Uji Multikolinearitas HASIL DAN PEMBAHASAN

63

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant STRES .998 1.002 MOTIVASI .998 1.002 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2014 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel stress kerja dan motivasi kerja lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Nilai Tolerance dari variabel stress kerja dan motivasi kerja lebih besar dari 0.1 Tolerance 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.2.2 Pengujian Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinan R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R 2 ≥ 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y adalah besar. Hal ini berarti model yang digunakan Universitas Sumatera Utara 64 semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya. Tabel 4.11 Pengujian Koefisien Determinan R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .909 a .827 .820 2.30071 a. Predictors: Constant, MOTIVASI, STRES b. Dependent Variable: KINERJA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2014 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: a. R=0.909 berarti hubungan variabel stress kerja dan motivasi kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan Y sebesar 90.9, yang berarti hubungannya erat. b. R Square sebesar 0.827 berarti 82.7 variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel stress kerja dan motivasi kerja. Sedangkan sisanya sebesar 17.3 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Standard Error of Estimate standar deviasi artinya menilai ukuran variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 2.30071, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 65

4.2.2.3 Uji Signifikan Simultan Uji-F Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1311.951 2 655.976 123.927 .000 b Residual 275.249 52 5.293 Total 1587.200 54 a. Dependent Variable: KINERJA b. Predictors: Constant, STRES, MOTIVASI Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2014 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 123.927 dengan tingkat signifikansi = 0.000. Sedangkan F tabel untuk sampel 55 dengan variabel yang diteliti berjumlah 2 variabel independen dan 1 variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 adalah 2.78. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen stres kerja dan motivasi kerja secara serempak atau simultan adalah signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.2.2.4 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Pengujian secara parsial ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui variabel independen mana yang dominan. Universitas Sumatera Utara 66 Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.849 4.052 1.443 .155 STRES .015 .053 .016 .277 .783 MOTIVASI 1.129 .072 .908 15.718 .000 a. Dependent Variable: KINERJA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2014 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: a. Variabel Kinerja Karyawan X 1 Nilai t hitung variabel kinerja karyawan adalah 0.277 dan nilai t tabel adalah 1.674 maka t hitung t tabel 0.277 1.674 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja karyawan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan 0.783 0.05 secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Artinya jika stres kerja meningkat, maka kinerja karyawan menurun. b. Variabel Motivasi Kerja X 2 Nilai t hitung variabel motivasi kerja adalah 15.718 dan nilai t tabel adalah 1.674 maka t hitung t tabel 15.718 1.674 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan 0.000 0.05 secara parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya jika motivasi kerja meningkat, maka kinerja karyawan meningkat. Universitas Sumatera Utara 67 Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.13 maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 5.849 + 0.015X 1 + 1.129X 2 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta = 5.849 ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel stres kerja dan motivasi kerja adalah konstan, maka kinerja karyawan = 5.109. b. Koefisien X 1 = 0.015, ini menunjukkan bahwa apabila variabel stres kerja ditingkatkan dan variabel motivasi kerja adalah konstan, maka tidak akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.015 satuan dikarenakan nilai signifikansi parsial variabel stres kerja 0.783 0.005. c. Koefisien X 2 = 1.129, ini menunjukkan bahwa apabila variabel motivasi kerja ditingkatkan dan variabel stres kerja adalah konstan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 1.129 satuan.

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumatera Utara

10 273 122

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Medan

14 113 102

Analisis Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja dan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Bank Negara Indonesia Cabang USU Medan

8 105 153

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

2 18 92

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI PERUSAHAAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) Tbk MEDAN

0 5 7

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 13

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

0 0 2

2. Jenis Kelamin Anda: ☐ Laki-laki - Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

0 0 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja - Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

0 1 16

Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

0 1 10