Pencemaran logam berat dapat terjadi pada daerah lingkungan yang bermacam-macam dan ini dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu udara,
tanahdaratan, dan airlautan. Pencemaran udara oleh logam berat sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat logam itu sendiri. Pencemaran udara biasanya
Universitas Sumatera Utara
terjadi pada proses-proses industri yang menggunakan suhu tinggi, sedangkan logam seperti As, Cd, Hg dan Pb, adalah logam yang biasanya relatif mudah
menguap Darmono, 1995. Pencemaran daratan dan air air sungailaut biasanya terjadi karena
pembuangan limbah dari industri penggunaan logam yang bersangkutan secara tidak terkontrolpabrik akibaterai atau penggunaan bahan yang mengandung
logam itu sendiri pestisida dan insektisida Darmono, 1995. Kandungan logam dalam tanah sangat berpengaruh terhadap kandungan
logam dalam tanaman yang tumbuh di atasnya, sehingga kandungan logam yang kurang atau berlebihan dalam jaringan tanaman akan mencerminkan kandungan
logam dalam tanah. Tetapi ada kekecualian, yaitu dengan adanya suatu interaksi di antara logam itu sendiri, sehingga terjadi suatu hambatan penyerapan
kandungan logam tersebut dalam tanaman Darmono, 1995 Dalam menyimpulkan dan menginterpretasikan suatu hasil analisis
kandungan logam tersebut dalam sampel, perlu diketahui kandungan normal dari logam tersebut. Konsentrasi logam dalam alam lingkungan tanah, air dan udara
adalah sangat rendah, sehingga kenaikan kadar logam dalam alam lingkungan tersebut perlu dicurigai adanya suatu pencemaran. Dalam sistem jaringan biologi,
kandungan logam juga mempunyai konsentrasi tertentu, baik logam esensial maupun nonesensial Darmono,1995.
Jika diketahui kandungan yang sangat rendah pada logam esensial, maka perlu dicurigai adanya suatu gejala defisiensi. Pada logam nonesensial,
kandungannya yang melebihi normal perlu dicurigai adanya gejala toksisitas. Kandungan logam tersebut biasanya bervariasi menurut lokasi, sehingga didapat
Universitas Sumatera Utara
nilai ambang batas konsentrasi menjadi relatif sangat berbeda untuk keperluannya Darmono, 1995.
2.7 Logam dalam Tubuh Makhluk Hidup