1
2.2.1 Pengembangan masyarakat dalam ilmu kesejahteraan sosial
Dalam disiplin ilmu kesejahteraan sosial, pengembangan masyarakat merupakan dari praktik makro macro practice ataupun praktik tidak langsung
indirect practice. Istilah pengembangan masyarakat sering disepadankan dengan Community organization, social administration, community practice ataupun
social work with community. Hardcastle, 2004:3. Namun demikian, istilah- istilah tersebut mempunyai pengertian dan maksud yang sama, yakni proses
pertolongan yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah dengan menggunakan pendekatan masyarakat community.
Pengembangan masyarakat juga dapat dilihat dari beberapa cara pandang : 1.
Sebagai sebuah Proses 2.
Sebagai sebuah Metode 3.
Sebagai sebuah Program 4.
Sebagai sebuah Gerakan Dengan demikian, sejak awal memang pengembangan masyarakat
diterapkan sebagai sebuah proses, metode, program dan gerakan untuk membantu masyarakat dalam menigkatkan kesejahteraan sosialnya.
2.3 Kerangka pemikiran
Dewan Pengurus Wilayah Serikat Petani Indonesia Sumatera Utara melaksanakan pola pengorganisasian untuk kelompok-kelompok tani yang
Universitas Sumatera Utara
1
terkena imbas dari ketidakadilan dari sebuah sistem yang ada khususnya di daerah tanggungjawabnya yaitu di provinsi Sumatera Utara. Selain itu mampu
memberikan kesadaran petani untuk melakukan perjuangan secara kolektif dan melakukan kaderisasi petani itu sendiri. Sehingga dengan suatu metode organisasi
yang dipakai mampu mewujudkan semangat perjuangan tani untuk menuju tatanan sosial petani yang lebih ideal bagi petani dan memberi atmosfir keadilan,
semangat perjuangan ini lebih popular dikalangan aktivis petani adalah reforma agraria sejati.
Reforma agraria adalah suatu upaya korektif untuk menata ulang struktur agraria yang timpang, yang memungkinkan eksploitasi manusia atas manusia,
menuju tatanan baru dengan struktur yang bersendi kepada keadilan agraria. Keadilan agraria itu sendiri adalah suatu keadaan dimana tidak ada konsentrasi
berlebihan dalam penguasaan dan pemanfaatan atas sumber-sumber agraria pada segelintir orang. Pelaksanaan pembaruan agraria sendiri harus dapat menciptakan
proses perombakan dan pembangunan kembali struktur sosial masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Ahmad Yakub,2007 : 10. Tetapi secara umum,
tujuan yang lebih besar lagi dapat dibagi dalam tiga hal, yaitu tujuan sosial- ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya bagi petani yang ada di SPI
Mencita-citakan suatu perubahan bagi kondisi petani merupakan hal yang wajar karena petani makinterhimpit oleh derasnya arus kapitalisasi di dunia
pertanian tersebut. Maka dari itu, selain dari pola pengorganisasian, bentuk- bentuk perjuangan tani sebagai wujud konkrit dari semangat reforma agraria tadi
juga menentukan hasil dari orientasi awal petani bergerak. Kesemuanya itulah
Universitas Sumatera Utara
1
terangkum dalam nafas gerakan sosial yang ada, sehingga keadilan bagi petani dapat terwujud.
Tabel I Bagan kerangka pemikiran
Kelompok Tani
Kelompok Tani
Kelompok Tani
Kelompok Tani
Kelompok Tani
DPW SERIKAT PETANI INDONESIA SUMUT
GERAKAN SOSIAL
TUJUAN SOSIAL-
EKONOMI TUJUAN
SOSIAL- BUDAYA
TUJUAN SOSIAL-
POLITIK
Universitas Sumatera Utara
1
2.4 Definisi Konsep