2.3. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari PT Olagafood Industri adalah mengarahkan olagafood industri menjadi salah satu produsen makanan sehat yang terbaik di sumatera utara
khususnya dan di Indonesia umumnya. Misi dari PT Olagafood Industri adalah membawa individu dan
lingkungan bersama dalam usaha dan berusaha menuju masa depan yang lebih sejahtera dan bermartabat
2.4. Letak Geografi
Kantor PT Olagafood Industri beralamat di JL. Sutomo No. 92 Medan dan pabriknya beralamat di. Jalan sentosa No. 54 Kelurahan Buntu Bedimbar
Kecamatan Tanjung Morawa Medan Sumatera Utara.
2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.5.1. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PT Olagafood Industri ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Olagafood Industri
Universitas Sumatera Utara
V-1
2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam menjalankan organisasi perlu dibutuhkan orang yang memegang jabatan tertentu, dalam struktur organisasi, dimana masing-masing orang
mempunyai tugas dan wewenang yang jelas. Tanggung jawab yang diberikan pada masing-masing orang seimbang dengan wewenang yang diterima. Organisasi
yang baik adalah organisasi yang mempunyai struktur yang jelas sehingga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, setiap orang pemangku
jabatan memiliki batasan dan tanggung jawab yang diembannya. Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT Olagafood Industri dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja pada Perusahaan
Tenaga kerja merupakan orang yang mau dan mampu melakukan pekerjaan guna dapat menghasilkan barang dan jasa baik dalam memenuhi
kebutuhan sendiri dan masyarakat. Data jumlah karyawan pabrik PT Olagafood Industri dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Jumlah Karyawan PT Olagafood Industri No.
Bagian Jumlah Tenaga Kerja
1. Manager
1 2. Produksi
Mie 163
3. Personalia 11
4. Security
8 5. Transportasi
17 6. Gudang
Mie 19
7. Quality Control
28 8. Produksi
Bumbu 21
9. Produksi Minyak Kecap
4 10. Teknik
civil 7 11. Boiler
Batu Bara
3 12.
Maintenance Produksi 7
13. Administrsi 3
14. PembelianKasir 2
TOTAL 294
Sumber : PT Olagafood Industri
2.5.4. Jam Kerja
Dengan berlakunya peraturan DEPNAKER Departemen Tenaga Kerja nomor KEP. 102MENVI2004 bahwa jam kerja seorang karyawan dalam
perusahaan adalah 40 jam kerja per minggu, selebihnya akan dikira sebagai jam
Universitas Sumatera Utara
lembur. Maka, pengaturan jam kerja karyawan yang berlaku di PT Olagafood
Industri dibagi atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Bagian Kantor Untuk bagian kantor hanya ada 1 shift dengan 7 jam kerja per hari dan 40 jam
kerja per minggu dengan bagian dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Kantor
No. Hari
Waktu Kerja WIB
Istirahat
1. Senin – Jumat
07.00 - 12.00 13.00 - 15.00
12.00 - 13.00
2. Sabtu
07.00 - 12.00 -
Sumber : PT Olagafood Industri
b. Bagian Pabrik Untuk bagian pabrik pekerja dibagi atas empat shift dapat dilihat pada Tabel
2.3.
Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Pabrik No
Shift Waktu Kerja WIB
1. A 07.00-15.00
2. B 15.00-23.00
3. C 23.00-07.00
4. D Sabtu-Minggu
Sumber : PT Olagafood Industri
Universitas Sumatera Utara
2.5.5. Sistem Pengupahan dan Penyediaan Fasilitas
Sistem pengupahan di PT Olagafood Industri diatur disesuaikan dengan jabatan, keahlian dan prestasi kerja. Sedangkan untuk besarnya upah terendah
yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan kebijaksanaan tentang Upah Minimum Sektoral Kabupaten UMSK.
Pengupahan pada perusahaan ini terdiri atas : 1.
Upah pokok 2.
Tunjangan berkala 3.
Tunjangan kerajinan 4.
Tunjangan keahlian khusus 5.
Tunjangan transport, makan, fooding, dan lain-lain Penentuan upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian,
prestasi kerja dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan upah yang dihitung
berdasarkan tarif lembur. Selain itu kesejahteraan bagi pegawai, karyawan pabrik juga diperhatikan dengan adanya jamsostek bagi staff dan karyawan di PT
Olagafood Industri.
2.6. Proses Produksi
Proses produksi adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber tenaga kerja, mesin-mesin, bahan dan dana yang ada diubah untuk
memperoleh sesuatu hasil. Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan dan dana.
2.6.1. Standar Mutu Produk Standar mutu yang digunakan oleh PT Olagafood Industri telah
disesuaikan dengan SNI. SNI Standar Nasional Indonesia merupakan satu- satunya standar yang berlaku di Indonesia yag dirumuskan oleh panitia teknis dan
ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional BSN.
2.6.2. Bahan-bahan yang Digunakan 2.6.2.1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan semua bahan yang langsung digunakan sebagai bahan dasar serta memiliki komposisi terbesar dalam pembuatan produksi dimana
sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan. Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi mie instant adalah tepung terigu.
2.6.2.2. Bahan Tambahan
Selain menggunakan bahan baku juga digunakan bahan-bahan lain sebagai bahan pelengkap dalam memudahkan proses dan meningkatkan kualitas produk
yang dihasilkan yang disebut dengan bahan tambahan. Bahan tambahan yang ditambahkan pada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap
dipasarkan dapat berupa aksesoris atau kemasan. Bahan tambahan yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan dalam proses pembuatan mie instant adalah bumbu, etiket pebungkus mie instant dan bumbu dan karton.
2.6.2.3. Bahan Penolong
Bahan penolong yaitu bahan yang ikut dalam proses tetapi tidak nampak dalam produk akhir. Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan
mie instant adalah minyak goreng, air untuk merebus mie, dan cairan alkali.
2.7. Uraian Proses Produksi
Adapun proses produksi mie instant di PT Olagafood Industri dapat dilihat dari flowchart proses produksi mie instant pada Gambar 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Tapioka Wheat
Alkali Solution Screw
Mixing
Pressing
Steaming
Frying
Cooling
Packing
Instant Noodle pH 10-11
Seasoning Powder
Seasoning Oil Screw Period ± 10 menit
Mixing period 15-20 menit Depend on the speed of
machine 50 – 55 cut minute
Thickness of press 1.00 – 1.10 mm Steam box pressure 0.8 - 1.2 kgcm
2
Steam box temperature 100 C
Steam period 90 – 100 seconds Frying temperature 150
C Frying period 90 -100
seconds
Noodle temperature max 37 C
Carton
Gambar 2.3. Flowchart Proses Produksi Mie Instant di PT Olagafood
Industri
Universitas Sumatera Utara
2.8. Mesin dan Peralatan 2.8.1. Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan dalam proses pengolahan pabrik mie instant di PT Olagafood Industri dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Mesin Produksi Mie Instant PT Olagafood Industri
Product Production lines
Total production capacity Basis
Quantity per annum
Instant Noodles piece
2 units of Machine type 500
60 pcs noodle per minute x 5 packs noodles x 60 minute x 20 hours per working day x
26 working days per month x 12 months x 2 units
224,640,000
3 units of Machine type 600
60 pcs noodle per minute x 6 packs noodles x 60 minute x 20 hours per working day x
26 working days per month x 12 months x 3 units
404,352,000
1 unit of Machine type 800
60 pcs noodle per minute x 8 packs noodles x 60 minute x 20 hours per working day x
26 working days per month x 12 months x 1 unit
179,712,000
Sumber : PT Olagafood Industri
2.8.2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan pada PT Olagafood Industri adalah alat bantu pegang yang berfungsi untuk mengatur peletakan mi setelah melalui proses
pemotongan dari mesin. Untuk selebihnya proses pembuatan mie instant dilakukan secara otomatisasi mesin.
Universitas Sumatera Utara
2.8.3. Utility
Fungsi sarana utilities merupakan sarana pembantu yang di gunakan untuk rnelangsungkan operasional proses produksi dan suatu pabrik. Sarana ini sangat
penting atau mutlak di perlukan. Sarana utilitas yang terdapat pada pabrik PT Olagafood Industri, yaitu :
1. Pengolahan air bawah tanah yang diolah sesuai bimbingan balai POM. 2. Generator berkapasitas 500 kVA.
3. PLN 475 kVA.
4. Boiler batu bara kapasitas 15 ton.
2.9. Safety and Fire Protection
Pihak PT Olagafod Industri melakukan tindakan pengamanan safety, berupa pencegahan terhadap bahaya kebakaran yang mungkin timbul dengan
mengadakan komisi keselamatan kerja. Pada perusahaan ini dilakukan pelatihan pemadaman api kebakaran serta penyediaan alat-alat pemadaman kebakaran.
2.10. Limbah
Limbah yang dihasilkan sepanjang proses produksi berlangsung terdiri dari air, sisa pembakaran dan sisa minyak pelumas. Limbah tersebut kemudian
dialirkan ke tempat pemrosesan limbah untuk diberikan tindakan lanjut sebelum
dibuang ke lingkugan sekitar dengan mengadakan pengolahan limbah terpadu.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Teknik Sampling
1
Dalam suatu survei, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi, karena disamping memerlukan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi, kita mengharapkan bahwa hasil yang didapat akan dapat menggambarkan sifat
populasi yang bersangkutan. Untuk dapat mencapai tujuan ini, maka cara-cara pengambilan sampel harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Sebuah sampel harus dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih dan
besarnya peluang itu tidak boleh sama dengan nol. Disamping itu, pengambilan sampel yang secara acak random haruslah menggunakan metode yang tepat
sesuai dengan ciri-ciri populasi dan tujuan penelitian. Judgement sampling adalah teknik sampling dimana responden terlebih
dahulu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu karena kemampuannya atau kelebihanya diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang
bersifat khusus yang dibutuhkan peneliti.
Universitas Sumatera Utara