BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Pengukuran Overall Equipment Effectiveness
Overall Equipment Effectiveness merupakan alat pengukur kinerja keseluruhan mesin, dalam arti bahwa mesin dapat bekerja seperti yang
seharusnya. Nilai OEE terdiri dari nilai availability, performance dan quality efficiency. Dari masing-masing nilai tersebut dapat dianalisis kekurangan kinerja
suatu sistem atau peralatan. Berdasarkan buku Seiichi Nakajima yang berjudul TPM: Introduction to
TPM Total Productive Maintenance tahun 1988, nilai OEE yang optimal adalah 85. Sedangkan jika diperhatikan nilai OEE pada setiap bulan periode Januari
– Desember 2014 Tabel 5.10, seluruhnya berada dibawah standard 85, yaitu
dengan nilai OEE tertinggi sebesar 64,39 dan OEE yang terendah sebesar 60,34. Jika dianalisis dari komposit OEE pada periode Januari
– Desember 2014, maka nilai yang paling rendah adalah nilai availability, yaitu rasio yang
menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi mesin blowing. Hal ini berkaitan dengan operation time, loading time, dan downtime
pada sistem. Untuk itu, diperlukan improvement yang berujung pada pengurangan downtime mesin. Pengurangan downtime dapat dilakukan dengan meningkatkan
atau mempertahankan reliability mesin sehingga terjadi peningkatan efektifitas mesin blowing.
Universitas Sumatera Utara
6.2. Analisis Perhitungan Six Big Losses
Berdasarkan formula dari availability ratio, terdapat beberapa variabel yang memiliki potensi sebagai penyebab rendahnya tingkat availability yang dicapai,
yaitu : available time, planned downtime dan unplanned downtime. Melalui analisa terhadap ketiga variabel ini, maka penyebab dari rendahnya tingkat
availability akan diketahui. Berdasarkan kategori six big losses pada Tabel 6.1, persentase losses paling
tinggi adalah equipment failure sebesar 40,28 yang termasuk dalam kategori downtime losses. Hal ini menunjukkan bahwa faktor equipment failure
breakdown yang paling mempengaruhi rendahnya tingkat availabity mesin blowing. Dalam hal ini, perusahaan harus menghindari terjadinya kerusakan
komponen mesin breakdown untuk mengurangi downtime yang berkaitan dengan peningkatan efektifitas mesin blowing.
Tabel 6.1. Kategori Six Big Losses Mesin Blowing
No Kategori
Jenis Losses
Persentase
1 Downtime Losses
Equipment Failure 40,28
Setup and Adjusment 12,16
2 Speed Losses
Idling and Minor Stoppages 1,97
Reduced Speed 38,21
3 Defect Losses
Process Defect 7,38
Reduced Yield 0,00
6.3. Analisis FMEA