17 dahulu agar dapat hidup secara notmal. Contoh kebutuhan ini adalah
kebutuhan primer seperti ssayang, pangan, papan, tidur, dll. b.
Kebutuhan Keselamatan, setelah kebutuhan fisiologikal terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan manusia yang baru yaitu kebutuhan akan keselamatan atau
rasa aman seperti menabung untuk jaminan di masa depan, memiliki asuransi, dll.
c. Kebutuhan Berkelompok, setelah kebutuhan a dan b terpenuhi maka akan
muncul kebutuhan hidup berkelompok, bergaul, ingin mencintai dan dicintai, serta ingin memiliki dan dimiliki. Contoh kebutuhan isi seperti membina
keluarga, bersahabat, bekerja sama, dan bergabung dalam organisasi. d.
Kebutuhan Penghargaan, setelah kebutuhan berkelompok terpenuhi, maka muncul kebutuhan baru, yaitu kebutuhan akan penghargaan atau ingin
berprestasi. Contoh kebutuhan ini adalah keinginan untuk mendapatkan pujian atau ucapan terima kasih serta mendapatkan kekuasaan dll.
e. Kebutuhan Aktualisasi diri, setelah empat kebutuhan diatas terpenuhi,
manusia akan membutuhkan untuk berprestise. Contoh kebutuhan ini antara lain memiliki sesuatu bukan hanya karna fungsi tetapi juga gengsi,
mengoptimalkan potensi dirinya secara kreatif dan inovatif, dll.
2.3.2 Pengertian Motivasi
Menurut Rivai 2004:455 motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan
individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang tidak terlihat yang
Universitas Sumatera Utara
18 memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai
tujuan. Sedangkan menurut Daft 2002:91 motivasi mengacu pada dorongan, baik
dari dalam atau dari luar diri seseorang yang memunculkan antusiasme dan kegigihan untuk melakukan tindakan tertentu. Motivasi karyawan mempengaruhi produktivitas
kerja dan sebagian pekerjaan manajer adalah untuk menyalurkan motivasi kearah pemenuhan tujuan organisasi.
Dalam hal finansial, proses terjadinya motivasi diawali dengan adanya kebutuhan, sedangkan kebutuhan dipenuhi oleh insentif atau gaji dari organisasi di
tempat karyawan bekerja. Gaji yang diterima memberikan dampak persepsi yang berarti ketika sebuah organisasi semakin maju, maka akan semakin untung. Ketika
organisasi mendapatkan keuntungan, maka upah atau bonus yang diberikan akan bertambah dan bahkan semakin besar pula. Dari usaha tersebut muncul usaha
motivasi yang akan membuat karyawan bersemangat dalam meningkatkan produktivitas kerjanya.
2.3.3 Jenis dan Sifat Motivasi
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:86 motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu motivasi primer dan motivasi
sekunder. a.
Motivasi Primer Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar,
motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati
Universitas Sumatera Utara
19 mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran
tentang tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan. b.
Motivasi sekunder Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini dikaitkan dengan
motif sosial, sikap dan emosi dalam bekerja terkait komponen penting seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat
penting dikaitkan oleh karyawan dalam usaha pencapaian prestasi dalam bekerja.
Menumbuhkan motivasi dalam bekerja tidak hanya timbul dari dalam diri, tetapi juga berasal dari luar diri seseorang. Adapun motivasi tersebut dapat dikatakan
sebagai motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari
luar individu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau
rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai dalam
sebuah perusahaan, karna adanya motivasi yang bersifat dari dalam maupun dari luar, seseorang akan mampu mengendalikan stresor sehingga berpengaruh positif dalam
pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
20
2.3.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Motivasi