Perhitungan Standar Deviasi pada Pengukuran Denyut Nadi

5.2.5.2. Perhitungan Standar Deviasi pada Pengukuran Denyut Nadi

Dari hasil pengukuran variabel denyut nadi yang dilakukan maka dihitung standar deviasi untuk melihat perubahan rata-rata dengan uji t pada taraf signifikan 5. 1. Pengukuran I Hasil pengukuran denyut nadi pada pengukuran I tiap pekerja sebelum bekerja dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 5.22 Hasil Pengukuran Denyut Nadi pada Pengukuran I n X n X X X n n ∑ = + + + = Χ .... 2 1 38 , 69 4 54 , 277 4 52 , 69 57 , 68 01 , 70 44 , 69 = = + + + = Χ 1 1 2 − − = = ∑ = n X X SD n i i σ 1 4 38 , 69 52 , 69 38 , 69 57 , 68 38 , 69 01 , 70 38 , 69 44 , 69 1 2 2 2 2 − − + − + − + − = = ∑ = n i SD σ = = σ SD 0,598 No Subjek Pengukuran I Denyutmenit 1 Pekerja 1 69,44 2 Pekerja 2 70,01 3 Pekerja 3 68,57 4 Pekerja 4 69,52 Universitas Sumatera Utara 2. Pengukuran II Hasil pengukuran denyut nadi pada pengukuran II tiap pekerja sesudah bekerja selama satu jam dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23 Hasil Pengukuran Denyut Nadi pada Pengukuran II n X n X X X n n ∑ = + + + = Χ .... 2 1 31 , 100 4 23 , 401 4 35 , 101 86 , 101 66 , 99 36 , 98 = = + + + = Χ 1 1 2 − − = = ∑ = n X X SD n i i σ 1 4 31 , 100 35 , 101 31 , 100 86 , 101 31 , 100 66 , 99 31 , 100 36 , 98 1 2 2 2 2 − − + − + − + − = = ∑ = n i SD σ = = σ SD 1,603 3. Pengukuran III Hasil pengukuran denyut nadi pada pengukuran III tiap pekerja sesudah bekerja selama dua jam dapat dilihat pada Tabel 5.24. No Subjek Pengukuran II Denyutmenit 1 Pekerja 1 98,36 2 Pekerja 2 99,66 3 Pekerja 3 101,86 4 Pekerja 4 101,35 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.24 Hasil Pengukuran Denyut Nadi pada Pengukuran III n X n X X X n n ∑ = + + + = Χ .... 2 1 57 , 111 4 29 , 446 4 31 , 111 14 , 112 57 , 106 27 , 116 = = + + + = Χ 1 1 2 − − = = ∑ = n X X SD n i i σ 1 4 57 , 111 31 , 111 57 , 111 14 , 112 57 , 111 57 , 106 57 , 111 27 , 116 1 2 2 2 2 − − + − + − + − = = ∑ = n i SD σ = = σ SD 3,978 4. Pengukuran IV Hasil pengukuran denyut nadi pada pengukuran IV tiap pekerja sesudah bekerja selama tiga jam dapat dilihat pada Tabel 5.25. No Subjek Pengukuran III Denyutmenit 1 Pekerja 1 116,27 2 Pekerja 2 106,57 3 Pekerja 3 112,14 4 Pekerja 4 111,31 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25 Hasil Pengukuran Denyut Nadi pada Pengukuran IV n X n X X X n n ∑ = + + + = Χ .... 2 1 77 , 119 4 11 , 479 4 71 , 121 24 , 120 64 , 117 52 , 119 = = + + + = Χ 1 1 2 − − = = ∑ = n X X SD n i i σ 1 4 77 , 119 71 , 121 77 , 119 24 , 120 77 , 119 64 , 117 77 , 119 52 , 119 1 2 2 2 2 − − + − + − + − = = ∑ = n i SD σ = = σ SD 1,691 5. Pengukuran 5 Hasil pengukuran denyut nadi pada pengukuran V tiap pekerja sesudah bekerja selama empat jam dapat dilihat pada Tabel 5.26. No Subjek Pengukuran IV Denyutmenit 1 Pekerja 1 119,52 2 Pekerja 2 117,64 3 Pekerja 3 120,24 4 Pekerja 4 121,71 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.26 Hasil Pengukuran Denyut Nadi pada Pengukuran V n X n X X X n n ∑ = + + + = Χ .... 2 1 95 , 133 4 82 , 535 4 85 , 142 92 , 133 74 , 132 31 , 126 = = + + + = Χ 1 1 2 − − = = ∑ = n X X SD n i i σ 1 4 95 , 133 85 , 142 95 , 133 92 , 133 95 , 133 74 , 132 95 , 133 31 , 126 1 2 2 2 2 − − + − + − + − = = ∑ = n i SD σ = = σ SD 6,807 Berikut hasil pengukuran denyut nadi sebanyak tiga kali dapat dilihat pada Tabel 5.27. No Subjek Pengukuran V Denyutmenit 1 Pekerja 1 126,31 2 Pekerja 2 132,74 3 Pekerja 3 133,92 4 Pekerja 4 142,85 Universitas Sumatera Utara Tabel. 5.27 Hasil Pengukuran Denyut Nadi Pekerja Selama Lima Kali Pengukuran No Subjek Rata-rata Pengukuran Denyutmenit Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran III Pengukuran IV Pengukuran V 1 Pekerja 1 69,44 98,36 116,27 119,52 126,31 2 Pekerja 2 70,01 99,66 106,57 117,64 132,74 3 Pekerja 3 68,57 101,86 112,14 120,24 133,92 4 Pekerja 4 69,52 101,35 111,31 121,71 142,85 Rata-rata 69,38 100,31 111,57 119,57 133,95 Standar Deviasi 0,598 1,603 3,978 1,691 6,807 Dari hasil perhitungan diatas, bila dibandingkan kriteria beban kerja menurut Grandjean, ternyata beban kerja untuk aktivitas pada proses produksi paving block termasuk kategori ringan sampai sedang karena rata-rata pengukuran II, III, IV, dan V masing-masing sebesar 100,31 ± 1,603, 111,57 ± 3,978, 119,57 ± 1,691 dan 133,95 ± 6,807. Universitas Sumatera Utara 5.2.6. Perhitungan Extra Calorie due to Peripheral Temperature ECPT dan Extra Calorie due to Peripheral Metabolism ECPM ECPT dan ECPM ditentukan melalui pengukuran denyut nadi yang dilakukan pada lima menit terakhir setelah bekerja dan dihitung dengan menggunakan rumus 3 5 4 3 P P P P ECPT − + + = dan 3 5 4 3 3 2 1 P P P P P P ECPM + + − − + = dimana P0 adalah denyut nadi istirahat, dan P1, P2, P3, P4, P5 adalah denyut nadi pemulihan menit ke-1, 2, 3, 4, dan 5. Berdasarkan nilai ECPT dan ECPM maka: c. Bila nilai ECPT ECPM, berarti bahwa faktor lingkungan lebih dominan sehingga memberikan beban kerja tambahan kepada subjek. Dalam upaya perbaikan maka aspek lingkungan itu harus ditekan sekecil mungkin. d. Bila nilai ECPM ECPT, berarti bahwa kerja fisik tugas yang dilakukan memang berat. Upaya intervensinya ditujukan untuk menurunkan beban kerja utama. e. Bila nilai ECPM = ECPT, itu berarti bahwa beban fisik pekerjaan dan aspek lingkungan sama-sama memberikan beban kepada tubuh; dengan demikian upaya intervensi ditujukan kepada keduanya. Universitas Sumatera Utara

5.2.6.1. Perhitungan Extra Calorie due to Peripheral Temperature ECPT