Table 4.1 Tabel data demografi partisipan
Karakteristik Jumlah
Umur ibu
40-49 tahun 50-59 tahun
60-69 tahun 2 orang
4 orang 1 orang
Agama Islam
Kristen Protestan Buddha
5 orang 1 orang
1 orang
Suku Jawa
Batak Cina
4 orang 2 orang
1 orang
Pendidikan SMP
SMA 1 orang
6 orang
Pekerjaan IRT
7 orang
Penghasilan suami perbulan 500.000-1000.000
7 orang
2. Pengalaman Pasien Yang Menderita Kanker Payudara
Dari hasil wawancara di temukan keluhan saat mengalami kanker payudara, pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker pada payudara, upaya
menghilangkan kanker payudara, efek samping yang dialami selama menjalani pengobatan, upaya yang dilakukan untuk mengurangi efek samping, dampak yang
terjadi selama menjalani pengobatan, dukungan yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
1. Keluhan saat mengalami kanker payudara
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa semua partisipan mengalami keluhan saat kanker payudara, dan keluhan itu berbeda-beda, terdapat sebuah benjolan, keluhan lain
adanya perubahan pada payudara. a.
Adanya benjolan Empat partisipan dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami adanya
benjolan dengan ukuran yang berbeda-beda. Benjolan itu selalu dikenal partisipan sebagai tanda awal dari kanker payudara. Hal ini dapat di lihat dari pernyataan partisipan
berikut : “ Ya pertama sebesar kelereng, saya merasa ada benjolan tapi nggak
langsung saya bawa ke dokter, terus saya tekan sakit. Saya hiraukan saja. Ini pun sudah berapa tahun yang lalu, saya pun sudah nggak
ingat lagi. Jadi karna makin lama makin membesar kemudian makin beranak, makin banyak benjolannya seperti bisul ”
Partisipan 3 “ Pertamanya kecil terus sebesar jengkol tapi kan kita nggak open, ibu
Tanya teman-teman kok saya ada benjolan terus kata kawan itu angin. Di suruh kasih nasi panas ”
Partisipan 1 “ Seperti bola pimpong, Nampak jelas kalau di lihat dari luar,
maksudnya kalau kita pakai baju pun sudah kelihatan beda ukurannya”
Partisipan 6
b. Perubahan pada payudara
Tiga dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami perubahan pada payudara, perubahan ini juga termasuk kedalam tanda dan gejala kanker payudara
seperti payudara mengencang, payudara memerah dan payudara nyeri serta berdenyut. Hal ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
“ Nggka ada, denyut pun nggak ada, nggak ada apa-apa. Hanya kencang kayak orang neteki itu, terus kalau kencang itu kadang sakit
kadang nggak.”
Partisipan 1 “ Saya merasa risih tapi saya abaikan saja, saya merasa semakin
lama semakin membesar, kira-kira dalam jangka waktu seminggu. Bukan hanya itu, benjolan itu membesar dan memerah ”
Partisipan 6 “ Kadang benjolan itu nyeri dan berdenyut, tapi kadang-kadang itu
pun hanya sebentar nyut…nyut… gitu ” Partisipan 4
2. Pemeriksaan yang dilakukan saat mendeteksi kanker payudara
Dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa semua partisipan melakukan pemeriksaan, pemeriksaan ini dilakukan sebagai pemeriksaan awal untuk mendeteksi
kanker payudara, ada yang melakukan pemeriksaan biopsi, USG, dan rongten. a.
Biopsi Lima dari tujuh partisipan menyatakan bahwa pemeriksaan yang mereka lakukan
untuk mendeteksi kanker payudara adalah biopsi. Mengambil contoh jaringan dari benjolan tersebut. Kemudian diperiksa melaluui mikroskop di laboratorium. Hal tersebut
ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut : “ Kata dokter untuk memastikan termasuk kedalam kategori yang
seperti apa, apakah jinak atau ganas, setelah 3 hari kemudian saya melakukan pemeriksaan biopsi. Diambil cairan dari dalam payudara
kiri, dari benjolan itu ”
Partisipan 6
Universitas Sumatera Utara
b. USG
Enam dari tujuh partisipan menyatakan pemeriksaan yang mereka lakukan untuk mendeteksi kanker payudara adalah USG. Guna untuk melihat sebesara besar ukuran
dari benjolan itu. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “ Setelah itu, karena saya cemas dan takut terjadi apa-apa langsung
saya periksakan ke dokter. Nah, saat itu dokter langsung bilang kalau saya terkena kanker payudara. Saya masih kurang yakin karena
dokter hanya melihat dan meraba payudara saya, kemudian saya ke dokter yang lain, dokternya memeriksa menggunakan alat USG. ”
Partisipan 6 “ Di periksa ulang lagi. Di cek dulu di USG, ternyata benjolannya
semakin besar terus makin banyak akar-akarnya ” Partisipan 7
c. Rongten
Dua dari tujuh partisipan menyatakan pemeriksaan yang mereka lakukan untuk mendeteksi kanker payudara adalah rongten. Dilakukan foto rongten pada bagian dada.
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “… terus di foto, hasil foto itu memang ada benjolan”
Partisipan 4 “Setelah itu saya bawa ke rumah sakit, di periksa semua lengkap,
kemudian saya melakukan rongten” Partisipan 5
3. Upaya menghilangkan kanker payudara
Dari hasil wawancara diketahui bahwa berbagai upaya yang dilakukan partisipan untuk mengatasi dan mengobati kanker payudara mulai dari yang paling sederhana
Universitas Sumatera Utara
hingga ke penanganan yang lebih serius. Antara lain adalah melakukan pengobatan alternatif, mengkonsumsi obat tradisional, menjalani operasi, menjalani kemoterapi.
a. Melakukan pengobatan alternatif
Selain menjalani pengobatan medis, salah satu dari tujuh partisipan tersebut juga menjalani pengobatan alternatif. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan sebagai
berikut : “Selama 5 tahun saya berobat alternatif, semua alternatif saya jalani,
mulai dari pengobatan yang pakai ramuan-ramuan sampai pengobatan yang pakai obat-obat” Partisipan 7
b. Mengkonsumsi obat tradisional
Empat dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka juga mengkonsumsi obat tradisional seperti rebusan-rebusan daun sirsak dan benalu kopi yang dibuat sendiri.
Dimana rebusan itu diambil dari tanaman. Yang gunanya untuk membunuh sel kanker. Hal ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut :
“Ibu juga suka minum rebusan daun sirsak dan benalu kopi, banyak kawan ibu yang nyaranin karena bisa membunuh sel kanker”
Partisipan 1 “Minum rebus-rebusan juga saya pernah benalu kopi dan sirsak,
untuk kanker, tapi nggak setiap hari saya minumnya karena nggak rajin saya merebusnya, kadang juga nggak sempat apalagi, karena
sering ke rumah sakit”
Partisipan 2 “Rebusannya itu alami semua dari tumbuh-tumbuhan yang di tanam
sendiri, kayak benalu kopi, daun sirsak, kumis kucing, mengkudu, banyak lagi lah. Nah, semuanya itu dikeringkan terus di rebus”
Partisipan 7
Universitas Sumatera Utara
c. Operasi
Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka menjalani operasi pengangkatan payudara, setelah dengan melakukan upaya lainnya tidak memperoleh hasil untuk
menghilangkan kanker payudara. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan sebagai berikut :
“Nggak ada keluhan, nggak ada apa-apa makanya saya biarin lama, eh ternyata sudah parah. Ya saya langsung operasi”
Partisipan 2 “Saya cerita ke suami dan anak-anak kalau tidak ada perubahan apa-
apa pada payudara setelah minum rebusan itu, kemudian mereka menyarankan saya untuk melakukan operasi. Terus saya datang
memeriksakan ke dokter dan saya bilang siap untuk di operasi”
Partisipan 6 “Nggak banyak mikir lagi, karena sudah semakin parah. Saran dari
keluarga juga operasi saja, nggak lama kira-kira seminggu langsung operasi saya”
Partisipan 7 d.
Kemoterapi. Seluruh partisipan menyatakan bahwa selain menjalani operasi mereka juga
menjalani kemoterapi, guna kemoterapi untuk membunuh jaringan kanker yang masih ada didalam tubuh setelah menjalani operasi. Hal ini dapat dilihat dari
pernyataan partisipan sebagai berikut : “Kan pertamannya operasi dulu, ngangkat sel kankernya itu, apalagi
sudah sampai beranak, jadi lama juga kemaren saya di operasi adalah kira-kira 6-7 jam. Setelah itu pun nggak langsung di kemo, bulan
depannya baru di kemo”
Partisipan 6
Universitas Sumatera Utara
“3 minggu setelah operasi, di cek dulu tekanan darah, Hb darah. Setelah Ok baru saya menjalani kemoterapi. Untuk membunuh
jaringan-jaringan kanker yang masih ada dalam tubuh saya”
Partisipan 6
“Masih di rawat saya 6 hari untuk perawatan bekas operasi, setelah kering baru saya menjalani kemoterapi’
Partisipan 7
4. Efek samping yang dialami selama menjalani pengobatan
Selain membunuh sel-sel kanker, pengobatan juga menyebabkan kerusakan pada sel- sel yang sehat sehingga sering menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan,
Dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa semua partisipan mengalami efek samping dari pengobatan, seperti mual muntah, badan lemas, rambut rontok, kulit kering dan
kuku menghitam. a.
Mual muntah Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami efek samping mual
muntah, dan mual muntah yang dialami partisipan selalu berbeda-beda. Hal tersebut ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut :
“Kadang-kadang sampai mual muntah, tapi nggak parah-parah kali, nggak sampai keluar. Perut ini saja rasanya berputar, nggak enak
banget. Itupun hanya sebentar setelah itu sudah baik lagi”
Partisipan 2 “Saya ngalami mual muntah, pertama kali kemo saya sudah mual
muntah, mualnya itu nggak pas waktu kemo, 1 hari setelah kemo baru mual muntah. Memang nggak ada yang dikeluarkan perasaannya saja
perut ini serasa penuh”
Partisipan 6 “Pertama kali kemo, mual muntah saya. Ada lah itu 3 hari. Makan
nggak selera, bawaan nya lemas aja. Ya tapi mau nggak mau saya paksa juga makan, nanti makin parah pula”
Partisipan 7
Universitas Sumatera Utara
b. Badan lemas
Dua dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka selama menjalani pengobatan badan terasa lemas. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :
“Mudah lelah, kayak orang capek kerja gitu, pegel-pegel badan ini rasanya. Lemas kali ”
Partisipan 7 c.
Rambut rontok Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami efek samping mual
muntah, dan mual muntah yang dialami partisipan selalu berbeda-beda. Hal tersebut ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut :
“1 minggu setelah kemo, waktu pulang ke rumah setiap di sisir rontok, terus kemo kedua langsung habis langsung botak”
Partisipan 4 “Rambut rontok, 2 hari setelah kemo langsung rontok terus nggak
lama jadi botak, katanya karena pengaruh obat kemo” Partisipan 2
“Kemo ke 2 uda rontok rambut sampai ke 6, pertamnya gugur satu- satu terus berapa harinya lagi baru gugur sekali banyak”
Partisipan 5 d.
Kulit kering Masih banyak efek samping dari pengobatan kemoterapi ini, Empat dari tujuh
partisipan juga mengalami efek samping kulit kering. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Pertamanya kulit saya kering, tapi anak saya nawarin supaya saya makan sayur-sayuran karena anak saya vegetarian, makanya kulit
saya nggak terlalu kering lagi” Partisipan 2 “Terus kulit ibu ini juga kering, tapi ibu rajin kasih minyak. Biar
nggak terlalu kering kali”
Partisipan 6
e. Kuku menghitam
Lima dari tujuh partisipan menyatakan bahwa selain dari efek samping yang di atas mereka juga mengalami kuku yang menghitam. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan
partisipan sebagai berikut : “Kuku ibu ini, ibu juga heran kok bisa hitam-hitam. Ibu Tanya sama
dokter, kata dokter nggak apa-apa memang begitu, nanti juga bisa kembali lagi”
Partisipan 4 “Hitam banget gadel, kayak kita habis cuci piring itu yang hitam-
hitam itu, apalagi samping-sampingnya ini.”
Partisipan 5
5. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi efek samping
Dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa tiga dari tujuh partisipan melakukan upaya-upaya untuk mengurangi efek samping, seperti berdoa, nyanyi, sholat dan
berzhikir. a.
Berdoa Salah satu dari tujuh partisipan menyatakan bahwa upaya yang ia lakukan untuk
mengurangi efek samping dari pengobatan adalah berdoa. Hal tersebut ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Ibu orangnya memang nggak banyak pikiran, bawaan ibu santai saja. Buat apa di pikirkan yang penting banyak berdoa saja. Pasti
sembuhnya itu Partisipan 1
b. Nyanyi
Salah satu dari tujuh partisipan menyatakan bahwa upaya yang ia lakukan untuk mengurangi efek samping dari pengobatan adalah bernyanyi. Hal tersebut ini
diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut : “Saya bawa nyanyi saja, kadang pun saya nangis karena nggak
tertahankan lagi sakitnya, apalagi setelah kemo itu….aduh……ampun lah sakitnya”
Partisipan 7
c. Sholat dan berzikir
Empat dari tujuh partisipan menyatakan bahwa upaya yang ia lakukan untuk mengurangi efek samping dari pengobatan adalah sholat dan berzikir. Hal tersebut ini
diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut : “Insyaallah juga sholat nggak pernah ibu tinggalkan, nggak bisa
berdiri duduk pun jadi” Partisipan 4
“Saya terus berzikir, istigfar terus saya, mau nangis pun saya lakukan bukannya sembuh, ngambil positif-positifnya lah saya. Sampai
sekarang ini nggak lupa saya berzikir, biar pun kayak gini alhamdulilah sholat saya dapat walaupun sholat duduk”
Partisipan 5 6.
Dampak yang terjadi selama menderita kanker payudara Dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa semua partisipan mengalami dampak
selama menderita kanker payudara, berbagai perasaan tidak nyaman akan hadir pada
Universitas Sumatera Utara
partisipan, baik itu psikologi, terganggunya hubungan seksual maupun terganggunya aktivitas sehari-hari.
a. Psikologi
Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami gangguan selama menderita kanker, dan gangguan yang dialami partisipan selalu berbeda-beda. Hal
tersebut ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut : “Ya saya di hantui rasa takut, takut mati. Apa lagi saya orangnya
lemah, tensi juga selalu rendah 10060” Partisipan 3
“Saya merasa ketakutan ya namanya juga sakit parah ya kan, saya merasa takut kalau terjadi apa-apa. Takut mati saya. Walaupun anak
saya sudah berkeluarga semua, terus saya juga sudah punya cucu, tapi belum siap saya untuk di panggil”
Partisipan 5 “Ya saya takut mati, apalagi anak-anak saya. Mudah-mudahan lah
cepat sembuh, Saya juga takut penyakit ini kena ke anak saya, apalagi katanya kanker itu keturunan. Dikeluarga baru saya saja yang terkena
kanker”
Partisipan 6
b. Susah tidur
Empat dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami gangguan pada aktivitas tidurnya. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :
“Pertama kemo tidur ibu terganggu, malam itu nggak bisa tidur, terus di kasih obat tidur baru bisa tidur”
Partisipan 1
Universitas Sumatera Utara
c. Gelisah
Salah satu dari ke tujuh partisipan mengalami gangguan gelisah, dan berdampak sampai demam. Hal tersebut ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai
berikut : “Gelisah gitu, kemaren sampai demam gitu, terus saya oyong.
Mungkin karena mikir kok bisa lah saya yang kena kanker, padahal keluarga saya nggak ada. Tapi mertua saya memang kanker payudara
juga. Tapikan itu sudah jauh” Partisipan 5
d. Terganggunya hubungan seksual
Enam dari tujuh partisipan menyatakan bahwa aktivitas hubungan seksual mereka terganggu. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan sebagai berikut :
“semenjak ini saya sudah tidak berhubungan lagi. Dia nggak tega lihat saya,memang betul-betul sudah lebih 1,5 tahun nggak lagi.
Partisipan 5 “Semenjak saya periksakan ke dokter saya sudah tidak berhubungan
lagi, kasihan suami lihat keadaan saya, dia cukup mengertilah melihat keadaan saya”
Partisipan 6
e. Aktivitas sehari-hari
Empat dari tujuh partisipan menyatakan bahwa aktivitas mereka terganggu karena menjalani pengobatan ini. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan sebagai berikut
“Ya terganggu tapi nggak semua lah, lagi pula saya juga nggak kerja hanya di rumah saja. Jadi masih bisa lah masak buat suami, kalau
untuk cari duit ada anak-anak saya ” Partisipan 2
Universitas Sumatera Utara
“Ya terganggu, apalagi saya kan janda anak saya 3 masih kecil-kecil masih SD jadi masih repot”
Partisipan 3 “Saya nggak kerja, memang selama sehat juga saya nggak kerja lagi,
tinggal sama orang tua saja. Ya paling-paling kerja di rumah bersihin rumah, masak. Nah kalau kerja yang kayak gituan nggak terganggu,
masih bisa saya kerjakan” Partisipan 7
7. Dukungan yang diberikan anggota keluarga
Dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa semua partisipan mendapat dukungan dari keluarga, guna untuk memberikan keyakinan bagi partisipan agar selalu optimis
untuk kesembuhannya, dukungan yang diberikan berupa dukungan doa, memberikan semangat, dan dukungan dana.
a. Dukungan doa
Tiga dari tujuh partisipan menyatakan mendapat dukungan doa dari anggota keluarganya. Hal tersebut ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut
“Mereka juga selalu mendoakan ibu supaya cepat sembuh. Keluarga juga selalu dukung, apa yang dibilang dokter. Yang penting cepat
sembuh” Partisipan 1
“Suami saya selalu berpesan, kita harus banya-banyak berdoa biar cepat sembuh. Dia juga selalu menemani saya di rumah sakit, dia
berangkat kerja juga selalu dari rumah sakit” Partisipan 6
b. Memberikan semangat
Empat dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka mendapat dukungan berupa semangat dari anggota keluarga. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Selalu membangkitkan semangat, selalu menyarankan saya untuk jangan putus asa, serahkan semua sama yang di atas. Klo ibu saya
selalu saran kan jangan takut mati, azal di tangan Tuhan
Partisipan 7 c.
Dukungan dana Dua dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka mendapatkan dukungan berupa
dana dari anggota keluarganya. Hal tersebut ini diungkapkan melalui pernyataan partisipan sebagai berikut :
“Saling mendukung dan membantulah, apalagi dari segi dana kasihan mereka liat ibu”
Partisipan 1 “Mereka bantu juga di dana, ya namanya berobat mana ada yang
gratis, sudah itu pengobatannya bukannya murah mahal minta ampun”
Partisipan 7
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat simpulkan bahwa keluhan saat mengalami kanker payudara berbeda-beda. Ada keluhan terdapat benjolan. Dan ada
yang mengalami perubahan pada payudara. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara juga terdapat
beberapa macam antara lain pengambilan cairan dari benjolan tersebut Biopsy, melakukan USG, dan ada juga Rongten.
Upaya yang dilakukan untuk menghilangkan kanker payudara antara lain adalah ada yang melakukan pengobatan alternatif, serta mengkonsumsi obat tradisional seperti
rebusan-rebusan benalu kopi dan daun sirsak. dengan tindakan operasi, dan dengan tindakan kemoterapi
Universitas Sumatera Utara
Efek samping yang dialami selama menjalani pengobatan kemoterapi adalah mual muntah, badan terasa lemas, rambut rontok, kulit kering, kuku yang menghitam.
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi efek samping dari kemoterapi adalah berdoa, bernyanyi, dan dengan sholat dan berzikir.
Dampak yang terjadi selama menderita kanker payudara adalah dampak psikologi berupa takut mati, susah tidur, gelisah, terganggunya hubungan seksualitas,
dan terganggunya aktivitas sehari-hari. Dukungan yang diberikan anggota keluarga berupa dukungan doa, memberikan semangat dan dukungan dana.
3. PEMBAHASAN