Penanamn Ideologi PDI Perjuangan dan Tugas Penyampaian Ideologi Partai Dalam Kampanye.

menjadi partai yang mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan diri. Dapat disimpulkan pula partai PDI Perjuangan tidak kekurangan kader untuk memenuhi kuota calon legislatifnya pada pemilu legislative tahun 2014.Partai Politik PDI Perjuangan merupakan partai yang konsisten terhadap kader dan tidak terjerumus dalam politik praktis pengisian daftar calegnya di tengah persaingan yang ketat dalam system pemilu proporsional terbuka.

B. Penanamn Ideologi PDI Perjuangan dan Tugas Penyampaian Ideologi Partai Dalam Kampanye.

. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif sebagai cara memandang sesuatu. Secara umum ideologi merupakan sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Persoalan ideologi bagi partai politik adalah hal yang sangat krusial, mengingat dengan adanya ideologilah maka parpol akan dapat memegang teguh janji yang ia berikan pada masyarakat. Partai politik tanpa ideologi layaknya manusia yang tidak mempunyai prinsip dalam hidupnya, mudah terombang ambing dan ia hanya cenderung melihat keuntungan atas apa yang ia berikan. Sebuah parpol hanya akan dapat bertahan jika memiliki ideologi yang menjadi pemersatu, perjuangan, penggerak, dan pengarah berbagai aktivitas dan kebijakan organisasi. PDI Perjuangan seperti halnya partai-partai politk peserta pemilu lainnya memiliki ciri ideologi tersendiri. Partai PDI P perjuanngan memantapkan diri dengan garis perjuangnnya yang tertuju kepada wong cilik dengan berdasarkan Universitas Sumatera Utara ideologi Pancasila 1 Juni 1945. Ideologi yang dipegang teguh PDI Perjuangan adalah pancasila yang memiliki lima prinsip bangsa yang membumi dan sesuai dengan nilai kerakyatan bangsa indonesia. Seperti yang diungkapkan caleg PDI P Kirana Sitepu tentang ideologi partai sebagai berikut : “Ideologi kita adalah pancasila 1 Juni 1945.Kita berdikari dalam bidang ekonomi, berdaulat dalam bidang politik, berkebudayaan dalam bidang budaya. Marhaenisme kita jelas kepada wong cilik”. 44 Hal senada juga disampaikan oleh Romelta Ginting mengenai ideologi PDIP : “intinya kami berpedoman pada wong cilik, kalok masalah ideologi partai itu Pancasila 1 Juni itu tidak boleh lari dari situ. perjuangan sebenarnya ya pertama ya kedaulatan pangan, berdikari secara ekonomi. Berdaulat dalam bidang politik.” 45 Adapun Romelta Ginting mengatakan penjabaran dari ideologi pancasila 1 juni 1945, sama halnya dengan nawacita yang diutarakan jokowi saat kampanye. Hal tersebut yaitu, untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,maka dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan kedepan. Kesembilan prioitas itu disebut NAWA CITA. 1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara; 2. Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya; 44 Wawancara dengan Bapak Kirana Sitepu, di: Kantor DPRD Kabupaten Langkat pada tanggal 10 Juni 2015 45 Wawancara dengan Bapak Romelta Ginting, di: Kantor DPRD Kabupaten Langkat pada tanggal 10 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam kerangka Negara Kesatuan 4. Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakaan hukum yang bebas korupsi, bermanfaat dan terpercaya; 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa; 9. Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 46 Idealnya partai politik merupakan lembaga politik yang legal sebagai peserta pemilu yang berkewajiban menghasilkan wakil rakyat yang berkualitas dan dapat dengan konsisten menjunjung kepentingan rakyat dengan selalu berpedoman dengan ideologi partai politik tempat ia bernaung. Penjelasan seperti ini merupakan sebuah tanda bahwa partai politiklah yang memiliki peran besar untuk dapat melakukan kaderisasi terhadap calon-calon peserta pemilihan. Dalam artian, partai politik merupakan lembaga politik yang melakukan seleksi fit and proper test bagi calon wakil rakyat sebelum mereka bertarung di dalam pemilu. Maka dari itu partai PDI Perjuangan dalam setiap masa kepengurusan melaksanakan pendidikan kader bagi anggota-anggotanya. Terdapat tiga proses 46 Dokumen Visi Misi, dan Program Aksi Jokowi-Jusuf Kalla 2014 Universitas Sumatera Utara pengkaderan di dalam keanggotaan PDI Perjuangan yaitu Pertama Kader Pratama. Kedua : Kader Madya, Ketiga Kader Utama. Ini merupakan 3 jenjang kader yang dilakukan oleh Partai PDI Perjuangan. “Jadi kalok yang tiga ini pendidikan kader yang wajib dilakukan oleh partai selama berkesinambungan.Jadi tahapan-tahapan tadi pendiidkan kader yaitu yang tiga ini.Ketiga tahapan ini setiap tiga tahun dilaksanakan. Artinya dalam satu masa, satu periode itu 5 tahun itu, ketiga tahap ini pasti akan dilakukan. Masing-masing tahapan pasti dilakukan setiap 5 tahun sekali itu. Cuman tiga tahap ini selama lima tahun itu kita lakukan jadi misalnya kalok kader pratama itu pengurus-pengurus kecamatan,dan ranting, kalok kader madya dia itu udah pengurus-pengurus DPC, DPD, untuk kader utama seperti itu juga DPC, DPD itu dia nanti jenjangannga.” 47 Di dalam melaksanakan pengkaderan keanggotaannya, Partai PDI P juga melakukan pelatihan, yaitu pelatihan kader. Salah satu pelatihan kader yang dilakukan Partai PDI P adalah mereka melakukan pelatihan kader dengan cara terjun langsung di dalam masyarakat guna pencarian informasi mengenai keluhan- keluhan masyarakat, yang kemudian hasil temuan berupa aspirasi masyarakat dibawa ke forum rapat internal partai, kemudian disampaikan kepada Komisi di DPRD untuk selanjutnya dibahas. “Pelatihan kader ....... uda pernah dilaksanakan di Langkat, itu kebetulan yang datang kemari dari kabupaten lain. Kita turun langsung ke masyarakat dan menginap dirumah masyarakat. Tentunya dengan arahan dari ranting-ranting setempat .....kita mencari informasi tentang aspirasi masyarakat, keluhan-keluhan masyarakat. Ya kalo pada masa itu ttntunya banyak hal yang kita dapat keluhan-keluhan dari masyarakat terutama mengenai daerahnya sendiri, infrastruktur yang sangat tidak memadaidan masalah kebutuhan pokok terutama masalah raskin yang sampe sekarang ini mungkin masih amburadul, terkesan amburadul.Karena database tentang penerima raskin itu sebenarnya kalok berdasarkan hasil penelitian 47 Wawancara dengan Bapak Ralin sinulingga, di: Kantor DPRD Kabupaten Langkat pada tanggal 16 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara kami itu tidak sesuai.Banyak yang tidak berhak justru mendapat raskin.Dan banyak yang layak seharusnya yang mendapatkan raskin itu tidak mendapat r askin.Itulah faktanya dilapangan yang kita temukan.” 48 Sedangkan Pendidikan untuk caleg PDI Perjuangan, Partai PDI Perjuangan melakukan pendidikan sekolah partai, yaitu terdapaat pelatihan- pelatihan bagaimana strategi pemenangan caleg partai PDI Perjuangan.Selanjutnya pendidikan yang dilakukan yaitu yang terutama adalah pendidikan ideologi partai, pengenalan tentang pemerintahan, pengenalan Undang-Undang.Semua caleg harus berpedoman kepada pancasila 1 juni 1945, menunjukkan pengabdiannya dengan keberpihakkan kepada rakyat kecil, yang merupakan ideologi dari partai PDI Perjuangan. Memasuki masa kampanye, baik partai maupun caleg mempunyai peran untuk meningkatkan elektabilitas partai. Selama massa kampanye partai, Partai PDI P menggunakan juru kampanye yang sudah dilatih untuk menyampaikan ideologi dan program-program partai. Peran partai saat kampanye partai tidak untuk “menjual” caleg-calegnya, namun terkhusus kepada pendidikan kepada masyarakat, promosi kepada masyarakat untuk meningkatkan elektabilitas partai bagaimana perjuangan partai, visi-misi dan program partai, ideologi partai yang berdasarkan Pancasila yang perjuangannya menitikberatkan kepada pengentasan kemiskinan. Artinya Partai PDIP hadir di tengah-tengah masyarakat menjadi partai yang peduli kepada kebutuhan rakyat kecil sesuai dengan citra partai PDIP 48 Wawancara dengan Bapak Romelta Ginting, di: Kantor DPRD Kabupaten Langkat pada tanggal 10 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara sebagai partainya Wong Cilik. Peran partai dalam kampanye seperti yang diungkapakan Ralin Sinulingga Ketua DPC PDI Perjuangan : ‘Itu partai tentu tidak menjual calegnya artinya partai itu menjual ideologi, menjual program-program partai kedepan apabila menjadi partai pemenang kami akan berpihak kepada program-program rakyat kecil, kerakyatan kan itu dia. Kalau caleg dia harus menjual itu juga dan juga harus menjual dirinya.Artinya dalam tanda petik ya.Menjual diri artinya inilah aku seorang caleg. Aku kalau menang kalau terpilih aku akan berbuat ini untuk melindungi masyarakat kabupaten langkat” 49 Lebih lanjut dikatakannya: “Peran caleg, mereka wajib mensosialisaikann ideologi, program partai karena seorang caleg itu dia harus menjalankan anggaran dasar anggaran rumah tangga partai harus menjalankan ideologi partai. Jadi seorang caleg itu kan petugas partai ...... yang ditugaskan oleh partai untuk menjalankan ideologi partai menjalankan anggran dasar-anggaran rumah tangga partai untuk menjalankan ideologi partai. Dimana ideologi partai adalah berpihak kepada rakyat.Artinya mereka adalah petuga rakyat.” 50 Saat kampanye partai, tugas khusus juru kampanye memberi wejangan ideologi partai dan, para kandidatcaleg partai PDI P juga diberi kesempatan untuk berorasi namun tidak untuk menjual atau mengkampanyekan pribadi mereka masing-masing. Peran caleg selama kampanye partai juga terfokus kepada penyampaian ideologi dan program partai.Artinya selama masa kampanye partai, baik petugas partai maupun caleg partai berperan menjual ideologi dan program partai untuk menigkatkan elektabilitas partai.Sedangkan untuk mensosialisasikan atau mengkampanyekan individu caleg, partai politik memberikan kebebasan bagi individu caleg untuk mensosialisasikan dirinya selama masa kampanye.Artinya, 49 Wawancara dengan Bapak Ralin Sinulingga, di: Kantor DPRD Kabupaten Langkat pada tanggal 16 Juni 2015 50 Wawancara dengan Bapak Ralin Sinulingga, di: Kantor DPRD Kabupaten Langkat pada tanggal 16 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara tugas promosi caleg dibebankan kepada individu caleg untuk memperoleh suara sebanyak-banyaknya dalam rangka memenangkan kompetisi pemilu legislatif tahun 2014. Lebih lanjut lagi mengenai peran caleg saat kampanye partai dan sosialisasi individu : “Materi kampanye itu ketika caleg bersosialisasi itu diberi kebebasan.Itu dia bersosialisai.Tapi ketika partai yang mengadakan kampanye itu kita ada jurkamnya.Artinya juru kampanyenya ini yang sudah dididik yang sudah dilatih maka ini dia diberi wejangan wejangan sesuai dengan ideologi partai itu. Itu tidak boleh menyimpang nendang sana nendang sini.jadi harus terarah. Nah ketika caleg juga diberikan kesempatan untuk berorasi juga ini dia juga tidak boleh hanya menjual dirinya tapi dia menjual partai.Memberikan memaparkan apa-apa yang ada di ideologi partai itu. Tapi ketika dia bersosialisaisi dia akan menjual dirinya .......Yang adakan kampanye partai tapi sosialisasi ada.Caleg itu boleh bersosialisasi yang tidak ada batasan-batasan waktu.Namun caleg itu dibatasi ketika dia bersosialisasi kalok caleg kabupaten misalnya itu hanya boleh masanya tidak boleh lebih dari 100, kumpul dalam satu ruangan tertutup. 51 Jadi selama kampanye terdapat kampanye partai dan sosialisasi individu caleg.Saat kamanye Partai baik petugas dan kandidat caleg berorasi menyampaikan ideologi, program dan visi-misi partai untuk meningkatkan elektabilitas partai.Sedangkan untuk meningkatkan elektabilitas caleg partai, partai politik membebaskan calegnya turun ke lapangan bersosialisasi membangun kedekatan dengan masyarakat untuk meningkatkan elektabilitasnya memasuki pemilihan umum, namun arah program ataupun visi-misi masing- masing individu harus tetap berdasarkan ideologi partai PDI Perjuangan yang pro terhadap rakyat kecil. 51 Wawancara dengan Bapak Ralin Sinulingga, di: Kantor DPRD Kabupaten Langkat pada tanggal 16 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara

C. Metode dan Strategi Kampanye Calon Legislatif PDI Perjuangan