Pengalaman Pasien Dengan pengobatan kanker payudara

kemoterapi dapat diberikan pada praoperasi untuk mengecilkan tumor, membuatnya lebih mudah untuk direkseksi melalui pembedahan Sjamsuhidajat, 2005.

5. Pengalaman Pasien Dengan pengobatan kanker payudara

Efek samping kemoterapi biasanya disebabkan oleh jenis obat-obatan yang digunakan dan biasanya terbatas pada bagian tubuh yang aktif melakukan pembelahan sel Goodman, 1989 dalam Andrews, 2010. Kerontokan rambut atau alopesia, meskipun sebagian besar regimen kemoterapi adjuvant pada kanker payudara cenderung membuat rambut rontok, kerontokan total tidak terlalu sering terjadi. Penipisan rambut merupakan hal yang umum terjadi dan dapat menyebabkan wanita hati, terlebih wanita tersebut telah kehilangan sebagian atau seluruh payudaranya. Dukungan dan petunjkuk praktis akan sangat berarti bagi wanita tersebut. Informasi mengenai perawatan rambut, penggunaan syal atau topi, juga pemakaian wig dapat mengurangi distress wanita tersebut sehingga informasi tersebut harus diberikan sebelum kemoterapi di mulai. Rambut biasanya kembali tumbuh 4-6 minggu setelah kemoterapi selesai Sjamsuhidajat, 2005. Sakit mata, kemoterapi antrasiklin dan antifolat sering kali mempengaruhi kunjungtiva mata, menyebabkan mata lengket dan kadang-kadang rasa sakit serta kering. Asam folinat tablet yang diberikan per oral dapat mengurangi efek antifolat dan penggunaan tetes mata juga dapat memberikan kenyamanan Goodman, 1989 dalam Andrews 2010. Luka mulut, membran mukosa mulut normalnya memperbaiki selnya secara cepat dan mudah dipengaruhi kemoterapi. Wanita harus diberi advis untuk menggunakan sikat gigi yang lembut guna mencegah luka gores pada mulut. Universitas Sumatera Utara Kebersihan mulut harus dilakukan, perawatan gigi harus selesai dilaksanakan sesaat sebelum kemoterapi selanjutnya. Beberapa wanita mengalami herpes simpleks yang harus segera diobati dengan zovirax. Metrotreksat sering mengakibatkan mukosis. Infeksi ini dapat dicegah dengan pemberian tablet asam folinat 15 mg untuk 6 dosis selama 24 jam setelah kemoterapi Oakley bunet, 2000 dalam Andrews 2010. Mual dan muntah dapat terjadi karena tubuh mengenali agens kemoterapi sebagai zat toksik dan akibat peningkatan asam lambung. Wanita biasanya diberi tablet anti-emetik untuk dikonsumsi dirumah. Wanita tersebut dianjurkan untuk melaporkan pengalaman mualnya sebelum pengobatan selanjutnya sehingga dibuat penyesuaian terhadap kontrol anti-emetik yang ia gunakan. Obat anti-emetik secara signifikan dapat mengurangi mual dan harus diberikan secara tepat. Wanita menjalani kemoterapi sebagai pasien rawat jalan dan dianjurkan untuk melakukan aktivitas seperti biasa, mual yang disebabkan oleh kemoterapi dapat dikurangi dengan makan sedikit, tetapi sering dan dengan mengkonsumsi makanan lunak. Mual yang berlanjut sangat berpengaruh pada kualitas hidup wanita sehingga upaya keras untuk mengurangi efek samping yang merugikan ini harus dilaksanakan. Mual juga bisa dikurangi dengan meminum minuman tawar atau minuman berkarbonasi, seperti soda, kola, limun, atau minum air jahe Sjamsuhidajat, 2005 Penurunan hitung sel darah, sumsum tulang terus memproduksi sel-sel yang membentuk darah, yaitu keeping darahtrombosit, sel darah putih netrofil, dan sel darah merah. Banyaknya sel darah sirkulasi ini berkurang akibat kemoterapi. Berdasarkan obat kemoterapi yang diberikan, banyaknya sel darah mencapai titik rendah biasanya 8-12 hari setelah kemoterapi dilaksanakan. Jumlah sel darah putih dan trombosit mulai pulih setelah saat tersebut dan harus mencapai tingkat yang Universitas Sumatera Utara dapat diterima sebelum dilakukan kemoterapi selanjutnya Judson, 1993, dalam Andrews 2010 . Diare, dapat disebabkan oleh efek samping kemoterapi yang merusak saluran pencernaan. Pemberian agens anti-diare mungkin efektif untuk mengatasi diare. Jika diare berlanjut, penatalaksanaan perlu ditambah dengan pemberian nutrisi parenteral, selain penggantian cairan. Tentu saja penatalaksanaan ini dilakukan dirumah sakit. Letargi, adalah suatu keadaan lelah yang tidak hilang dengan tidur. Kondisi ini diderita oleh sebagian besar wanita yang menjalani kemoterapi dan biasanya meningkat sampai akhir pengobatan selama 6 bulan. Wanita harus diberi dukungan sepanjang waktu tersebut dan harus dibuat yakin bahwa letargi merupakan respons normal terhadap kemoterapi walaupun rasa lelah yang berlebihan, wanita harus dibiarkan beristirahat jika merasa lelah, dan keluarga serta teman-teman wanita tersebut harus berpartisipasi dalam membantu wanita memahami efek samping kemoterapi ini Sjamsuhidajat, 2005.

C. Penelitian Fenomenologi

Menurut Saryono 2010 fokus utama fenomenologi adalah pengalaman nyata. Dalam pandangan fenomenologis, Peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Hal yang akan dikaji adalah deskripsi mengenai pengalaman orang lain dan apa maknanya bagi mereka. Fenomena yang dialami dapat berupa emosi, hubungan, perkawinan, pekerjaan, dan sebagainya. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi Universitas Sumatera Utara