BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya bagi setiap orang. Bila seseorang menderita sakit, ia pasti merasa banyak kehilangan pada dirinya baik
bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya, dengan keluarga bahkan dapat kehilangan kesempatan untuk bekerja. Bukan itu saja, beberapa penyakit juga bisa
mengakibatkan kematian bagi penderitanya jika tidak segera di obati, salah satunya adalah kanker payudara.
Kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita, yang bersumber dari sel-sel dalam jaringan payudara yang berkembang dalam
keadaan tidak terkendali. Menurut Nurcahyo 2010 kanker payudara atau istilah medisnya carcinoma mammae adalah momok pembunuh kedua bagi kaum wanita
Indonesia setelah kanker rahim. Kanker payudara terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel didalam jaringan payudara. Payudara tersusun atas kelenjar susu,
jaringan lemak, kantong penghasil susu, dan kelenjar getah bening. Sel abnormal bisa tumbuh di empat bagian tersebut, dan mengakibatkan kerusakan yang lambat
tetapi pasti menyerang payudara. Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara tersebut terdiri
Universitas Sumatera Utara
dari kelenjar susu kelenjar pembuat air susu, saluran kelenjar saluran air susu dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara tidak menyerang kulit payudara yang
berfungsi sebagai sebagai pembungkus Mardiana, 2009. Banyak hal yang dapat menyebabkan wanita menderita kanker payudara salah
satunya adalah pola hidup yang kurang baik serta masih banyaknya makanan- makanan yang mengandung bahan pengawet. Karena itu lah masih tingginya angka
kejadian penyakit kanker payudara di dunia. Menurut temuan yang di publikasikan dalam American journal of clinical nutrition di Amerika Serikat, kemungkinan
seseorang didiagnosis kanker payudara meningkat dari sekitar 0,5 atau setara satu dari 233 wanita saat memasuki usia 30-an, menjadi 4 atau satu dari 270 wanita saat
berumur 60-an Rachmanto, 2010. Menurut Ranggiasanka 2010 setiap tahun lebih dari 185.000 wanita didiagnosa
menderita kanker payudara dan insiden kanker payudara sangat bervariasi di seluruh dunia, yang lebih besar di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Afrika Utara,
Eropa Timur, Eropa Utara dan Eropa Selatan. Sekitar 43.500 kematian akibat kanker payudara setiap tahunnya yang menjadikan penyakit ini sebagai penyebab kematian
terbesar kedua setelah kanker paru pada wanita di Amerika Serikat. Sekitar 90 dari kanker payudara biasanya ditemukan oleh wanita itu sendiri melalui pemeriksaan
payudara sendiri. dan rendah di Negara-negara berkembang seperti Inggris. Namun di Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia pun angka penderita
kanker payudara dan kanker lain sudah demikian tingginya. Hal ini mungkin disebabkan antara lain oleh gaya hidup yang jauh berbeda, pola makan, polusi
lingkungan, penggunaan insektisida,
Universitas Sumatera Utara
zat-zat pengawet,pewarna, penyedap makanan, serta stess yang berkepanjangan. Semuanya ini mungkin turut mengambil andil dalam berkembangnya penyakit
kanker. Menurut Purnomo 2009 berdasarkan dari laporan rekam medik Rumah Sakit
Dharmais, 70 wanita yang datang sudah dengan kekambuhan dan pada stadium lanjut, sisanya 30 terdiagnosis pada stadium I atau II pasien dalam usia 25-80
tahun. Di provinsi Sumatera Utara yaitu Medan, penderita Kanker payudara baik yang belum menjalani pengobatan maupun yang sudah menjalani pengobatan sudah
banyak ditemukan. Sesuai survei data pendahuluan yang peneliti peroleh, pada tahun 2009-2010 di RSUD. Dr. Pirngadi Medan dimana jumlah yang mengalami kanker
payudara sebanyak 60 orang. Menurut Wibisono 2009 Kanker payudara mendapat peringkat urutan kedua
setelah kanker rahim. Namun diprediksikan pada 20-30 tahun ke depan, penderita kanker payudara diIndonesia akan meningkat, sebaliknya kanker leher rahim akan
menurun angka kejadiannya. Penyebab dari kanker payudara belum diketahui secara pasti, menurut Djoerban 10 populasi perempuan berisiko terkena kanker payudara.
Jika bicara faktor genetik, pada prinsipnya kanker bukan penyakit yang menurun atau menular. Namun 7 dari pengidap kanker payudara, ternyata penyakit itu
diperoleh dari keluarganya. Salah satu resiko sebagai pemicu timbulnya kanker payudara adalah konsumsi makanan yang berlemak dan berprotein tinggi, tetapi
rendah serat.
Universitas Sumatera Utara
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru
adalah terapi imunologi antibodi. Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-
gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual.
Menurut Ranggiasanka 2010 kemoterapi dan obat penghambat hormon seringkali di berikan segera setelah pembedahan dan dilanjutkan selama beberapa
bulan atau tahun. Pengobatan ini menunda kembalinya kanker dan memperpanjang angka harapan hidup penderita. Pemberian beberapa jenis kemoterapi lebih efektif
dibandingkan dengan kemoterapi tunggal. Akan tetapi tanpa pembedahan maupun
penyinaran, obat-obatan tersebut tidak dapat menyembuhkan kanker payudara. Efek
samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan, antara lain lemas adalah efek samping yang umum timbul,
kemudian mual dan muntah. Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah, gangguan pada pencernaan, kerontokan rambut, mengalami
kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki, namun hal ini bersifat sementara.
Untuk itu Peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengalaman pasien yang menderita kanker payudara, karena kita juga perlu mengetahui apa saja pengobatan
untuk kanker payudara. Sampai saat ini masih sedikit penelitian yang secara khusus dan penelitian sejenis yang meneliti masalah ini. Penelitian ini mencoba
menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman.
Universitas Sumatera Utara
B. Pertanyaan penelitian